Fakultas Kehutanan UGM menyelenggarakan pelatihan kelembagaan dan perencanaan perhutanan sosial pada tanggal 27-29 Oktober 2018 di Hotel Mawarsari, Kaliurang. Partisipan pelatihan sejumlah 20 orang meliputi pengelola wisata Watu Payung HKm Sidomulyo 3, pengelola BUMDes, perangkat Desa Girisuko, dan perwakilan elemen masyarakat desa lainnya.
Pelatihan ini bertujuan untuk (a) meningkatkan pengetahuan mengenai organisasi, aturan internal, dan jejaring kerja kelompok; (b) meningkatkan pengetahuan mengenai tata hubungan kerjasama antara kelompok dengan pihak desa, swasta, dan pihak-pihal lainnya dalam konteks pengembangan wanawisata; (c) serta merumuskan tata hubungan kerjasama kelembagaan (KTHKm, BUMDes, Desa, pihak lain), rumusan aturan internal kelompok sebagai pengelola wanawisata, dan rumusan sinkronisasi RKU dalam perencanaan pembangunan desa.
“Pembenahan kelembagaan pengelola wanawisatadan rencana kelola HKm di Sidomulyo 3 dibutuhkan untuk menjawab situasi pada saat ini dengan semakin berkembangnya Wanawisata Watu Payung. Kebutuhan pengembangan wanawisata tersebut perlu terintegrasi dalam perencanaan pembangunan desa,” kata Teguh Yuwono, S.Hut, MSc selaku ketua tim pelaksana proyek dalam sesi pembukaan pelatihan.
Ditambahkan oleh Rohni Sanyoto selaku Direktur Eksekutif JAVLEC dan juga sebagai penulis buku Kehutanan Milenials, bahwa trend wanawisata pada era milenial ini perlu diimbangi dengan inovasi-inovasi baru yang terkoneksi dengan media sosial.
Dengan potensi hutan lindung seluas 17,4 hektar (izin HKm tahun 2007) yang dimiliki oleh KTHKm Sidomulyo 3, dikembangkan wana wisata Watu Payung. Saat ini, obyek wisata tersebut sudah mulai dikenal luas oleh wisatawan. Dengan panorama bentang alam Sungai Oya, Watu Payung menjadi destinasi wisata yang milenial dengan spot-spot foto yang indah.
Unit pengelola wana wisata tersebut perlu berjejaring kerjasama dengan BUMDes, sebagai unit ekonomi desa agar lebih terkoordinasi dalam pengembangannya. Bukan hanya itu, kerjasama dengan pihak swasta lainnya juga dibutuhkan dalam mendukung infrastruktur wana wisata.
Semua hal tersebut dikupas dalam pelatihan selama 3 hari. Hasilnya adalah rumusan perbaikan rencana kelola, tata hubungan kerjasama, rumusan integrasi kegiatan dengan pembangun desa, dan rumusan kerjasama dengan BUMDes.
Pelatihan ini merupakan hasil kerjasama antara Fakultas Kehutanan UGM dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang didukung oleh JAVLEC Indonesiapada tahun 2018. Kerjasama ini merupakan proyek penguatan ekonomi masyarakat desa melalui pengembangan wana wisata di kawasan perhutanan sosial. Sebagai model, lokasi kegiatan di Desa Girisuko, Kabupaten Gunungkidul dan Desa Wanagiri, Kabupaten Buleleng. Kegiatan ini juga sebagai wujud pengabdian masyarakat dari Fakultas Kehutanan UGM.
Foto:
Peserta Pelatihan Kelembagaan dan Integrasi RKU/RKT dengan RPJMDes.