• UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Visi dan MIsi
    • Kelembagaan Fakultas
    • Sejarah dan Perkembangan
    • Staff Pendidik
  • Akademik
    • Sistem Pendidikan
    • Departemen
    • Sistem Kredit Semester
    • BUKU PANDUAN AKADEMIK
  • KEMAHASISWAAN
    • KEMAHASISWAAN
    • LEM
    • PPSMB Pelestari
  • Penelitian dan Publikasi
    • Berita Penelitian dan Publikasi
    • Penelitian
    • Publikasi
    • Kekayaan Intelektual
    • Jangka Benah
  • Pengabdian Masyarakat
    • Pengabdian Dosen
    • Kerja Sama
    • WANAGAMA
    • KHDTK NGANDONG-GETAS
  • Beranda
  • hal. 9
Archive:

Tag: Bahasa Indonesia

Pemberitahuan Penerima Pendanaan Program Peningkatan Academic Excellence Tahun 2024

Pengumuan Penelitian dan Literasi Kamis, 30 Mei 2024

Yth. Bapak/Ibu Ketua Pengusul
Program Peningkatan Academic Excellence Tahun 2024 Universitas Gadjah Mada

Berdasarkan Evaluasi Proposal Program Peningkatan Academic Excellence Tahun 2024 yang telah dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 28 Mei 2024 di Direktorat Penelitian Universitas Gadjah Mada, bersama ini kami sampaikan daftar penerima pendanaan Program Peningkatan Academic Excellence Tahun 2024 (terlampir).
Penerima Pendanaan Program Peningkatan Academic Excellence Tahun 2024 dimohon untuk mengunggah revisi proposal sesuai dengan format proposal revisi, masukan reviewer, besaran dana yang disetujui, dan susunan tim final pembimbing dan anggota peneliti harus sesuai dengan jabatan fungsional yang ditentukan oleh panduan. Proposal revisi telah mendapat pengesahan dari Dekan/Wakil Dekan yang membidangi penelitian pada tanggal 3 – 10 Juni 2024 dan diunggah melalui www.simaster.ugm.ac.id paling lambat hari Senin, tanggal 10 Juni 2024. Program Peningkatan Academic Excellence Tahun 2024 sudah dapat dimulai sejak tanggal 31 Mei 2024 sampai dengan tanggal 30 November 2024. Informasi lebih lanjut akan kami beritahukan kemudian.
Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Bapak/lbu kami ucapkan terima kasih.

Link Dokumen Pengumuman PPAE Tahun 2024:
Download

Publication: Variasi Aksial dan Radial Dimensi Serat, Sifat Fisika dan Mekanika Kayu Jabon (Neolamarca cadamba Miq.) di Hutan Rakyat Kabupaten Sleman, Yogyakarta

berita penelitian dan publikasi Kamis, 30 Mei 2024

Abstract
Pemanfaatan jenis kayu cepat tumbuh perlu ditingkatkan untuk mendukung kelanjutan industri perkayuan di Indonesia. Jabon (Neolamarckia cadamba Miq.) adalah salah satu jenis kayu cepat tumbuh yang banyak ditanam di hutan rakyat Pulau Jawa pada beberapa tahun terakhir, termasuk di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait kualitas kayu jabon di hutan rakyat, berdasarkan dimensi serat, sifat fisika dan mekanikanya. Variasi aksial dan radial sifat kayu dalam satu batang pohon juga diamati. Sebanyak 3 batang pohon jabon bebas cacat dari hutan rakyat di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, ditebang dan dibuat sampel uji. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kadar air kering udara (KAKu), kerapatan kering udara (KKu), dan kerapatan kering oven (KKo) bervariasi pada arah aksial. Sementara itu pada arah radial, variasi terlihat pada panjang serat, kerapatan, dan kekuatan lengkung statis yang menunjukkan pola peningkatan dari empulur menuju kulit. Sebaliknya, kadar air segar menurun dari empulur menuju kulit.

