National University of Singapore kembali membuka program pertukaran pelajar yang dilaksanakan bersama dengan universitas-universitas unggulan Asia Tenggara sebagai mitranya. Salah satu dari empat universitas mitra NUS di Indonesia adalah UGM yang di bulan Januari 2025 kemarin telah mengirimkan total 6 mahasiswa yang berhasil diterima menjadi awardee. Dari 6 mahasiswa yang berangkat, 3 di antaranya merupakan mahasiswa fakultas kehutanan, yaitu Anninda Andriyani, Michael Milo Valentino, dan Safiera Anindya Syaafiyana. Seluruh mahasiswa yang terpilih ini telah menjalani proses seleksi mulai dari seleksi administrasi, interview, dan pengumuman sejak bulan Agustus 2024. Kemudian, pada bulan November telah menerima offering letter dari NUS langsung.
DiscoverNUS merupakan kegiatan pembelajaran jangka pendek yang diberikan kepada mahasiswa internasional dari Asia Tenggara untuk mengenal mengenai lingkungan akademik dan dinamika pendidikan di NUS. Para penerima award DiscoverNUS ini tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk mencoba perkuliahan di NUS tetapi juga berkesempatan menerima beasiswa master degree di NUS setelah lulus S1 di home university masing-masing. Banyaknya fasilitas yang ditawarkan dalam program ini membuat proses seleksi menjadi cukup kompetitif antar mahasiswa. Salah satu kriteria yang dibutuhkan ketika mahasiswa mendaftarkan diri adalah kemampuan bahasa inggris yang memadai dan indeks kumulatif minimal 3.0.
Program DiscoverNUS ini dimulai sejak bulan Januari sampai dengan Mei 2025 secara on-site di NUS, Singapura. Selama program ini, mahasiswa diperbolehkan untuk memilih berbagai mata kuliah dari berbagai jurusan ataupun fakultas. “Saya dan Anninda mengambil mata kuliah di faculty of science dan faculty of arts and social science. Kalau Safiera di faculty of science dan school of computing,” ujar Michael mengenai studi mereka selama di NUS. Selain itu, Anninda menambahkan bahwa terdapat beberapa perbedaan kultur studi antara UGM dan NUS sehingga di minggu-minggu pertama butuh penyesuaian belajar.
Selain kegiatan akademik, para mahasiswa juga dapat mengikuti beberapa kegiatan non-akademik. Safiera menjelaskan bahwa selama berkuliah telah beberapa kali mengikuti kegiatan yang diadakan oleh asrama, seperti relawan untuk anak-anak berkebutuhan khusus dan penanaman di National Parks. Kegiatan asrama lainnya juga dilakukan untuk para mahasiswa asrama dapat saling mengenal satu sama lain. “di hall itu ada banyak kegiatan supaya semuanya bisa saling kenal, kebetulan ada banyak mahasiswa internasional juga seperti dari Eropa, Amerika, maupun sesama Asia” jelas Safiera.