
Gunungkidul – Puncak kemeriahan peringatan Hari Bumi di Wanagama tersaji dalam gelaran fashion show ecoprint yang memukau yang diselenggarakan oleh Asosiasi Ecoprint Indonesia (AEPI) DIY. Berlatar belakang keindahan hutan Wanagama yang asri, acara ini menampilkan beragam kreasi busana berbahan dasar ecoprint, buah karya para anggota AEPI DIY.
Para anggota AEPI DIY dengan antusias memamerkan ragam desain busana yang terinspirasi dari kekayaan alam. Teknik ecoprint yang mengekstrak pigmen alami dari tumbuhan, menghasilkan motif-motif organik yang unik pada setiap kreasi. Setiap busana memancarkan keindahan tersendiri, terinspirasi oleh alam dan diwarnai dengan jejak alami dari teknik ecoprint. Antusiasme para peserta tampak jelas saat mereka membawakan karya busana di hadapan dewan juri.
Didik Warsito, seorang desainer muda berbakat asal Gunungkidul, dipercaya menjadi dewan juri dalam gelaran ini. Penilaiannya didasarkan pada kreativitas desain, pengaplikasian teknik ecoprint, teknik mix and match serta keselarasan dengan tema alam. Gelaran fashion show ini semakin istimewa dengan latar belakang hutan Wanagama yang rimbun dan alami, menciptakan harmoni visual yang memukau antara karya seni ecoprint dan lingkungan sekitarnya. Pepohonan hijau seolah menjadi kanvas alami yang menyempurnakan keindahan busana organik ini.
Acara fashion show ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan “Forest Healing”, kolaborasi antara Wanagama dan AEPI DIY dalam memperingati Hari Bumi. Lebih dari sekadar peragaan busana, acara ini menjadi wadah bagi para penggiat ecoprint untuk menginisiasi praktik sustainable fashion serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. Pengumuman pemenang fashion show di akhir acara menambah semarak dan memberikan apresiasi bagi karya-karya inovatif yang ditampilkan.
Penulis dan Dokumentasi : Zulva Ulin