Yogyakarta, 2 September 2024 – Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali melaksanakan penerjunan dan serah terima mahasiswa Magang Merdeka Belajar di Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Serayu Opak Progo. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja langsung di lapangan bagi para mahasiswa serta memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan praktisi di bidang kehutanan.
Sebanyak 15 mahasiswa dari Fakultas Kehutanan UGM, yang berasal dari tiga departemen yaitu Konservasi Sumberdaya Hutan, Manajemen Hutan, dan Silvikultur, serta 5 mahasiswa dari Program Studi Pengelolaan Hutan Sekolah Vokasi UGM, diterjunkan dalam program ini. Para mahasiswa ini diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan teoretis yang telah mereka pelajari di kampus ke dalam praktik nyata di lapangan. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mereka mengenai tantangan dan dinamika pengelolaan hutan dan daerah aliran sungai di Indonesia.
Penerjunan mahasiswa dilakukan oleh Dr. Daryono Prehaten, S.Hut., M.Sc., selaku Sekretaris Program Studi S1 Kehutanan, bersama dengan tim dosen lainnya. Mahasiswa diterima secara langsung oleh Kepala BPDAS Serayu Opak Progo, Arief Setiyo Utomo, S.Hut., M.For.Sc., beserta jajaran, yang menyambut baik kedatangan mahasiswa dan mengapresiasi semangat mereka untuk belajar dan berkontribusi dalam pengelolaan sumber daya alam.
Setelah acara serah terima, mahasiswa diberikan orientasi dan penjelasan mendalam mengenai tugas dan tanggung jawab di setiap seksi yang ada di BPDAS SOP. Orientasi ini mencakup penjelasan mengenai Seksi Perencanaan dan Evaluasi DAS, yang berfokus pada penyusunan rencana pengelolaan dan evaluasi kinerja DAS; Seksi Penguatan Kelembagaan DAS, yang bertugas memperkuat kapasitas kelembagaan dalam pengelolaan DAS; Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan, yang menangani kegiatan rehabilitasi dan restorasi ekosistem hutan; serta Persemaian Permanen, yang berperan dalam penyediaan bibit tanaman untuk kegiatan rehabilitasi. Dengan pemahaman yang komprehensif ini, mahasiswa diharapkan dapat lebih siap menghadapi tantangan yang akan dihadapi selama program magang.
Program Magang Merdeka Belajar ini akan berlangsung selama satu semester penuh, mulai dari 2 September 2024 hingga 13 Desember 2024. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, program magang kali ini memiliki bobot 20 SKS, menunjukkan peningkatan beban akademik yang lebih besar dan penekanan pada pentingnya pengalaman kerja di lapangan. Kepala BPDAS SOP, Arief Setiyo Utomo, S.Hut., M.For.Sc., mengingatkan para mahasiswa untuk mengikuti seluruh kegiatan magang dengan penuh dedikasi dan komitmen. Beliau menekankan bahwa pengalaman praktis ini tidak hanya akan memperkaya pengetahuan mahasiswa, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan profesional di masa depan.
Dengan adanya program ini, diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman lapangan yang berharga, meningkatkan keterampilan praktis, serta membangun jaringan profesional yang luas. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memperkuat sinergi antara dunia akademik dan praktisi di lapangan, sehingga dapat bersama-sama berkontribusi dalam upaya pelestarian dan pengelolaan hutan serta daerah aliran sungai yang berkelanjutan.
Penulis & Foto: M. Satria Gasa