Senin, 30 Agustus 2021, sebanyak 10 mahasiswa Fakultas Kehutanan mengikuti acara serah terima peserta kegiatan Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di kantor Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo (BPDASHL SOP). Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) dalam rangka merdeka belajar di lingkup BPDASHL SOP adalah kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa guna mengaplikasikan ilmu, menguatkan dan menambah kompetensi yang telah didapat di fakultas, dalam rangka pengelolaan Daerah Aliran Sungai yang berkelanjutan. Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) atau yang juga disebut magang ‘Merdeka Belajar’ merupakan salah satu bentuk program Merdeka Belajar : Kampus Merdeka (MBKM) yang telah diluncurkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun lalu.
Hadir dalam serah terima tersebut Dekan Fakultas Kehutanan UGM Dr. Budiadi, S.Hut., M.Agr.Sc dan Kepala Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo (BPDASHL SOP) Arief Setyo Utomo, S. Hut., M. For sebagai representasi kedua lembaga.
Dalam kesempatan tersebut, 10 mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM diserahkan secara resmi oleh Dekan Fakultas Kehutanan UGM kepada Kepala Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo (BPDASHL SOP) sekaligus menandai dimulainya kegiatan tersebut. Selanjutnya kesepuluh mahasiswa akan mengikuti kegiatan magang selama satu semester terhitung sejak 30 Agustus 2021 hingga 30 Januari 2022.
Dekan Fakultas Kehutanan UGM menyampaikan bahwa kebijakan pemerintah tentang MBKM sudah harus diterapkan pada semester ini. Kegiatan magang di BPDASHL SOP ini adalah sebagai pioneer-nya. Magang di lingkup BPDASHL SOP dimaksudkan agar mahasiswa dapat dibimbing ilmu dan keahlian dalam bidang pengelolaan daerah aliran sungai sebagai pelengkap dari apa yang sudah didapatkan di kampus. Proses ini adalah terobosan yg harus segera dimulai dan dicoba meskipundalam situasi terbatas dan terkendala pandemic covid-19.
Lebih lanjut, Ketua Program Studi (prodi) S1 Fakultas Kehutanan Dr. Emma Soraya juga menyampaikan bahwa ada beberapa hal yang diharapkan dapat dicapai mahasiswa dari kegiatan magang Merdeka Belajar, antara lain mendapatkan tambahan pengalaman belajar di luar prodi dan mengenal salah satu dunia kerja bidang kehutanan, mendapatkan kesempatan mengasah kemampuan komunikasi verbal, tertulis dan interpersonal, mengenal problem yang dihadapi pengelola sumberdaya hutan di lapangan, serta berpartisipasi sebagai problem solver pada berbagai situasi sedini mungkin.
Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan program ini, peserta akan mendapatkan sertifikat kompetensi dari BPDASHL SOP dan seluruh kegiatan yang diikuti mahasiswa dapat diakui dan disetarakan dengan beberapa mata kuliah sesuai kurikulum yang berlaku pada Program Studi Kehutanan dan/atau tercatat pada Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). MBKM adalah sebuah program yang berusaha mendorong dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar di luar kampus sekaligus menyelaraskannya dengan kegiatan akademik di dalam kampus.
Dalam arahannya, Kepala Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo (BPDASHL SOP) menyampaikan bahwa BPDASHL SOP menyambut baik inisiatif magang ini. Secara teknis, kesepuluh mahasiswa akan ditempatkan sejumlah 6 mahasiswa di kantor sebagai analisis dokumen dan lapangan serta 4 mahasiswa di persemaian permanen. Sebuah pesan khusus juga disampaikan untuk mahasiswa bahwa peserta magang mungkin akan menjumpai hal-hal yang berbeda dengan yang dipelajari di kampus sehingga diharapkan para mahasiswa mampu beradaptasi bahkan mampu menjadi sumberdaya tambahan bagi BPDASHL SOP dalam menyelesaikan berbagai masalah pengelolaan DAS yang dihadapi (filling the gap).
Kedepan, program magang Merdeka Belajar ini perlu didorong untuk membangun kontribusi positif dan manfaat mutualisme antar kedua lembaga. Serah terima mahasiswa ini diharapkan sebagai penanda kerjasama yang lebih baik dalam bidang pendidikan dan pengelolaan DAS.