Sebagai tindak lanjut MoU Kerjasama Pengembangan Agribisnis Terintegrasi (atau MoU Kedaulatan Pangan) antara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Universitas Gadjah Mada yang ditandatangani pada bulan Desember 2013 yang lalu, pada tanggal 6 – 7 Februari 2014 telah dilaksanakan kunjungan lapangan Rektor Unversitas Gadjah Mada Prof. Dr. Pratikno, dan Dekan-Dekan lingkup Agrokompleks ke Kabupaten Bojonegoro. Tujuan dari kunjungan lapangan tersebut adalah selain audiensi dengan Bupati dan SKPD-SKPD terkait di Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, juga untuk merancang detail kegiatan teknis di lapangan sebagai implementasi dari MoU tersebut.
Dalam kunjungan lapangan ke Bojonegoro tersebut, rombongan dari lingkup Agrokompleks yang mendampingi beliau cukup lengkap, yaitu Prof. Dr. Ali Agus (Dekan Fakultas Peternakan), Dr. Satyawan Pudyatmoko (Dekan Fakultas Kehutanan UGM), Dr. drh. Joko Prastowo (Dekan Fakultas Kedokteran Hewan), Dr. Jamhari (Dekan Fakultas Pertanian), Dr. Lilik Sutiarso (Dekan Fakultas Teknologi Pertanian), dan wakil-wakil dekan dari masing-masing Fakultas.
Dalam rangkaian kunjungan lapangan tersebut, pada tanggal 6 Februari jam 19.00 – 23.00 dilaksanakan acara “Dinner, Ramah Tamah, dan Temu Alumni KAGAMA dengan Rektor UGM”. Pada acara tersebut alumni KAGAMA yang hadir sekitar 40 orang, dan sebagian besar berasal dari alumni Fakultas Kehutanan UGM yang tergabung dalam Rimbawan Padepokan Bulaksumur (alumni UGM yang bekerja di Perum Perhutani). Acara tersebut, selain ramah tamah kemudian berkembang menjadi ajang “curhat” dari alumni yang ada di daerah sebagai “cantrik” dengan Rektor dan Dekan-Dekan sebagai “Begawan-Begawan” dari Padepokan Bulaksumur. Dalam curhatnya, alumni menyampaikan keluh kesahnya tentang kondisi alumni UGM yang termarginalisasi di dunia kerja. Menanggapi curhat alumni tersebut, Prof. Praktikno menyatakan siap untuk memfasilitasi perjuangan alumni demi kesinambungan pembangunan Indonesia.
Keesokan paginya, Rombongan Rektor UGM dengan didampingi oleh perwakilan SKPD Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan para Adm/KKPH Perum Perhutani di Kabupaten Bojonegoro mengunjungi kawasan hutan negara di petak 12 RPH Dander BKPH Dander KPH Bojonegoro untuk melihat pola pemanfaatan lahan di kawasan hutan oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Pola pemanfaatan lahan tersebut dibagi menjadi dua yaitu dengan tanaman pertanian semusim pada areal tumpangsari, dan penanaman empon-empon sebagai bentuk pemanfaatan dibawah tegakan hutan jati. Dalam kesempatan tersebut, LMDH menyampaikan harapannya untuk dapat dibantu memecahkan permasalahan pengolahan pasca panen dan pemasaran hasil tanaman, khususnya pemasaran empon-empon.
Siangnya, setelah sholat Jum’at dan jamuan makan siang di rumah dinas Bupati dilakukan audiensi antara Rektor UGM dengan Bupati dan SKPD-SKPD terkait. Dalam paparanya para dekan lingkup agrokompleks UGM menyampaikan ragam program/ kegiatan yang dibungkus dalam wadah “integrated farming” (pertanian terpadu) dengan melibatkan perpaduan dari sektor pertanian, kehutanan, peternakan, dan pengolahan pasca panen. Direncanakan implementasi MoU Kedaulatan Pangan di Kabupaten Bojonegoro akan menggunakan pendekatan berbasis pemanfatan lahan baik di lahan milik maupun di kawasan hutan negara. Implementasi MoU Kedaulatan pangan ini juga menyasar di kawasan hutan negara, mengingat sekitar 42% (90.000 ha) wilayah di kabupaten Bojonegoro merupakan kawasan hutan negara yang dikelola oleh Perum Perhutani. Berdasarkan kesepakatan sementara, lokasi implementasi MoU Kedaulatan pangan direncanakan akan dilaksanakan di beberapa kecamatan yaitu untuk KPH Bojonegoro dilaksanakan di Kecamatan Dander, untuk KPH Parengan dilaksanakan di Kecamatan Malo, untuk KPH Padangan diterapkan di Kecamatan Tambakrejo, dan untuk lahan hutan milik akan diterapkan di Kecamatan Ngasem dan Kecamatan Tambakrejo.
Direncanakan sebagai tindak lanjut dari kunjungan lapangan ini, dalam waktu dekat akan diadakan workshop untuk merancang kegiatan teknis di lapangan yang melibatkan fakultas-fakultas agrokompleks UGM dengan SKPD-SKPD Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan Perum Perhutani di wilayah Kabupaten Bojonegoro. (Teguh Yuwono).