Minggu, 04 Februari 2018, lima lembaga berkomitmen untuk mendukung Pendidikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia dengan meluncurkan Wanagama Paksi, sebuah wahana baru di Hutan Pendidikan Wanagama berupa dome yang berisi berbagai jenis burung termasuk jenis yang berstatus dilindungi. Kelima lembaga tersebut adalah Fakultas Kehutanan UGM, Direktorat Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Taman Safari Indonesia, Gunma Safari Park Jepang, dan Yayasan Toemo Silva Gama.
Sebagaimana telah dikenal luas, Hutan Pendidikan Wanagama merupakan hutan pendidikan yang dibangun dari lahan kritis sejak tahun 1964 oleh civitas akademika Universitas Gadjah Mada terutama menjadi ladang Tri Dharma dari Fakultas Kehutanan. Tipologi hamparan hutan dan lahan pada waktu itu kondisinya sangat kritis sehingga dikenal batu bertanah. Keputusan akademik yang mendalam pada waktu itu sehingga melalui rehabilitasi hutan dan lahan kritis fungsi hutan terbangun kembali. Keberhasilan rehabilitasi Wanagama ini tidak lepas dari kolaborasi dengan masyarakat sekitar. Modal sosial mampu dibangkitkan dan memberikan kontribusi yang sangat nyata dalam pembangunan rehabilitasi di Wanagama. Spirit agung yang membersamai pembangunan Wanagama pada waktu itu yaitu membangun hutan ditengah keterbatasan. Disaat SDM dan IPTEK terbatas serta finansial yang sangat lemah mampu memberikan spirit yang kuat untuk merehabilitasi hutan dan lahan kritis.
Saat ini, Wanagama terus mengembangkan diri untuk memenuhi fungsi pendidikan dalam wujud program Eco Edu Forest (WG-Eco Edu Forest). Wanagama Paksi adalah salah satu upaya mewujudkan fungsi tersebut. Dome Wanagama Paksi terinspirasi dari hasil temuan bahwa di Hutan Pendidikan Wanagama terdapat 37 macam burung dan 10 macam jenis satwa lain. Kekayaan keanekaragaman hayati inilah yang menjadi rujukan bagi Pembelajaran Konservasi yang dikembangkan. Wanagama Paksi dibangun di Petak 16 atas dukungan para pihak yaitu Gunma Safari Park dari Jepang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Taman Safari Indonesia (TSI), Yayasan Alumni Fakultas Kehutanan Angkatan 1975 (Yayasan Toemo Silva Gama) dan Kebun Binatang Gembira Loka.
Komitmen bersama yang dilakukan pada acara soft launching Wanagama Paksi dihadiri oleh Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Presiden Gunma Safari Park, Dirjen KSDAE KLHK, Direktur Taman Safari Indonesia, Direktur Gembira Loka dan Komisaris dan Pengurus Yayasan Toemo Silva Gama. Acara ini ditandai dengan tandatangan Prasasti Komitmen Bersama untuk Pendidikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia, pelepasan burung dan penanaman Gaharu. Selain itu juga pemberian bantuan pendidikan oleh Tomioka Kabura Rotary Club kepada SD Banaran I, Gunungkidul.(Humas Fkt)