Dr. Sawitri salah satu peneliti Pemuliaan Pohon di Fakultas Kehutanan, UGM berkesempatan untuk mengikuti kegiatan internasional workshop yang bertema “Development of Advanced Mountain Science Research and Education to Establish a Vast Genetic Diversity Database” telah dilaksanakan pada tanggal 4 s.d 10 Maret 2024 di Sugadaira Research Station. Menurut Dr. Sawitri, program pemuliaan di Indonesia masih sangat bergantung pada pemuliaan konvensional dimana klon unggul dihasilkan berdasarkan pada seleksi karakter fenotipe saja, dengan beberapa kekurangan yaitu: waktu lama, kurang presisi, dan biaya besar. Genome Wide Association Study (GWAS) dan Genomic Selection (GS) merupakan suatu pendekatan genetic berbasis teknologi yang dapat mengidentifikasi kandidat gen yang berasosiasi terhadap suatu karakter fenotip dan melakukan prediksi terhadap performa fenotip pada generasi yang akan datang tanpa perlu melakukan pengukuran fenotip kembali, sehingga program pemuliaan untuk mendapatkan klon unggul dapat tercapai dengan lebih cepat dan akurat. GWAS dan GS telah diaplikasikan pada beberapa spesies yaitu Shorea spp., dan Tectona grandis.
Selanjutnya sebagai penutup dalam paparannya disampaikan bahwa program pemuliaan Pinus merkusii dan sengon dengan metode GWAS dan GS patut untuk dikembangkan agar dapat mendukung peningkatan produktivitas hutan tanaman dan hutan rakyat di Jawa maupun luar Jawa. Hal ini sejalan dengan tercapainya tujuan yang berkelanjutan (SDGs) pada poin Zero Hunger dan Life on Land. (Humas/FKT)