SDGs
1. SDGs 9: Industry, Innovation, and Infrastructure
2. SDGs 12:Responsible Consumption and Production
3. SDGs 15: Life on Land

Link Dokumen:
Download

PEMUKIMAN INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN MELALUI AKSI PEDULI LINGKUNGAN (APL): Lestarikan Bumi, Bersihkan Lingkungan

NewsRilis Sabtu, 25 Mei 2024

Sabtu (25/5) – Aksi Peduli Lingkungan (APL) merupakan salah satu kegiatan dalam program kerja Kampung Binaan yang diselenggarakan oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM. Kegiatan ini berkolaborasi dengan HMM/BSO dan beberapa perwakilan dari Keluarga Mahasiswa FKT UGM serta masyarakat di Padukuhan Karangtanjung, Pandowoharjo, Kabupaten Sleman. Dalam aksinya, terdapat tiga jenis kegiatan, yaitu kegiatan Workshop Aksi Peduli Lingkungan yang dilangsungkan pada tanggal 23 Mei 2024, serta kegiatan Bersih Sungai dan Penanaman yang dilangsungkan pada tanggal 25 Mei 2024. Kegiatan Bersih Sungai dan Penanaman ini merupakan hasil kolaborasi antara kementerian sosial masyarakat dan kementerian aksi dan propaganda. Rangkaian kegiatan ini melibatkan elemen masyarakat baik pemuda Karang Taruna maupun warga di sekitar Padukuhan Karangtanjung untuk berkontribusi dalam melestarikan lingkungan, sehingga diharapkan mampu mewujudkan lingkungan yang bersih dan nyaman bagi masyarakat setempat. Kegiatan Bersih Sungai dilaksanakan dengan membersihkan sampah yang berada di pinggiran sungai. Sampah yang dipungut selanjutnya dipilah sesuai dengan jenisnya, misalnya sampah botol plastik, sampah kaleng/botol kaca, dan sampah plastik. Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses pengolahan sampah lebih lanjut oleh Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) setempat. Setelah dilakukan Bersih Sungai, selanjutnya dilakukan Penanaman yang berlokasi di seberang sungai dan pinggiran sungai yang tidak terlalu jauh dari lokasi Bersih Sungai. Pada kegiatan Penanaman ini dilakukan dengan menanam bibit tanaman sebanyak 200 bibit dengan kategori bibit tanaman kayu-kayuan seperti bibit Trembesi dan Tabebuya, bibit tanaman buah-buahan yaitu bibit Jambu air, serta bibit tanaman palma yaitu bibit Aren.

Kegiatan Workshop Aksi Peduli Lingkungan dilangsungkan sebelum kegiatan Bersih Sungai dan Penanaman, tepatnya pada hari Kamis, 23 Mei 2024 dan berlokasi di Sekretariat Desa Wisata Karangtanjung. Kegiatan workshop ini membahas mengenai materi Sistem Agroforestry dan Pemuliaan Pohon yang dipaparkan oleh Dosen Ibu Dr. Nesty Pratiwi Romadini, S.Hut. dan diikuti oleh warga serta pemuda Karang Taruna yang ada di Padukuhan Karangtanjung. Melalui seluruh rangkaian kegiatan Aksi Peduli Lingkungan (APL) pada program kerja Kampung Binaan yang diselenggarakan oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi sumber daya yang dimiliki dengan cara meneruskan program yang telah diberikan secara mandiri, sehingga dapat mencapai kriteria Indikator Kinerja Utama (IKU) yang sesuai, yaitu IKU 2: Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus, IKU 3: Dosen Berkegiatan di Luar Kampus, IKU 5: Hasil Kerja Dosen Digunakan Oleh Masyarakat Atau Mendapat Rekognisi Internasional, IKU 6: Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia, dan IKU 7: Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif.

Kegiatan Aksi Peduli Lingkungan (APL) dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh Keluarga Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM. Melalui kegiatan APL ini, diharapkan dapat membantu masyarakat sekitar untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan. Hal ini dapat direalisasikan dengan cara berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, sehingga dapat terwujud kehidupan yang sehat dan sejahtera (Good Health and Well-being), memadainya akses air bersih dan sanitasi melalui manajemen air bersih yang berkelanjutan (Clean Water and Sanitation), terciptanya kota dan komunitas yang berkelanjutan (Sustainable Cities and Communities) dengan ciri pemukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan, serta terjaganya ekosistem darat (Life on Land) dengan pemulihan ekosistem di sekitar sungai melalui upaya untuk menghambat hilangnya keanekaragaman hayati dan membalikkan terjadinya degradasi tanah.

