Bertempat di Gedung BAPPENAS, Jalan Taman Suropati2 Jakarta, pada hari Kamis, 11 Desember 2014 diadakan diskusi “SUMBANG PEMIKIRAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2015 – 2019”antara Fakultas Kehutanan UGM, jajaran Rektorat UGM, dan beberapa kepala pusat studi di UGM dengan BAPPENAS. Patut diketahui bersama bahwa lahirnya diskusi ini bukan hanya sekedar kebetulan, namun sudah digagas dan direncanakan sejak jauh-jauh hari, dan akhirnya terealisasi pada saat ini.
Sesuai dengan visi Fakultas Kehutanan UGM untuk mengawal program pembangunan di sektor kehutanan dan lingkungan hidup di era pemerintahan JOKOWI, Fakultas Kehutanan UGM memang berkeinginan untuk bertemu dengan Kepala Bappenas, Dr. Adrinof Chaniago dan jajaran BAPPENAS guna memberikan sumbangsih pemikiran-pemikiran RPJM khususnya di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan periode 2015 – 2019. Forum ini dirasa sangat penting karena Fakultas Kehutanan UGM melihat bahwa proses pembangunan di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan selama ini masih melenceng dan belum sesuai dengan tujuan awal untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat. Sehingga dengan momentum kepemimpinan JOKOWI yang merupakan alumnus dari Fakultas Kehutanan UGM, ada keinginan bahwa saat ini harus ada perubahan mindset dan actionplan pembangunan di bidang kehutanan dari pendulum konglomerasi dan kapitalis, diharapkan mengarah ke pada kesejahteraan masyarakat.
Berkenaan dengan kegiatan ini UGM memberangkatkan “rombongan besar” mencakup wakil dari Fakultas Kehutanan UGM,jajaran Rektorat UGM, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Pertanian. antara lain: Fakultas Kehutanan (Dr. Satyawan Pudyatmoko, Prof. Sukotjo, Prof. Mohammad Na’iem, Oka Karyanto, MP, dan Teguh Yuwono, MSc); RektoratUGM(Dr. Suhargo Utomo, Dr. Ika Dewi Ana, Dr. Yosi Bayu Murti, Dr. Deendarlianto); Fakultas Peternakan (Prof. Dr. Ali Agus); dan Fakultas Pertanian (Prof. Azwar Maas). Bahkan sedemikian pentingnya agenda ini, Prof. DwikoritaKarnawati (Rektor UGM) juga berkenan meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukan beliau yang cukup padat untuk hadir dan memfasilitasi acara diskusi ini.
Sedangkan dalam pengantarnya Rektor UGM menyampaikan bahwa sesuai dengan kebijakan UGM saat ini untuk hilirisasi produk-produk penelitian, sehingga hasil-hasil penelitian di kampus bukan hanya disimpan di rak-rak kampus, namun harus dapat diimplementasikan di lapangan untuk kesejateraan masyarakat. Dalam kesempatan ini, Bu Rektor menyampaikan bahwa selain sumbangsih Fakultas Kehutanan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, UGM juga akan memberikan masukan di bidang kesehatan, energi, maritim, dan infrastruktur.
Menindaklanjuti pengantar dari Dr. Adrinof dan Prof. Dwikorita, Dekan Fakultas Kehutanan UGM kemudian memaparkan beberapa masukan program RPJMN khususnya di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Beberapa usulan program unggulan yang diusulkan oleh Fakultas Kehutanan UGM untuk dapat dimasukkan dalam dokumen RPJMN 2015-2019 digabung dalam 6 pokok usulan program, yaitu: pertama: Penerapan program pengembangan SILIN era ke-2, kedua Program pengelolaan lahan gambut lestari sesuai kearifan lokal, ketiga Program pengembangan kedaulatan pangan di kawasan hutan Jawa (Forest for Wood, Food, Meat, Herbs), keempat Program konservasi ex-situ banteng untuk memperkuat swasembada daging, kelima Perluasan akses masyarakat dalam kelola dan pemanfaatan hutan, dan keenam Memperkuat legitimasi kawasan hutan negara dan penyelesaian konflik tenurial di kawasan hutan (termasuk kawasan hutan adat).
Diharapkan masukan-masukan sumbang pemikiran ini dapat dimasukkan dalam dokumen RPJMN sehingga ke depan peran dan posisi sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan semakin kuat dan vital untuk menjamin keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan pembangunan Indonesia. (TY).