Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada, Ir. Dwiko Budi Permadi, S.Hut., M.Sc., Ph.D., IPU. dalam sambutanya mewakili Dekan berharap bahwa para Sarjana Kehutanan sebanyak 7.531 sejak tahun 1963, akan terus mewarnai dan saling bahu membahu dalam proses-proses penyelamatan dan pengelolaan hutan di Indonesia untuk lebih lestari dan lebih mensejahterakan. “Terdapat 6 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa ikatan dinas dari PT Musi Hutan Persada, mereka akan langsung bekerja di perusabahan tersebut yang merupakan salah satu HTI besar di Sumatera, selamat kepada para rimbawan muda yang telah berhasil meraih gelar akademis jenjang sarjana di Universitas Gadjah Mada,” tutur Dwiko pada acara Tasyakuran dan Pelepasan Wisudawan/Wisudawati yang berlangsung di Selasar IFFLC, Rabu (22/5).
Ketua Prodi Sarjana S-1 Kehutanan Dr. Ir. Emma Soraya, S.Hut., M.For., IPU. menyampaikan bahwa jumlah lulusan pada periode III Mei 2024 sebanyak 60 wisudawan dan wisudawati dengan 63% didominasi oleh wisudawati dengan IPK rata-rata 3.47 dan masa studi 4 tahun 4 bulan. “Empat terbaik dari masing-masing minat diraih oleh Viola Cantika Amadea, S.Hut. dengan IPK 3.8 (minat Manajemen Hutan), A’an Yosa Hanna, S.Hut. dengan IPK 3.79 (minat Silvikultur), Dea Sany Granita, S.Hut. dengan IPK 3.75 (minat Teknologi Hasil Hutan) dan Ivania Ayu Puspitasari, S.Hut. dengan IPK 3.66 (minat Konservasi Sumber Daya Hutan),” tutur Emma Soraya.
A’an Yosa Hanna, S.Hut., dalam sambutannya menyampaikan jangan sampai kita melupakan prinsip dasar yang telah ditanamkan pada kita yaitu kelestarian. “Mari kita senantiuasa membawa nama baik sarjana kehutanan dengan selalu bijak dalam menjaga alam, kesadaran atas lingkungan ini mari kita ubah dalam bentuk aksi dan kita tularkan ke masyarakat luas dan untuk rekan-rekan yang kelak mendapat peran sebagai pemimpin lahirkanlah Keputusan yang sebijak mungkin, keputusan yang tidak hanya menguntungkan diri sendiri atau suatu golongan namun keputusan yang dapat menghidupi generasi berikutnya maka mari kita memanfaatkan alam dengan lestari” ujar Yosa.
Dr. G. Sri Nurhartanto, S.H., LL.M. selaku orang tua dari wisudawati Amelia Nur Puspita, S.Hut., sekaligus Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang mewakili orang tua wisudawan/wisudawati menyampaikan bahwa Hutan itu sangat penting jika hutan digunduli maka air menjadi barang yang langka, maka 60 sarjana baru ini harus bersama-sama, bergandengan tangan dan merapatkan barisan memulai menjadi pasukan-pasukan baru dalam upaya untuk melestarikan hutan karena sebagai sebuah bangsa, Indonesia merupakan anggota Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) yang punya kewajiban untuk mensukseskan Sustainable Development Goals yang salah satunya adalah menjaga kelestarian kehidupan di permukaan tanah dan di dalam air yang terkait erat dengan ilmu yang diperoleh. Beliau berharap kepada seluruh Sarjana Kehutanan untuk bisa mendarmabaktikan ilmunya demi kemaslahatan umat manusia khususnya bangsa dan negara Indonesia untuk menjaga kelestarian hutan Indonesia serta pentingnya hardskill dan softskill karena hardskill jika tidak dipadu dengan softskill maka kita akan menciptakan manusia-manusia yang tidak punya hati nurani.
Diharapkan para rimbawan muda dapat adaptif terhadap perkembangan zaman, lincah terhadap perubahan, berpikir secara kritis, menggunakan logika akal sehat untuk menyelesaikan masalah di lapangan, berkolaborasi serta mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing. (Humas/FKT)