Wanagama dan Ngawi (19 Des 2014); Menindaklanjuti rencana Presiden Jokowi yang akan mengunjungi lokasi program “Hutan untuk Pangan” (Forest for Wood, Food, Meat, Herbs) kerja sama Universitas GadjahMada, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Perum Perhutani pada bulan Maret mendatang, pada hari Jum’at, 19 Desember 2014 bertepatan dengan DiesNatalis UGM ke-65, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan rombongan, UPT-UPTKementerian Kehutanan, dan Perum Perhutani melakukan kunjungan kerja ke Fakultas Kehutanan UGM, dan areal penerapan Hutan untuk Pangan di wilayah Perum Perhutani.
Dalam kunjungan kerja ini lokasi yang dipilih untuk menerima kunjungan kerja Menteri LHK adalah Hutan Pendidikan Wanagama, Banaran, Gunungkidul dan Perum Perhutani KPH Ngawi. Hutan Pendidikan Wanagamadipilih sebagai lokasi kunjungan, karena dianggap paling layak untuk “mendekatkan” Bu Menteri LHK dengan hutan dan masyarakat, karena Wanagama adalah salah satu tonggak keberhasilan Fakultas Kehutanan UGM dalam melakukan rehabilitasi hutan dari lahan kritis.
Meskipun terkesan mendadak, karena informasi kedatangan beliau baru diketahui sehari sebelumnya, namun karena tidak perlu ada upacara penyambutan sebagaimana kedatangan pejabat di era pemerintahan sebelumnya, maka persiapan lapangan untuk menerima kunjungan beliau juga tidak terlalu merepotkan.
Dalam kunjungan selama setengah hari di Wanagama, Ibu Siti Nurbaya diajak berkeliling dan ditunjukkan bagaimana model pembangunan hutan dari lahan kritis, persemaian modern, dan tegakan jati mega wanagama. Berkenaan dengan paparan dan bukti-bukti keberhasilan Fakultas dalam mengelola lahan kritis menjadi hutan yang hijau, Menteri LHK berjanji akan menggunakan hutan pendidikan Wanagama sebagai salah satu lokasi pendidikan dan pelatihan RHL bagi kelompok-kelompok tani hutan se Indonesia. Apalagi di hutan pendidikan Wanagama juga sudah tersedia mess/penginapan, ruang kelas, dan lokasi praktek yang cukup memadai.
Siangnya setelah selesai melakukan kunjungan di Wanagama, Ibu Menteri LHK bersama dengan rombongan bergerak menuju lokasi pengembangan “Hutan untuk Kedaulatan Pangan: Forest for Wood, Food, Meat dan Herbs” yang berada di KPH Ngawi, kerja sama antara Perum Perhutani dengan Fakultas Kehutanan UGM. Di KPH Ngawi tersebut, rombongan Menteri LHK ditunjukkan bentuk penanaman antara tegakan hutan jati dengan tanaman pertanian semusim, khususnya padi gogo.
Dari hasil diskusi di lapangan, dan sesuai dengan arahan kebijakan kementerian di era Pemerintahan Jokowi, direncanakan pada tahun 2015 – 2017 akan dilakukan perluasan pelaksanaan program Hutan untuk Kedaulatan Pangan bukan hanya di Jawa Tengah, dan Jawa Timur, namun akan diperluas untuk seluruh Jawa dan Madura. Diharapkan dengan pengembangan agroforestry di kawasan hutan, maka akan tercapai ketahanan dan kedaulatan pangan, sehingga jargon “masyarakat gemahripahlohjinawi, tata tentremkertaraharjo” akan tercapai. (TY)