Senin 01 Agustus 2022 Fakultas Kehutanan UGM menggelar workshop dan Bursa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bagi mahasiswa. Kampus Merdeka adalah salah satu kebijakan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk lingkup pendidikan tinggi. Workshop dan Bursa MBKM dilakukan dalam bentuk Sosialisasi Daring kepada mahasiswa. Program MBKM bertujuan memberikan kompetensi kepada mahasiswa lewat kegiatan pembelajaran di luar perguruan tinggi selama 1 semester dan bekerja sama dengan beberapa pihak.
Setidaknya ada 7 topik MBKM yang diluncurkan oleh Fakultas Kehutanan UGM dan dapat dipilih oleh mahasiswa untuk diikuti. Ketujuh topik tersebut adalah 1) Pengembangan Biodiesel Berbasis Tanaman Kepuh untuk Kemandirian Energi dan Kelestarian Hutan di KHDTK UGM, 2) Pengembangan Sistem Implementasi dan Monitoring Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Berbasis Wahana Nirawak, 3) Penguatan Peran Perguruan Tinggi dalam Pelestarian dan Pengembangan Sistem Agroforestri Indonesia sebagai Warisan Budaya Pertanian Nusantara, Kerjasama dengan ICRAF, 4) Optimalisasi Hutan Bambu untuk Pengembangan Ecoedu-wisata dan Mitigasi Perubahan Iklim, 5) Magang Studi Independen di Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, 6) Pengembangan Ekonomi Lokal di Ekosistem Lahan Basah Mangrove dan Gambut di Provinsi Kepulauan Riau, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan, dan 7) Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) 10 kw untuk Mendukung Elektrifikasi Daerah 3T.
Masing-masing topik merupakan kerja sama Fakultas Kehutanan dengan berbagai stakeholder mitra dan memungkinkan mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai bentuk program Kampus Merdeka sebagaimana kebijakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam sambutan pembukaannya, Direktur Pusat Inovasi dan Kebijakan Akademim (PIKA) UGM Dr. Hatma Suryatmojo menyampaikan bahwa MBKM ini adalah kesempatan yang dinanti-nanti oleh mahasiswa untuk mendapatkan kompetensi tambahan di luar kampus dan diakui dalam bentuk SKS. Selain mendapatkan kesempatan belajar di luar kampus, MBKM juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih dekat dengan dunia kerja.
Selaras hal tersebut, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dwiko Budi Permadi, S.Hut., M.Sc., Ph.D., menyatakan bahwa Fakultas Kehutanan UGM menargetkan 25% mahasiswa dapat mengikuti program MBKM dalam berbagai pilihan bentuk. Saat ini sebagian Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM telah mengikuti berbagai program MBKM seperti Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Pertukaran Mahasiswa ke luar negeri, Magang Merdeka, dan lain-lain.
Workshop dan Bursa MBKM daring ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang cukup antusias untuk mengetahui lebih detail mengenai program BMKM Fakultas Kehutanan serta mengambil kesempatan untuk terlibat di dalamnya.