 

Sumber: Panitia LEM FKT
Foto: Panitia LEM FKT

Gambar 1. Kegiatan Workshop Aksi Peduli Lingkungan

 

Gambar 2. Foto bersama dalam kegiatan Workshop Aksi Peduli Lingkungan

 

Gambar 3. Proses Pemilahan Sampah oleh KM FKT UGM

 

Gambar 4. Kegiatan Bersih Sungai oleh warga Padukuhan Karangtanjung

 

Gambar 5. Kegiatan Penanaman oleh KM FKT UGM dan warga Padukuhan Karangtanjung

 

Gambar 6. Foto bersama dalam kegiatan Aksi Peduli Lingkungan (APL)

Publication: Penilaian Visual Lanskap Objek Daya Tarik Wisata Alam dengan Menggunakan Metode ADO-ODTWA di Obyek Wisata Curug Muncar

berita penelitian dan publikasi Sabtu, 25 Mei 2024

Abstract
This article aims to assess the visual potential of the landscape of natural tourism objects in Curug Muncar. The assessment was carried out using the Analysis Method of Operational Areas for Natural Tourism Objects and Attractions (ADO- ODTWA). This method focuses on the quality of beauty (scenic views) or the visual quality of the landscape in order to find out the potential that can be developed and improve the shortcomingsof the Curug Muncar natural tourism object. The aspects assessed on the visual potential of Curug Muncar landscape include natural beauty, uniqueness of natural resources, prominent natural resource potential, integrity of natural resources, utilization of natural resources, types of natural tourism activities, cleanliness of air and location, and vulnerability of the area. Based on the results of the assessment of the visual potential of the landscape, a score of 920 was obtained which was included in the sufficient or moderate category to be developed as a nature tourism with a feasibility level of 64%. From the assessment, suggestions were also obtained for management, namely by developing other types of natural tourism in Curug Muncar such as camping, birdwatching, natural education facilities and extreme sports paragliding.

SDGs:
1. SDGs 8:Decent Work and Economic Growth
2. SDGs 11:Sustainable Cities and Communities
3. SDGs 15:Life on Land

Link Dokumen:
Download

Publication: Characteristic Morphology and Biomass Production of Napier Grass (Pennisetum purpureum) Cultivar Gama Umami Under Teak Tree (Tectona grandis) Shade in Blora, Central Java

berita penelitian dan publikasi Jumat, 24 Mei 2024

Abstract
This study aims to determine the characteristic morphology and biomass production of Napier grass (Pennisetum purpureum) cultivar Gama Umami under teak tree (Tectona grandis) shade in teak tree forest area of Blora, Central Java. The grass was planted using stem cuttings and maintained for four months using the randomized block design (RBD) method with six repetitions in each treatment. This study consisted of two treatments, namely shade under teak tree stands and non-shade or open area as a control. Maintenance was carried out for 14 weeks with the addition of fertilizers, such as NPK (nitrogen, phosphor, and potassium) and urea. Parameters measured included plant height, leaf length, leaf width, first collar length, number of tiller, and stem diameter. After 14 weeks the plants were harvested, and biomass production data were obtained. The results showed that there were no differences in leaf length, leaf width, first collar length, number shoots, and stem diameter between under the shade and non-shade of teak trees. However, the plant height and biomass production of Napier grass cultivated in non-shade teak trees were higher than under the shade of teak trees. The finding showed that Napier grass cultivar Gama Umami could be cultivated under the shade of teak tree forest and introduce for silvopasture system in teak trees forest area.

