
Yogyakarta, 26 Agustus 2025 — International Forestry Summer Course (FSC) IX 2025 dengan tema “The Forest Nexus: Innovation in Food, Energy, and Water Sustainability” resmi ditutup melalui sebuah upacara penutupan yang dipimpin oleh Ir. Dwiko Budi Permadi, S.Hut., M.Sc., Ph.D., IPU, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Kehutanan.
Program yang berlangsung pada 11–26 Agustus 2025 ini menghadirkan 36 peserta dari 11 negara. Selama dua minggu, peserta mengikuti rangkaian kegiatan akademik, budaya, dan praktik lapangan yang mencerminkan pentingnya peran kehutanan dalam menjawab tantangan global terkait keberlanjutan pangan, energi, dan air. Minggu pertama (11–17 Agustus) dilaksanakan secara daring, berisi kuliah akademik, lokakarya, dan sesi berbagi. Selanjutnya, pada 18–26 Agustus, para peserta berkumpul langsung di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk presentasi proyek kelompok, kunjungan lapangan ke Hutan Wanagama, serta wisata budaya ke Desa Wisata Topeng Bobung dan Kampung Coklat.
Dalam sambutan penutupnya, Ananto Triyogo, Ph.D., selaku Ketua FSC 2025 menyampaikan apresiasi mendalam atas antusiasme dan dedikasi para peserta:
“Program ini tidak hanya memperluas perspektif akademik tetapi juga mempererat kolaborasi lintas bangsa dan budaya. Kami berharap koneksi ini dapat melahirkan penelitian dan inisiatif yang berdampak nyata di masa depan.”
Sepanjang program, peserta berhasil mencapai sejumlah capaian penting, di antaranya:
-
Meningkatkan pemahaman akademik terkait keterkaitan hutan–pangan–energi–air.
-
Memperkuat jejaring internasional antar peserta untuk mendorong kolaborasi akademik dan profesional jangka panjang.
-
Meningkatkan pemahaman lintas budaya dan kerja sama, membangun jembatan antar komunitas yang beragam.
-
Melahirkan ide kolaboratif untuk penelitian bersama dan proyek di masa depan.
Dalam kesempatan yang sama, Ir. Dwiko Budi Permadi, S.Hut., M.Sc., Ph.D., IPU menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh dosen, fasilitator, dan peserta atas dukungan serta partisipasinya. Di akhir pidatonya, beliau menegaskan bahwa “ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru; bersama kita bisa berinovasi dan mewujudkan ide menjadi dampak nyata bagi manusia dan bumi.”
Momen ini juga diwarnai refleksi dari perwakilan peserta, yakni Mr. Sainey Janneh (Gambia) dan Ms. Madiha Qadiri (India). Mereka menyampaikan rasa terima kasih kepada Fakultas Kehutanan UGM yang telah menyelenggarakan program ini. Mereka juga mengapresiasi panitia penyelenggara yang mengangkat tema universal dan multidisipliner, yang bisa dilihat dari berbagai perspektif, serta mencerminkan keragaman peserta dari berbagai negara, benua, dan bidang studi. “Program ini bukan sekadar latihan akademik, tetapi sebuah perjalanan untuk menyadari bahwa pohon adalah tulang punggung keberlanjutan,” ungkap salah satu perwakilan peserta.
Upacara penutupan ini bukan hanya merayakan berakhirnya program, tetapi juga menandai lahirnya persahabatan dan kemitraan yang akan terus terjalin. Forestry Summer Course kembali meneguhkan komitmen UGM dalam mendorong dialog global dan solusi nyata di bidang kehutanan dan keberlanjutan.
Penulis: Rhomy
Editor: Humas FKT