
Trenggalek, Jawa Timur – Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Inverto Earth menggelar kunjungan kerja dalam rangka prakondisi kegiatan penanaman mangrove di Trenggalek. Kegiatan ini berlangsung pada 31 Januari hingga 1 Februari 2025 dan oleh perwakilan dosen muda dari Fakultas Kehutanan UGM, yaitu Dr. Nesty Pratiwi Romadini, S.Hut. dan beberapa asisten peneliti.
Agenda utama kegiatan ini diawali dengan diskusi bersama pengurus ekowisata mangrove setempat, Kelompok Masyarakat Pengawas Kejung Samudra. Diskusi ini membahas potensi serta tantangan dalam pengelolaan kawasan mangrove di wilayah tersebut. Setelah itu, tim melakukan survei awal di tiga lokasi yang berpotensi menjadi area penanaman mangrove.
Survei dilakukan dengan menggunakan drone untuk mengamati kondisi tutupan lahan serta kondisi tapak dengan mengambil sampel air dan mengukur kedalaman lumpur. Salah satu temuan menarik dari survei ini adalah keberadaan jalur pemisah antara kawasan mangrove dengan bibir pantai, sesuatu yang cukup unik dibandingkan dengan daerah mangrove lainnya yang biasanya berbatasan langsung dengan laut.
Selain itu, pantai di sekitar lokasi survei memiliki karakteristik yang beragam, dengan beberapa pulau kecil yang mengitari garis pantai dan meminimalkan arus laut ke daratan. Terdapat juga perbedaan warna pasir di area survei, di mana satu bagian memiliki pasir keabuan sementara di sisi lain pasirnya berwarna keputihan.
Menariknya, kegiatan survei lapangan ini juga memberikan kesempatan bagi tim peneliti untuk menikmati keindahan alam sekitar. Di sela-sela kesibukan dalam pencarian data utama, tim peneliti dapat merasakan pengalaman wisata alam yang tak kalah menarik.
Kegiatan prakondisi ini menjadi langkah awal penting dalam upaya rehabilitasi ekosistem mangrove di Trenggalek, yang diharapkan dapat memberikan manfaat ekologis serta sosial bagi masyarakat sekitar.
Penulis: Eliya Wihardini
Dokumentasi:
Editor: Humas FKT