SDGs:
1. SDGs 2: Zero Hunger
2. SDGs 12: Responsible Consumption and Production
3. SDGs 13:Climate Action
4. SDGs 15:Life on Land

Link Dokumen:
Download

Menjadi Rimbawan Muda yang Adaptif terhadp Perkembangan Zaman

NewsRilis Rabu, 22 Mei 2024

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada, Ir. Dwiko Budi Permadi, S.Hut., M.Sc., Ph.D., IPU. dalam sambutanya mewakili Dekan berharap bahwa para Sarjana Kehutanan sebanyak 7.531 sejak tahun 1963, akan terus mewarnai dan saling bahu membahu dalam proses-proses penyelamatan dan pengelolaan hutan di Indonesia untuk lebih lestari dan lebih mensejahterakan. “Terdapat 6 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa ikatan dinas dari PT Musi Hutan Persada, mereka akan langsung bekerja di perusabahan tersebut yang merupakan salah satu HTI besar di Sumatera, selamat kepada para rimbawan muda yang telah berhasil meraih gelar akademis jenjang sarjana di Universitas Gadjah Mada,” tutur Dwiko pada acara Tasyakuran dan Pelepasan Wisudawan/Wisudawati yang berlangsung di Selasar IFFLC, Rabu (22/5).

Ketua Prodi Sarjana S-1 Kehutanan Dr. Ir. Emma Soraya, S.Hut., M.For., IPU. menyampaikan bahwa jumlah lulusan pada periode III Mei 2024 sebanyak 60 wisudawan dan wisudawati dengan 63% didominasi oleh wisudawati dengan IPK rata-rata 3.47 dan masa studi 4 tahun 4 bulan. “Empat terbaik dari masing-masing minat diraih oleh Viola Cantika Amadea, S.Hut. dengan IPK 3.8 (minat Manajemen Hutan), A’an Yosa Hanna, S.Hut. dengan IPK 3.79 (minat Silvikultur), Dea Sany Granita, S.Hut. dengan IPK 3.75 (minat Teknologi Hasil Hutan) dan Ivania Ayu Puspitasari, S.Hut.  dengan IPK 3.66 (minat Konservasi Sumber Daya Hutan),” tutur Emma Soraya.

A’an Yosa Hanna, S.Hut., dalam sambutannya menyampaikan jangan sampai kita melupakan prinsip dasar yang telah ditanamkan pada kita yaitu kelestarian. “Mari kita senantiuasa membawa nama baik sarjana kehutanan dengan selalu bijak dalam menjaga alam, kesadaran atas lingkungan ini mari kita ubah dalam bentuk aksi dan kita tularkan ke masyarakat luas dan untuk rekan-rekan yang kelak mendapat peran sebagai pemimpin lahirkanlah Keputusan yang sebijak mungkin, keputusan yang tidak hanya menguntungkan diri sendiri atau suatu golongan namun keputusan yang dapat menghidupi generasi berikutnya maka mari kita memanfaatkan alam dengan lestari” ujar Yosa.

Dr. G. Sri Nurhartanto, S.H., LL.M. selaku orang tua dari wisudawati Amelia Nur Puspita, S.Hut., sekaligus Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang mewakili orang tua wisudawan/wisudawati menyampaikan bahwa Hutan itu sangat penting jika hutan digunduli maka air menjadi barang yang langka, maka 60 sarjana baru ini harus bersama-sama, bergandengan tangan dan merapatkan barisan memulai menjadi pasukan-pasukan baru dalam upaya untuk melestarikan hutan karena sebagai sebuah bangsa, Indonesia merupakan anggota Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) yang punya kewajiban untuk mensukseskan Sustainable Development Goals yang salah satunya adalah menjaga kelestarian kehidupan di permukaan tanah dan di dalam air yang terkait erat dengan ilmu yang diperoleh. Beliau berharap kepada seluruh Sarjana Kehutanan untuk bisa mendarmabaktikan ilmunya demi kemaslahatan umat manusia khususnya bangsa dan negara Indonesia untuk menjaga kelestarian hutan Indonesia serta pentingnya hardskill dan softskill karena hardskill jika tidak dipadu dengan softskill maka kita akan menciptakan manusia-manusia yang tidak punya hati nurani.

