Kamis, 1 Agustus 2019 Mapala Silvagama Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Memulai Perjalanan Ekspedisi 50 Taman Nasional di Taman Nasional Danau Sentarum dan Taman Nasional Gunung Palung. Ekspedisi ini merupakan program kerja jangka panjang yang telah dilaksanakan sejak tahun 2014. Hingga saat ini, Mapala Silvagama telah melakukan ekspedisi di 19 Taman Nasional. Taman Nasional Danau Sentarum dan Taman Nasional Gunung Palung ini merupakan ekspedisi ke 20 dan 21 dalam rekam jejak Ekspedisi 50 Taman Nasional Mapala Silvagama.
Tidak sekedar menikmati keindahan alam taman nasional, ekspedisi 50 Taman Nasional Mapala Silvagama membawa misi penelitian. Setiap taman nasional menyimpan kekayaan keenekaragaman hayati yang masih butuh terus dieksplorasi. Misi ini sekaligus untuk menunjukkan bahwa Mapala tidak hanya tangguh bertualang tapi juga mahir melakukan penelitian. Sebelumnya pada tahun 2018, Mapala Silvagama telah melakukan eksplorasi taman nasional di Pulau Kalimantan, yaitu di Taman Nasional Tanjung Puting. Pulau Kalimantan meruapakan salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Pada Taman Nasional Danau Sentarum, tim akan fokus mengambil data terkait keanekaragaman dan persebaran burung diurnal yang difokuskan pada wilayah Hutan Kirin Lintang, sedangkan pada Taman Nasional Gunung Palung fokus penelitian tim pada tumbuhan Nephentes sp yang tersebar di berbagai ekosistem pada Stasiun Penelitian Cabang Panti. Penelitian ini didasari karena beberapa daerah gambut mengalami kerusakan sedangkan kedua objek penelitian ini dapat dijadikan sebagai bioindikator kerusakan alam.
Pada Ekspedisi Taman Nasional kali ini, Mapala Silvagama juga bekerja sama dengan Unit Fotografi Universitas Gadjah Mada (UFO) dan Badan Restorasi Gambut (BRG) selama kegiatan. Tim lapangan yang diberangkatkan dalam Ekspedisi Taman Nasional Danau Sentarum dan Taman Nasional Gunung Palung ini antara lain Hamzah Ramdhani, Tegar Kukuh Pribadi, Jatmiko Bayu Aji dan Yusta Elvasonia Duan sebagai tim peneliti dan Rendy Wijayanto, Rienetta Ichmawati Delia Sandhy, Bram Ashido, Farisa Armantya serta Wicak Baskoro sebagai tim dokumentasi. Dengan adanya kegiatan ekspedisi ini, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas anggota serta hasil yang diperoleh dapat bermanfaat dan dinikmati seluruh khalayak umum.