Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi meluncurkan Career Development Center (CDC) Forestry UGM sebagai upaya memperkuat pengembangan karir di bidang kehutanan. Peluncuran ini berlangsung bertepatan dengan peringatan Hari Kartini pada 21 April, dan diselenggarakan secara hybrid — menggabungkan kehadiran langsung dan partisipasi daring melalui Zoom. Acara ini turut dihadiri berbagai pemangku kepentingan, mulai dari perwakilan industri, dosen, mahasiswa, hingga alumni.
Mengusung tema “Peluang Karir dan Skill Penting di Dunia Kehutanan Berkelanjutan,” acara ini diawali dengan pengenalan CDC-Forestry UGM oleh Hermudananto selaku Ketua CDC Forestry UGM. Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan Fakultas Kehutanan, Ir. Sigit Sunarta, S.Hut., M.P., M.Agr., Ph.D., IPU., yang sekaligus menandai peluncuran resmi CDC Forestry melalui simbolis pemukulan gong.
CDC Forestry hadir dengan misi mempersiapkan lulusan yang kompeten, adaptif, dan siap bersaing di dunia kerja, khususnya di bidang kehutanan berkelanjutan. Melalui CDC-Forestry UGM, mahasiswa dan alumni akan mendapatkan berbagai layanan pendukung karir, mulai dari informasi peluang kerja, pelatihan keterampilan, konseling karir, hingga akses kesempatan magang dan beasiswa.
Dalam kesempatan yang sama, Fakultas Kehutanan UGM juga menjalin kerja sama strategis melalui penandatanganan MoU dengan TRIC (PT Trifos Internasional Sertifikasi) dan Mutu Institute (PT Forestcitra Sejahtera). Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat dukungan terhadap berbagai program dan kegiatan CDC-Forestry UGM ke depan.
Sebagai bagian dari rangkaian acara peluncuran, turut diselenggarakan talk show bertema “Peluang Karir dan Skill Penting di Dunia Kehutanan Berkelanjutan”. Talk show ini menghadirkan narasumber dari Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), Mutu Institute, dan Sertifikasi Trifos International, yang berbagi wawasan dan pengalaman langsung dari dunia industri.
Erwansyah dari Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) memaparkan tantangan industri kehutanan, seperti deforestasi, degradasi hutan, dan isu sosial, sekaligus menekankan pentingnya pengelolaan hutan berkelanjutan. Sementara itu, Wahyu Riyadi (Mutu Institute) dan Rendi Agung Firmansyah (TRIC) membahas kebutuhan kompetensi lulusan, termasuk sertifikasi, audit, dan kemampuan adaptasi di lapangan.
Acara ditutup dengan penyerahan cenderamata sebagai simbol apresiasi antara UGM dan mitra industri. Melalui kehadiran CDC-Forestry UGM, Fakultas Kehutanan UGM menegaskan komitmennya untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap beradaptasi dan berkontribusi dalam dinamika industri kehutanan global.
Penulis: Hairi Cipta
Dokumentasi: CDC Forestry
Editor: Humas FKT