Rangkaian kegiatan hari pertama PIONIR Pelestari 2025 dirancang untuk memperkenalkan berbagai aspek penting yang membentuk identitas Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Melalui talkshow, diskusi, dan tur kampus, diharapkan Rimbawan Muda dapat lebih mengenal sejarah, nilai-nilai, visi, dan misi fakultas, serta memahami program studi, tata perilaku mahasiswa, peraturan akademik, dan sarana prasarana yang tersedia. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan softskill, khususnya dalam hal literasi dan kemampuan berinteraksi sosial.
Dalam suasana penuh semangat, tercatat beberapa fakta menarik dari para mahasiswa baru. Mahasiswa baru terjauh tahun ini berasal dari Manokwari, Papua Barat, yaitu Yosephus Imanuel Arnoldhy Woria. Ia mengaku memilih Fakultas Kehutanan UGM atas keinginannya sendiri karena kekagumannya terhadap keindahan hutan Indonesia. Sebagai seorang perantau, Yosephus berusaha beradaptasi dengan lingkungan baru dengan cara berbaur dan menjalin komunikasi dengan teman-teman dari berbagai daerah.
Sementara itu, mahasiswa baru terdekat berasal dari Gunungkidul, Yogyakarta, yakni Amelinda Saputri. Ia memutuskan bergabung dengan Fakultas Kehutanan karena ingin mendalami pengelolaan hutan secara berkelanjutan. Untuk membangun hubungan dengan sesama mahasiswa baru, Amelinda memperkenalkan budaya Yogyakarta sebagai cara menjalin keakraban dan mempererat kebersamaan.
Dengan keberagaman latar belakang dan semangat belajar yang tinggi, PIONIR Pelestari 2025 menjadi langkah awal yang kuat dalam membentuk Rimbawan Muda yang berpengetahuan, berintegritas, dan siap berkontribusi bagi kelestarian hutan Indonesia.
Penulis: Panitia PIONIR Pelestari 2025
Editor: Humas FKT
Dokumentasi: Andyk