Pada Selasa, 19 Februari 2019, Wanagama menjadi lokasi shooting film The East Indies bersama Salto Film. Film ini menjadi film ke-7 yang menggunakan Wanagama sebagai salah satu lokasi shooting. Wanagama sebagai lokasi shooting dipilih karena adanya hutan tropis yang masih lengkap. Film ini nantinya akan tayang dalam festivasl di Amsterdam. Masih di hari yang sama, kegiatan ekowisata juga dilaksanakan di Wanagama Eco Edu Forest. SDN 1 Demangan Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan outbound
Menindaklanjuti Rapat Komite Riset tanggal 21 Februari 2019, Fakultas Kehutanan UGM telah memandatkan Penelitian Pemandatan Tahun 2019 kepada 4 tim untuk melakukan penelitian dengan topik/tema yang telah ditentukan. Selain itu, Fakultas Kehutanan juga menawarkan kepada Departemen, Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Tematik Khusus Tahun 2019. Pendaftaran program hibah pengabdian tersebut dibuka pada tanggal 22 Februari 2019 sampai dengan 18 Maret 2019. Adapun ketentuan dan tata cara pendaftaran
Dalam rangka meningkatkan produktivitas kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen/peneliti di lingkungan Fakultas Kehutanan UGM. Tahun ini Fakultas Kehutanan UGM menawarkan program hibah penelitian dan pengabdian melalui dana masyarakat dalam 3 skema, yaitu:
1. Hibah Penelitian Berbasis Laboratorium
2. Hibah Penelitian Dosen Junior
3. Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Laboratorium
Pendaftaran program hibah tersebut dibuka pada tanggal 20 Februari 2019 sampai dengan
Sebanyaksembilan orang delegasi mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada beserta dosen dan karyawan mengikuti Sakura Exchange Program in Science di Nagoya University, Jepang pada 28 Januari s.d. 2 Februari 2019. Selama kegiatan berlangsung, tim didampingi oleh Prof.Dr. Ir. Sri Nugroho Marsoem, M.Agr. yang merupakan dosen dari Departemen Teknologi Hasi lHutan.
Sakura Exchange Program in Science merupakan program yang diselenggarakan oleh JST (Japan Science and Technology Agency)
Mengawali tahun 2019, Fakultas Kehutanan UGM berkomitmen untuk mendorong penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang lebih kompetitif ditingkat nasional dan internasional. Untuk itu pada hari Selasa tanggal 12 Februari 2019 pukul 13.00 WIB, Fakultas Kehutanan UGM menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai pada tahun anggaran 2019 baik di tingkat universitas maupun tingkat fakultas. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan mengundang pihak
Pada hari Senin tanggal 11 Februari 2019 Fakultas Kehutanan UGM menerima Siswa-Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan Negeri Pekanbaru sebanyak + 155 orang untuk melaksanakan Praktek Industri dan atau Praktek Lapangan selama + 60 hari di Hutan Pendidikan Wanagama I di Gunungkidul dan Kampus Lapangan di Getas, Jawa Timur. Upacara pembukaan praktek industri telah dilaksanakan di Ruang Auditorium Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada tepat pada pukul 13.30 WIB.
Kegiatan Praktek
Sebanyak 9 orang delegasi yang terdiri mahasiswa, staf, dan dosen akan berangkat mengikuti Sakura Exchange Program in Science ke Nagoya University, Jepang pada tanggal 28 Januari – 2 Februari 2019.
Sakura Exchange Program in Science merupakan program yang difasilitasi oleh JST (Japan Science and Technology Agency) untuk meningkatkan pertukaran pemuda antara Asia dan Jepang yang diharapkan akan memainkan peran penting dalam bidang sains dan teknologi di masa depan melalui kerjasama antara
Menuju Indonesia emas 2045, hutan alam Indonesia diperkirakan semakin berkurang kontribusinya bagi pembangunan nasional, jika tidak ada perubahan teknologi dalam permudaan hutan untuk meningkatkan produktifitasnya. Demikian kurang lebih pesan yang disampaikan oleh para pakar Silvikultur Intensif, antara lain Prof. Dr. Mochammad Naiem, Dr. Agus Setyarso dan Prof. Dr. Elias pada pertemuan Pencanangan Silvikultur Intensif 2019 di Gedung Auditorium Soedjarwo pada tanggal 22 Januari 2019. Acara
Situs Liyangan di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah ini menjadi bukti majunya peradaban nusantara.
Situs ini terkubur erupsi Gunung Sindoro pada abad kesebelas, tanpa temuan fosil manusia maupun ternak, begitu juga dengan barang berharga lainnya, padahal situs ini mempunyai bagian yang jelas dan lengkap layaknya desa modern saat ini, semua ini membuktikan ketangguhan leluhur kita dalam menghadapi ancaman gunung berapi.
Informasi tentang Bantuan Presentasi Konferensi Internasional klik tautan dibawah ini :