Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Yayasan SINTAS Indonesia sepakat untuk menjalin kerjasama dalam bidang konservasi sumber daya alam hayati khusunya untuk konservasi macan tutul Jawa yang makin berkung populasinya di Pulau Jawa. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama oleh Dekan Fakultas Kehutanan UGM Dr. Sigit Sunarta dan Direktur Yayasan SINTAS Indonesia Hariyo Tabah Wibisono, Ph.D., pada hari Selasa (19/3) di Yogyakarta.
Pada tahap awal di tahun 2024, kegiatan penelitian diawali dengan melakukan kajian aspek keragaman genetik populasi genetika Macan Tutul Jawa (Pantera pardus melas) dari berbabagi populasi yang ada di Pulau Jawa. Kajian ini diharapkan dapat mengetahui status keragaman genetic antar wilayah sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengembangan konservasi Macan Tutul Jawa di masa mendatang. Berkenaan dengan hal tersebut Dr. rer.nat. Sena Adi Subrata, Ketua Tim Peneliti dari Fakultas Kehutanan UGM, menyatakan bahwa “kejian ini diharapkan dapat membantu upaya pelestarian Macan tutul jawa, yang populasinya terancam punah”. Disisi lain, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumi, Prof. Dr. Widiyatno, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan Langkah awal untuk melihat distribusi kelimpahan Macan Tutul Jawa serta melihat dampak perubahan tutupan lahan terhadap keragaman genetic dari Macan Tutul Jawa. Hal ini juga sejalan dengan Upaya untuk mengkonservasi Macan tutul jawa merupakan salah satu spesies kunci di ekosistem hutan Jawa yang terancam punah akibat perburuan liar, perdagangan ilegal, dan fragmentasi habitat.
Untuk itu, kerjasama antara UGM dan Yayasan SINTAS Indonesia diharapkan dapat menghasilkan data dan informasi ilmiah yang bermanfaat untuk mendukung pelestarian Macan Tutul Jawa sebagai bagian aksi mitigasi perubahan iklim dalam menjaga biodiversitas untuk mencapai Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). (Humas/FKT)