Yogyakarta – 4 September 2023
Tiga dosen Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhammad Navis Rofii (Fakultas Kehutanan), Najmu Tsaqib Akhda (Fakultas Pertanian), dan Satyaguna Rakhmatulloh, M.Sc. (Fakultas Peternakan) berhasil mendapatkan Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia tahun anggaran 2023.
Disinergikan dengan dua skema hibah pemberdayaan lain dari Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM (Teknologi Tepat Guna dan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan), program tersebut menyasar pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lereng gunung Merapi, tepatnya di Dusun Kaliurang Timur, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Program berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Lereng Merapi melalui Pengembangan Agroforestri Berbasis Produk Non Kayu” ini memanfaatkan kopi, madu, dan lokasi wisata ‘Tankaman’ sebagai faktor pengungkit utama hadirnya tambahan kesejahteraan yang berkelanjutan. Lokasi wisata ‘Tankaman’ merupakan hasil inisiasi dari kelompok pemuda untuk memanfaatkan tebing yang menjadi gardu pandang alami ke arah puncak gunung Merapi. ‘Tankaman’, akronim dari ‘wetan pemakaman’ atau ‘sebelah timurnya pemakaman’, hari ini dikunjungi ribuan wisatawan setiap bulannya.
Sementara komoditas kopi juga menjadi faktor pengungkit karena keberadaannya yang melimpah di sekitar ‘Tankaman’. Memori masa kecil tentang bagaimana cara merawat tanaman kopi masih terngiang di benak para anggota Kelompok Tani Hutan Sedyo Makmur dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Program ini akan menguatkan kembali memori tersebut dan menambahkan berbagai praktik baik lainnya terkait kopi, sehingga, sebagai bagian dari kawasan wisata ‘Tankaman’, kopi akan menjadi cerita tentang konservasi dan manfaat berantai yang dapat berjalan beriringan tanpa saling meniadakan. Lebih dari itu, sebagai kompensasi dari masa tunggu hingga tanaman kopi mencapai produktivitas terbaiknya, dihadirkanlah madu klanceng yang menghasilkan berbagai produk bernilai tinggi setiap tiga bulan.
Sebagai sebuah ikhtiar pemberdayaan, program ini berorientasi pada kemandirian masyarakat Dusun Kaliurang Timur, sehingga akan menjadikan masyarakat sebagai subjek utama pendampingan. Pendampingan dilakukan secara intensif dengan melibatkan dosen ahli madu Fakultas Kehutanan yaitu Dr. Rini Pujiarti, perangkat padukuhan Kaliurang Timur, praktisi komoditas kopi dari INSTIPER yaitu Dr. Andreas Wahyu, organisasi masyarakat sipil ISEF (Institute for Sustainable Energy and Food Studies) yang dipimpin Ahmad Wardhana, entitas bisnis Hayate Farm Jogja, serta enam mahasiswa S1 Kehutanan UGM.
Sedangkan untuk memastikan keberlanjutan program yang berakhir di November 2023 dan melibatkan lebih banyak unsur masyarakat, berbagai langkah lanjutan akan dilakukan, seperti misalnya: pengajuan skema hibah pemberdayaan yang serupa untuk tahun kedua dan ketiga; penulisan publikasi ilmiah; pencetakan modul pendampingan; dan pengunggahan video dokumentasi.
Informasi lebih lanjut tentang program ini dapat menghubungi:
Muhammad Navis Rofii, S.Hut., M.Sc., Ph.D. : 08122768622
Ahmad R. Wardhana, S.T., M.Sc. : 082223339095