Banyumas dan Blora,- Tiada kata yang pantas terucap dari Tim IFS Kluster Agro UGM, selain ungkapan Syukur Alhamdulillah. Dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, hanya berselang 2 hari, lokasi IntegratedFarming System (IFS) dikunjungi oleh dua orang Pejabat Teras Negeri ini.
Sebelumnya pada hari Kamis, 5 Maret 2015 di Petak 64 BKPH Jatilawang KPH Banyumas Timur telah dilaksanakan panen raya komoditi padi oleh Gubernur Ganjar Pranowo, dan pada hari Sabtu, 7 Maret 2015 gantian Presiden JOKOWI yang berkunjung ke lokasi IFS di KPH Randublatung untuk melakukan mengadakan panen raya jagung dan kunjungan ujicoba jarak tanam jati.
Pada hari Kamis, (5/3/2015), Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan didampingi oleh jajaran SKPD Pemprov Jawa Tengah, Dirut Perhutani, Kadivre Jawa Tengah, Bupati Banyumas, Wakil Rektor UGM dan Dekan-Dekan kluster Agro mengadakan panen raya padi gogo yang ditanam oleh LMDH Pekuncen dan LMDH Karanglewas di lahan Perum Perhutani. Berdasarkan hasil ubinan, produktivitas padi gogoinpago 5 dan situ bagendit mencapai 5,5 ton/ha, tidak kalah dengan hasil di lahan sawah. Sungguh prestasi yang membanggakan untuk mendukung kedaulatan pangan di Jawa Tengah.
Dua hari berikutnya, Presiden Joko Widodo pada hari Sabtu, 7 Maret 2015 berkunjung ke lahan pertanian terpadu (IntegratedFarming System) kerja sama Perum Perhutani, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan UGM. Kunjungan tersebut dipusatkan di Petak 18 dan Petak 27 BKPH Ngliron, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Randublatung. Di Petak 18,Jokowimelakukan panen raya komoditi jagung yang ditanam bersama-sama tegakan jati di kawasan hutan, sedangkan di Petak 27 Jokowi mengunjungi ujicoba jarak tanam (spacing) tegakan jati. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan kawasan hutan untuk mendukung kedaulatan pangan dengan sinergi multipihak dengan pendekatan terpadu baik on Farm dan off Farm.
Dalam kesempatan panen raya komoditi jagung di petak 18, JOKOWI yang didampingi oleh Menteri LHK, Menteri Pertanian, Gubernur Jateng, Dirut Perhutani, Rektor UGM, Dekan-Dekan Kluster Agro, dan Muspida Blora mengapresiasi model sistem pertanian terpadu yang ditanam di lahan hutan PerumPerhutani tersebut.”Kita punya hutan jati, hutan pinus, lahan kebun kelapa sawit, jika dikombinasikan dengan tanaman pertanian seperti jagung, padi, dan komoditi pertanian lain, akan mampu mempercepat swasembada pangan,” kata Jokowi. Ke depannya Jokowi mengatakan konsep ini akan diduplikasikan di PT Perkebunan Nusantara (PN) lainnya di seluruh Indonesia. Menurut Dirut Perhutani, berdasarkan hasil ubinan, produktivitas jagung yang ditanam di petak 18 tersebut mencapai 7,8 ton pipil basah (atau setara 4,5 ton jagung pipil kering). Jika harga per kilo Rp 2.800, maka petani bisa dapat puluhan juta rupiah setiap kali panen. Namun di Perhutani, setiap hektar digarap 3-4 petani, setelah dibagi rata, per kepala keluarga mendapatkan penghasilan sekitar Rp 1,3 juta per bulan.
Ke depannya, Presiden menegaskan sudah menginstruksikan Menteri LHK dan Menteri Pertanian agar konsep pertanian terpadu dilanjutkan dengan perluasan lahan. “Petani hutan nanti akan diberikan lahan (gratis oleh Perhutani), benih gratis, dan pupuk subsidi. Supaya ada peningkatan (produksi),” ujar Jokowi. Soal minimnya lahan pertanian yang digarap petani, Jokowi mengatakan ia akan segera merealisasikan pembagian lahan satu juta hektar untuk pertanian dan perkebunan. ”Bisa di lahan hutan,” katanya.