Diharapkan para rimbawan muda dapat adaptif terhadap perkembangan zaman, lincah terhadap perubahan, berpikir secara kritis, menggunakan logika akal sehat untuk menyelesaikan masalah di lapangan, berkolaborasi serta mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing. (Humas/FKT)

Tawaran Bantuan Publikasi Tahun 2024

Pengumuan Penelitian dan Literasi Senin, 20 Mei 2024

Link Dokumen Hibah dan Kerangka Acuan Kegiatan:
Kerangka Acuan Kegiatan

Warna Cover Laporan Penelitian dan Pengabdian Fakultas Kehutanan UGM

Uncategorized Senin, 20 Mei 2024

1. Laporan Penelitian Laboratorium
Cover Warna Hijau

2. Laporan Penelitian Dosen Junior
Cover Warna Coklat

3. Laporan Pengabdian Laboratorium
Cover Warna Biru

4. Laporan Pengabdian Tematik
Cover Warna Merah

5. Laporan Pengabdian S2 dan S3
Cover Warna Merah

Pakar Pemuliaan Pohon UGM Tingkatkan Produktivitas Jati, Pinus dan Meranti

NewsRilis Kamis, 16 Mei 2024

Saat ini beberapa jenis pohon tropika, seperti jati, pinus dan meranti berhasil tumbuh sangat cepat. Produktivitas dan pertambahan volume pohon atau riap tegakan semakin besar per satuan waktunya. Pertumbuhan yang begitu mengesankan tersebut berkat penelitian dan inovasi bidang pemuliaan pohon. Sebelum ini, hasil penebangan pohon jati biasa pada akhir daur dengan rerata umur 40 tahun hanya mencapai 68,7 meter kubik per hektar. Sementara itu, setelah penemuan klon jati unggul yang secara komersial dikenal sebagai Jati Plus Perhutani (JPP) I dan II, hasilnya menjadi berlipat ganda. Saat penebangan JPP berumur 14 tahun dengan diameter 21 cm dapat mencapai volume kayu 137 meter kubik per hektar.

Pemuliaan pohon sudah diterapkan pula pada pinus dan meranti. Dahulu, rerata produktivitas getah pinus konvensional hanya 6 gram per pohon per hari. Sementara itu, jenis unggul pinus bocor getah menghasilkan 19 gram per pohon per hari atau minimal 50 gram dalam tiga hari. Lain lagi dengan jenis meranti. Pemuliaan pohon meranti disertai pengembangan teknik penanaman yang dikenal sebagai Silvikultur Intensif (SILIN).

Hal ini terungkap dari pemaparan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Perum Perhutani, Endung Trihartaka dan Sekretaris Jenderal APHI, Ir. Purwadi Soeprihanto, S.Hut.,M.E. dalam Seminar Nasional “Implementasi Pemuliaan Pohon dalam Mendukung Perhutanan Sosial dan Kelestarian Pengelolaan Hutan Indonesia” di Wisma MM UGM, 16 Mei 2024. Seminar Nasional ini bertepatan dengan Purna Tugas Guru Besar Bidang Pemuliaan Pohon UGM, Prof. Dr. Ir. Mohammad Na’iem, M.Agr.Sc. Nampak hadir pula Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ir. Dyah Murtiningsih, M.Hum, mantan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Prof. Dr. Ir. San Afri, M.Sc., Sekretaris Utama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Dr. Ir. Ayu Dewi Utari, M.Si., Sekretaris Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Dr. Ir. Mahfudz, MP., Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Ir. Sigit Sunarta, S.Hut., MP.,M.Sc., Ph.D., IPU., Dekan Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Ir. Muh. Restu, M.P., dan tamu undangan lainnya.

Prof. Mohammad Na’iem bersama pakar-pakar pemuliaan pohon UGM lainnya, antara lain: (almh.) Prof. Dr. Oemi Hani’in Suseno dan (alm.) Prof. Dr. Ir. Soekotjo telah berhasil memelopori pengembangan pemuliaan pohon dan program breeding di Indonesia. Di samping itu, alumni Universitas Tsukuba Jepang (1985-1992) ini juga sukses membangun uji genetik beberapa jenis pohon hutan, hutan jati prospektif (JAPRO), hutan untuk produksi pangan (Integrated Forestry Farming System), hutan tanaman meranti prospektif, serta kebun konservasi dan uji keturunan durian. Kemudian Prof. Mohammad Na’iem merintis pula fasilitas riset pemuliaan pohon seperti Laboratorium Isozim Fakultas Kehutanan UGM, Balai Besar Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta, Hutan Pendidikan Wanagama, dan Pusat Pemuliaan Pohon Jati (P3J) Cepu,

