Yogyakarta (4/2/2025) – Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM terlihat memulai pergerakan meninggalkan masing-masing gedung penginapan yang berada di KHDTK Wanagama. Praktik PIK-PWG belum usai, pergerakan ini bukan dalam rangka mereka kembali ke kampus Bulaksumur, melainkan menyebar ke rumah-rumah masyarakat Desa Banaran, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul.
Sebelum menyebar, perwakilan panitia, Dr. Rizki Arisandi (selaku ketua pelaksana PIK-PWG) menyerahkan mahasiswa kepada Padukuhan Banaran. Perwakilan pihak desa sekaligus berpesan kepada mahasiswa untuk menempatkan diri sebaik mungkin sehingga mendapatkan sambutan positif dari masyarakat selaku tuan rumah.
Live-in di Desa merupakan rangkaian PIK-PWG yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman interaksi langsung dengan masyarakat. Pada sesi live-in desa ini mahasiswa akan berpartisipasi dengan sejumlah kegiatan unik yang beragam bergantung masing-masing tuan rumah mulai dari aktivitas pertanian, aktivitas peternakan, aktivitas usaha, dan banyak aktivitas lain.
Nayla Amanina, salah satu peserta PIK-PWG, menyebutkan kegiatan live-in sangat seru dan sangat berkesan. Ia mengaku mendapatkan pengalaman baru seperti mengolah kacang atau tanaman musiman. Selain itu, Ia mendapat pembelajaran bagaimana kehidupan petani dan peternak seperti waktu untuk panen rumput sebagai pakan ternak, hingga penyimpanan hasil pertanian yang akan dijual saat harga pasar sedang naik. Menurutnya, bapak-ibu angkat sangat baik kepada para mahasiswa.
Sejalan dengan Nayla, Meutya Auva turut memberikan kesan senada. Meutya menyebutkan kegiatan live-in memberikan pengalaman luar biasa. Menurut Meutya, kegiatan ini dapat memberikan kesempatan belajar mengenai kehidupan masyarakat dan menyadarkan bagaimana peran penting masyarakat terhadap perkembangan KHDTK Wanagama.
Kegiatan Live In Desa kemarin memberikan pengalaman yang luar biasa bagi saya. Saya dapat belajar banyak mengenai kehidupan masyarakat sekitar Wanagama, saya juga menyadari betapa pentingnya peran masyarakat sekitar hutan terhadap perkembangan Wanagama.
Tinggal dan mengenal masyarakat dapat dikatakan pengalaman penting yang diperlukan para aktor di sektor kehutanan. Eksistensi hutan tidak terlepas dengan eksistensi masyarakat yang berada di sekitar hutan. Dalam konteks PIK-PWG, Desa Banaran merupakan salah satu desa yang berbatasan langsung dengan KHDTK Wanagama yang berada dalam pengelolaan Fakultas Kehutanan UGM. Sebagaimana Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), KHDTK Wanagama hingga saat ini terus memberikan manfaat bagi masyarkat sekitar melalui bentuk yang beragam mulai dari hadirnya sumber air, sumber pendapatan, hingga keberlanjutan suplai pakan bagi ternak.
Penulis & Dokumentasi: Panitia PIK
Editor: Humas FKT