Enam puluh tahun sudah perjalanan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada berkiprah di tanah air. Pada Dies Natalis Ke-60, Fakultas Kehutanan UGM mengusung tema “60 Tahun Kiprah Fakultas Kehutanan UGM dalam Menjaga Kelestarian Hutan dan Lingkungan Indonesia.”
Serangkaian kegiatan telah dilewati, mulai dari acara Kick-off Rangkaian Kegiatan Dies Natalis, serangkaian webinar, seminar dan simposium internasional, summer course, serangkaian kegiatan olahraga, seminar nasional Research Update. Puncak rangkaian kegiatan Dies Natalis adalah Rapat Senat Terbuka serta juga Malam Keakraban dan Reuni Alumni yang berlangsung pada tanggal 20 Oktober 2023.
Acara Rapat Senat Terbuka dalam rangka Peringatan Dies Natalis Natalis Ke-60 berlangsung di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada. Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof. Dr. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc yang sekaligus akan menyampaikan pidato Dies.
Rapat Senat Terbuka ini juga menghadirkan tamu-tamu, mulai dari pejabat-pejabat di lingkungan UGM, pejabat-pejabat di lingkungan KLHK, mitra-mitra Fakultas Kehutanan, dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Kehutanan, purna tugas, mahasiswa, dan alumni yang berasal dari berbagai institusi.
Dalam rangkaian kegiatan Rapat Senat Terbuka juga dilakukan penandatangan MoU dengan para mitra Fakultas Kehutanan UGM, yaitu Pertamina Foundation, PT. Adaro Mineral Indonesia Tbk., PT. Freeport Indonesia, dan PT. Astra Internasional Tbk. Kerjasama ini diharapkan dapat terjalin dengan baik dan mencapai tujuan dicita-citakan bersama.
Pada kesempatan ini, Dekan Fakultas Kehutanan akan menyampaikan Laporan Tahunan Fakultas Kehutanan. Pada pidatonya, Dekan menyampaikan bahwa tema “60 Tahun Kiprah FKT UGM dalam Menjaga Kelestarian Hutan dan Lingkungan Indonesia”. Tema yang dipilih dalam Dies ke-60 ini merefleksikan perjalanan sejarah Fakultas Kehutanan UGM yang didirikan pada tahun 1963 dalam mendukung pengelolaan hutan Indonesia yang lestari dan menjamin fungsi ekosistem serta jasa lingkungan hutan Indonesia untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
Dekan juga menyampaikan beberapa kontribusi pemikiran Rimbawan Bulaksumur diantaranya adalah (1) perhutanan sosial, (2) model restorasi dan rehabilitasi lahan kritis; (3) silvikultur intensif dan (4) penyelamatan konservasi keanekaragaman hayati, (5) hilirisasi produk-produk kehutanan. Hal ini menunjukkan bahwa Fakultas Kehutanan dan juga alumni turut andil dalam peningkatan kualitas hutan dan kehutanan untuk masa depan.
Dekan juga menginformasikan mengenai program studi di Fakultas Kehutanan. Saat ini program studi di Fakultas Kehutanan terbagi dua, yaitu jalur akademik yang mencakup tiga prodi: a) Program Sarjana Kehutanan, b) Program Magister Ilmu Kehutanan dan c) Program Doktor Ilmu Kehutanan. Semua program studi jalur akademik telah terakreditasi unggul oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dan dua prodi telah memiliki akreditasi internasional oleh ASIIN yang merupakan lembaga akreditasi berskala internasional. Jumlah mahasiswa aktif seluruhnya pada tahun ajaran baru 2022/2023 tercatat sebanyak 1561 dengan proporsi mahasiswa sarjana 84%, magister ilmu kehutanan 7,0%, profesi insinyur kehutanan 4,8%, dan doktor ilmu kehutanan 4,2%.
Jalur profesi baru didirikan pada tahun 2021, yaitu Profesi Insinyur Kehutanan dan telah terakreditasi Baik oleh BAN PT. Program Rekoginisi Pembelajaran Lampau (RPL) saat ini dilakukan oleh program studi Profesi Insinyur Kehutanan untuk melahirkan lulusan bergelar Insinyur Kehutanan dan ditujukan untuk menilai pengalaman peserta dalam praktik keinsinyuran kehutanan. Dari tahun 2022 – 2023 Prodi Profesi Insinyur Kehutanan UGM telah diikuti oleh 241 peserta dalam 4 angkatan.
Dalam pidatonya, Dekan juga menyampaikan, pada tahun 2023 ini, untuk pertama kalinya di Indonesia, UGM memberikan penghargaan Doktor Kehormatan dalam bidang Kehutanan kepada Ir. Wahjudi Wardojo, M.Sc. Penghargaan ini diberikan atas jasa dan karyanya yang luar biasa dan keluasan cakrawalanya dalam aspek aksiologi ilmu kehutanan khususnya konservasi sumber daya hutan sehingga menjadi bagian dalam penyelamatan keanekaragaman hayati di tingkat global dan nasional.
Perjalanan 60 tahun Fakultas Kehutanan UGM telah menghasilkan produk-produk unggulan untuk mendukung program-program pemerintah terkait pengelolaan hutan lestari dan adaptasi perubahan iklim. Salah satu hasil kolaborasi dengan mitra adalah material tanaman unggul diantaranya adalah jati unggul, meranti dan pinus bocor getah, yang selanjutnya dipakai sebagai sumber daya genetik untuk menghasilkan tanaman yang lebih produktif. Material genetik unggul tersebut merupakan salah satu bahan dasar untuk pengembangan Integrated Forestry and Farming System (IFFS) untuk mencapai ketahanan pangan masyarakat sekitar hutan dan kelestarian lingkungan secara lanskap.
Sebagai penutup, Dekan juga menuturkan bahwa tahun 2023 merupakan momen penting bagi Fakultas Kehutanan UGM untuk terus meningkatkan kontribusinya dalam ketercapaian pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan juga berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat. Berkenaan dengan hal tersebut, maka kontribusi dan kolaborasi aktif sivitas akademik dan alumni Fakultas Kehutanan UGM dalam berbagai bidang kehutanan sangat diperlukan untuk mencapai kelestarian hutan dan kejayaan kehutanan Indonesia di masa mendatang.