
Literasi menjadi sebuah tema yang diangkat dalam 40 tahun Wanadelima karena bertepatan dengan reuni ini dihadirkan buku kenangan Empat Puluh Tahun Wanadelima. Buku yang berisi 102 cerita perjalanan anggota Wanadelima (85 tulisan dan dari anggota wanadelima dan 17 artikel dari anggota yang telah mendahului). Menurut Adji Andjono Purwo gagasan ini muncul saat saya terpaku melihat deretan buku yang memenuhi dinding di ruang tamunya Hery. “Semoga perjalanan 40 tahun perjalanan Wanadelima dapat menjadi saripati kehidupan yang bisa dibaca oleh kita dan anak cucu serta para rimbawan muda” kata Adji.
“Sampul buku Pohon tua ditopang dengan buku, tumpukan kartu, dan bunga matahari yang penuh makna yaitu Wanadelima telah memasuki masa pensiunan, kalau istilah pak Harto lengser keprabon dan kalau dalam pewayangan pangkur, yang kedua kekancan saklawase tidak boleh ditinggalkan walaupun dalam kehidupan itu seperti permainan kartu, ada menang ada kalah dan suatu Ketika kita semua akan meletakan bunga matahari sebagai tanda persahabatan untuk selamanya” ujar Hery Santosa.
Selaras dengan tema literasi yang diangkat, pada 1 Februari 2025 Wanadelima menyerahkan “Teras Literasi Wanadelima” beserta 18 meja lipat dan 18 beanbag kepada Fakultas Kehutanan, dengan harapan Teras Literasi Wanadelima ini menambah manfaat dari Student’s Coworking Space BNI yang berada di lantai 2 gedung A. Selain itu juga dapat menjadi tempat belajar, berkarya dan berinovasi bagi para rimbawan muda.
Penulis: Dian
Dokumentasi dan Editor: Humas FKT