Dalam internasional workshop yang bertema “Development of Advanced Mountain Science Research and Education to Establish a Vast Genetic Diversity Database” telah dilaksanakan pada tanggal 4 s.d 10 Maret 2024 di Sugadaira Research Station, Tsukuba University, salah satu tim peneliti Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Kaharudin menyampaikan bahwa upaya penyelamatan biodiversitas flora dan fauna tropis menjadi penting sebagai aksi nyata dalam pencapaian Pembangunan berkelanjutan (SDGs) terutama tentang Zero hunger, Climate action, dan Life on land.
Salah satu tipe ekosistem yang perlu menjadi perhatian adalah hutan pegunungan karena mempunyai peran strategis dalam menjaga tata air sebagai sumber utama kehidupan. Hutan pegunungan yang ada di sekitar Yogyakarta adalah Gunung Merapi. Hutan ini mempunyai fungsi sebagai ekowisata serta mempunyai komposisi vegetasi masih asli didalamnya. Salah satu jenis tanaman menjadi penciri hutan dataran tinggi adalah Lithocarpus spp. yang sering ditemui pada jalur pendakian Gunung Merapi. Dalam paparan yang disampaikan oleh mahasiswa S3 FKT UGM, Ridla Arifiana, M.Sc., menyampaikan bahwa beberapa anggota tanamn dari Lithocarpus spp. sudah masuk ke dalam daftar merah IUCN. Berkenaan dengan hal tersebut Ridla Arifiana, S.Hut., M.Sc. melakukan kajian tentang kesesuaian habitat, kepastian taksonomi, serta variasi genetik, sehingga dapat diketahui distribusi dan kelimpahan serta kerentanannya dari tanaman Lithocarpus spp. Dalam kaitannya untuk mencegah kepunahan di masa mendatang. Hal ini juga dalam rangka untuk mempertahankan vegetasi dan tutupan lahan pada hutan pegunungan sebagai aksi pencapaian SGDs terutama terkait dengan life and land (Humas/FKT).