Depok (17/8) – UGM dipercaya untuk mengelola lahan seluas 621 hektar di Ibu Kota Nusantara. Lahan yang kemudian dinamakan Wanagama Nusantara ini akan menjadi pusat pendidikan yang dapat diakses oleh masyarakat luas. Mengulang sukses Fakultas Kehutanan membangun Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Wanagama dari lahan kritis di Kabupaten Gunungkidul menjadi hutan pendidikan saat ini, Wanagama Nusantara akan menjadi wahana komitmen Fakultas Kehutanan UGM untuk menjaga kelestarian
Abstract
Having diversified ecological and socio-economic function of the Sundarbans Mangrove Forests (SMF), its governance significantly relies on the power relations among multidisciplinary actors present at the multiple level of jurisdictions from national to local level. The analysis elicits the identification of actors and the extraction of their interrelationships based on different power resources, which frame power interaction of the multilevel mangrove governance
Di tengah pesatnya pembangunan, kelestarian pohon-pohon bersejarah dan langka di Yogyakarta terancam. Padahal, pepohonan ini tidak hanya memiliki nilai ekologis, tetapi juga menyimpan nilai budaya dan sejarah yang tinggi. Untuk mengatasi tantangan ini, tim PKM Karya Inovatif (KI) UGM yang diketuai oleh Safiera Anindya Syaafiyana dari Prodi Kehutanan dengan anggota Muhammad Hisyam dari Prodi Teknik Elektro, Perwira Akhdan Zumarsyah dari Prodi Teknologi Informasi, Septia Maharani Sinaga dari Prodi
Pada hari Sabtu, 17 Agustus, Fakultas Kehutanan mengadakan fun games yang meriah untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia sekaligus kick off Dies Natalis ke 61 Fakultas Kehutanan. Acara ini diikuti oleh dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan peserta dari program summer course. Para peserta terlibat dalam berbagai permainan yaitu lomba pindah kelereng, pesan gerak berantai, memindah gelas dan rally bola. Setiap permainan dirancang untuk mendorong kerja sama, kekompakan dan kolaborasi,
Senin, 12 Agustus 2024 Fakultas Kehutanan UGM menyelenggarakan orasi budaya sekaligus kuliah perdana semester 2024/2025 dengan tema orasi tahun ini adalah ” Politik Kehutanan Indonesia untuk Pembangunan Nasional Berkelanjutan’’ yang disampaikan oleh Ir. KRT Darori Wongsodipuro, MM., IPU. Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan untuk menyambut tahun akademik baru yang telah dimulai sejak tahun 2016. Beberapa tokoh budayawan, agamawan dan seniman yang pernah diundang adalah Dr. (H.C.) K. H.
Yogyakarta, 1 Agustus 2024 – Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam melahirkan generasi penerus yang peduli terhadap lingkungan. Pada penerimaan mahasiswa baru tahun ini, Fakultas Kehutanan kembali melaksanakan kegiatan “Pionir Pelestari” yang bertujuan untuk menginspirasi dan mendidik calon mahasiswa tentang pentingnya pelestarian hutan dan lingkungan. Acara ini dibuka dengan parade “Bratadikara Bayanaka” pada Rabu, 31 Juli 2024.
Abstract
Laminated bamboo is an engineered bamboo technology to maintain its mechanical durability for both construction and furniture materials. This study was conducted to assess the properties of laminated bamboo made from Betung bamboo at different culm positions and laminate orientations. The materials used in this study were 4-year Betung bamboo (Dendrocalamus asper) obtained from a community forest in Yogyakarta and polyvinyl acetate resin as adhesive. Two factors
Abstract
Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) seeds, which account for 40% of the fruit, have been used as a raw material for biofuels, and the seed shells remaining after their extraction are wasted. In this study, we investigated the potential of waste Nyamplung seed shells in the form of pellets as a biomass energy resource. A completely randomized research design was implemented to evaluate the effects of torrefaction and heat treatment on the quality of produced
Abstract
Karst areas in Indonesia are arid landscapes with water-use limitations because of dissolved carbonates. Long-term water scarcity stunts plant growth and often kills them. For tropical karst forestry-greening, the three best legume and three best non-legume species from a previous trial comprising 20 species were compared. Since October 2011, seedlings of the top three non-legume, species Aleurites mollucana, Sterculia foetida, and Alstonia scholaris, and three
Abstract
Ongoing global changes, including natural land conversion for agriculture and urbanization, modify the dynamics of human–primate contacts, resulting in increased zoonotic risks. Although Asia shelters high primate diversity and experiences rapid expansion of human–primate contact zones, there remains little documentation regarding zoonotic surveillance in the primates of this region.
SDGs:
SDG 3 : Kehidupan Sehat dan Sejahtera
SDG 6 : Air Bersih