Sabtu, 26 Februari 2022, Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Wanagama UGM kembali berinovasi merilis program Wanagama Forest Healing, untuk melengkapi berbagai destinasi ekowisata dan pendidikan lingkungan yang sebelumnya telah dikembangkan di hutan pendidikan kebanggaan Fakultas Kehutanan UGM ini.
Wanagama Forest healing diinisiasi bersama oleh Fakultas Kehutanan UGM dengan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM. Bertempat di Joglo Wanagama, peluncuran Wanagama Forest Healing ditandai dengan penanaman 110 batang pohon buah-buahan seperti nangka, rambutan, kepel, dan beberapa jenis tanaman hias. Acara dilanjutkan dengan jelajah jalur Forest Healing oleh sekitar 250 peserta. Kegiatan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Sebelum dan sesudah kegiatan, peserta wajib mencuci tangan, cek kesehatan (saturasi oksigen, detak jantung, tekanan darah) dan selalu menggunakan masker selama acara berlangsung.
Disampaikan oleh Diektur KHDTK Wanagama Dr. Handojo Hadi Nurjanto bahwa, Wanagama ingin mengembangkan ekowisata berbasis special interest, tidak berbasis masstourism karena kecenderungannya yang menimbulkan kerusakan ekosistem hutan. Sebelumnya, pengalaman Wanagama menjadi lokasi isolasi atau shelter covid 19 membangkitkan keyakinan bahwa Wanagama mempunyai potensi untuk healing treatment, misalnya untuk pasien pasca operasi dan pasien lainnya. Dalam hal ini, Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM memberikan dukungan penuh dan siap berkolaborasi.
Lebih lanjut, Direktur KHDTK Wanagama menyampaikan bahwa kedepan Wagamana akan segera menyiapkan tim pemandu dari masyarakat sekitar sebagai bagian dari program utama KHDTK Wanagama yaitu Pemberdayaan Masyarakat. Tim ini perlu mendapatkan bekal pelatihan baik tentang Hutan Wanagama serta tentang kesehatan dan prakteknya. Tim Fakultas Kehutanan dan Tim Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM akan bekerjasama mewujudkannya.