Hutan merupakan aset alam yang sangat berharga bagi keberlanjutan ekosistem global. Di tengah meningkatnya tekanan terhadap hutan dan keanekaragaman hayati, peran penting hutan dalam menjaga keseimbangan ekologi dan menyediakan berbagai jasa ekologi tidak bisa dilebih-lebihkan. Di antara beragam jenis hutan, hutan monsun memainkan peran penting dalam mendukung keanekaragaman hayati, mengatur iklim, dan menyediakan penghidupan bagi masyarakat lokal. Jati (Tectona grandis) merupakan salah satu spesies pohon yang paling banyak dicari karena kualitas dan pemanfaatan kayunya yang luar biasa. Perbanyakan jati secara klonal menawarkan banyak keuntungan, seperti memastikan keseragaman genetik, percepatan pertumbuhan, dan kualitas kayu yang lebih baik, sehingga berkontribusi terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan dan upaya konservasi.
Seiring dengan hal tersebut, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Perum Perhutani dan Japan International Research Center for Agricultural Sciences (JIRCAS) mengadakan seminar international yang bertujuan untuk mengatasi tantangan terkait hutan tanaman jati klonal dan pengelolaan hutan lestari di kawasan hutan monsun yang diketuai oleh Dr. Sapto Indrioko. Seminar international dengan tema “Improving the Clonal Teak Plantation for Sustainable Management of Monsoon Forest” telah diselenggarakan pada tanggal 2 sampai 4 Oktober 2023 yang bertempat di Eastparc Hotel, Yogyakarta, Indonesia. Seminar ini dihadiri oleh para ahli, peneliti, mahasiswa, ilmuwan muda dan pemangku kebijakan dari ASEAN dan negara-negara terkait. Seminar ini menjadi wadah yang luar biasa bagi para ahli, peneliti, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan untuk bertukar pengetahuan, berbagi praktik, dan mengeksplorasi solusi inovatif untuk meningkatkan konservasi dan pengelolaan hutan tanaman jati klonal. Konferensi ini berupaya untuk memupuk kolaborasi dan kemitraan antar individu dan organisasi, yang mengarah pada penerapan strategi efektif untuk pembangunan berkelanjutan hutan monsun.
Total sebanyak 80 peserta hadir secara luring dan mengikuti eangkaian seminar intenasional ini terdiri dari sesi pemaparan oleh pembicara kunci, pemaparan materi oleh pembicara dengan tema sistem perhutanan klon jati dan pemilihan pohon plus, materi reproduksi jati untuk skala pertanaman, kemudian dilanjutkan dengan presentasi hasil penelitian dari abstrak peserta terpilih. Seminar ini menghadirkan Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko (Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diwakilkan oleh Ratih Listyo Rini, S.Hut, M.E.C, M.E Kasubdit Pemanfaatan Spesies dan Genetik Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Sumber Daya Genetik, KLHK, Indonesia dan Dr. Ir. Bambang Supriyanto, M.Sc. (Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan) sebagai pembicara kunci. Seminar ini juga menghadirkan pembicara yaitu Dr. Sapto Indrioko (Fakultas Kehutanan, UGM, Indonesia), Dr. Yoshihiko Tsumura (University of Tsukuba, Japan), Prof. Dr. Naoki Tani (Japan International Research Center for Agricultural Sciences, Japan), Prof. Dr. Kobsak Wanthongchai (Kasetsat University, Thailand), Ir. Natalas Anis Harjanto, M.Sc. (Direktur Operasional Perhutani, Indonesia), Dr. Vongvilay Vongkhamsao (Forest Science Research Center, Lao PDR), Prof. Dr. Budiadi (Fakultas Kehutanan, UGM, Indonesia), Simone Vongkhamho, Ph.D. (Forest Economics and Technology Research, Lao PDR), Prof. Dr. Sri Rahayu (Fakultas Kehutanan, UGM, Indonesia), Dwiko Permadi, Ph.D. (Fakultas Kehutanan, UGM, Indonesia), Prof. Widiyatno, Ph.D. (Fakultas Kehutanan, UGM, Indonesia), Dr. Somporn Khumchompoo (Royal Forest Department, Thailand), Dr. Benjarat Prompen (Royal Forest Department,Thailand) dan Dr. Laksamee Sutthiwilairatana (Royal Forest Department, Thailand). Rangkaian seminar international ditutup dengan kegiatan lapangan yang mengunjungi petak-petak penelitian dan persemaian milik Perum Perhutani yang berada di KPH Ngawi.
Ditutup oleh Dr. Sigit Sunarta sebagai dekan Fakultas Kehutanan UGM, seminar ini telah menjadi wadah diskusi yang komprehensif terkait perhutanan klonal jati dan perannya dalam melestarikan hutan monsun baik di Indonesia maupun di negara ASEAN lainnya. Sehingga perkembangan pengetahuan dan praktik pengelolaan tanaman jati klonal untuk pengelolaan hutan lestari di hutan musim, keberlanjutan hutan tanaman produksi dan jasa ekosistem di hutan musim dan industri hutan lestari dapat terwujud.