Dalam pidato purna tugasnya yang berjudul “Perkembangan Ilmu Pemuliaan Pohon dalam Meningkatkan Produktivitas dan Menjaga Kelestarian Pengelolaan Hutan”, Prof. Mohammad Naiem menjelaskan bahwa program pemuliaan pohon jati diawali pada tahun 1981 melalui eksplorasi pencarian 600 pohon plus jati ke seluruh ras lahan di Indonesia, baik di Pulau Jawa maupun luar Jawa. Sifat unggulnya berupa batang kayunya lurus dari pangkal sampai ujung sehingga volumenya akan lebih besar. Kemudian mulai 1997 dilakukan pembangunan plot-plot uji keturunan half-sib (1997-2003), uji klon (1998-2008), kebun pangkas, serta kebun benih semai dan kebun benih klon.

“Hasil koleksi pohon plus jati tersebut kemudian kami uji keturunan dan uji multi lokasi untuk menguji performance setiap pohon plus terseleksi dari berbagai wilayah Perum Perhutani di Jawa,” ungkap Prof. Mohammad Naiem. Menurutnya pula pembangunan kebun pangkas dan perhutanan klon secara masif bertujuan untuk memperoleh hasil pertumbuhan jati yang seragam dengan produksi kayu yang tinggi.

Capaian peningkatan produktifitas tersebut sejalan dengan harapan bisnis Perum Perhutani. Hingga tahun 2023, Perum Perhutani telah menanam jati unggul hasil pemuliaan seluas 483.720,7 hektar dari keseluruhan seluas 1,2 juta hektar kelas perusahaan jati. Sedangkan kebun pangkas jati unggul tersebar di 25 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) dengan 350.000 indukan berkapasitas produksi sekitar 35 juta bibit per tahun. Pihaknya pun mengelola sekitar 2,4 juta hektar hutan di Pulau Jawa yang meliputi hutan produksi dan hutan lindung. Semua hal tersebut disajikan dalam presentasi Endung berjudul “Kontribusi Pemuliaan dalam Peningkatan Aktivitas Hutan Tanaman Perhutani”.

“Sebagai salah satu upaya peningkatan bisnis perusahaan maka diperlukan peningkatan produktivitas masing-masing produk bisnis melalui riset pemuliaan pohon dan pengembangan tanaman,” ungkap Endung yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah.

Adapun Purwadi menguraikan “Strategi Pemuliaan Pohon dalam Pengelolaan Hutan Tanaman dan Hutan Alam untuk Mendukung Peningkatan Serapan Karbon dan Kegiatan Pengusahaan Hutan. Selaku Direktur Eksekutif APHI, walaupun sektor kehutanan menghadapi tantangan yang luar biasa besar, namun Purwadi berharap bahwa penebangan kayu di hutan alam haruslah sangat selektif. Hal ini mengingat bahwa kini hutan alam tinggal 4,5 juta hektar. Luasannya telah menurun drastis dari sekitar 15 juta hektar pada tahun 2013. Untuk itu, penerapan SILIN oleh Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) diupayakan sesuai target capaian sebesar 1,4 juta hektar.

Pola tanam dengan teknik SILIN ini merupakan strategi pemuliaan pohon dalam hutan alam karena mampu meningkatkan produktivitas. Selain itu, Purwadi menambahkan pula diversifikasi kelompok jenis, penetapan daur optimal, serta memperkuat program tambahan pemanfaatan NEK dan mempertimbangkan utilisasi di dalam industri plywood dan wood working. (Humas/FKT)

Publication: Greening the Change: Macro-Micro Perspectives in Sustainability Challenges in Indonesian

berita penelitian dan publikasi Senin, 6 Mei 2024

Abstract
This paper assesses the government’s capacity and local people’s readiness to address sustainability challenges in developing a new Indonesian capital in East Kalimantan Province. Although the overall national advancement in sustainable development is deemed inadequate, the province chosen for the location of the new capital city exceeds the national average in attaining Sustainable Development Goals (SDGs). Household surveys indicate limited local knowledge, attitudes, and practices in sustainable development, yet the community’s openness to migrants is identified as an advantageous characteristic in facing urbanization. Skepticism is raised regarding the effectiveness of the new capital’s development in addressing sustainability concerns, emphasizing the need for government commitment to integrating sustainability measures. Ongoing support is crucial for locals to navigate challenges and capitalize on opportunities arising from the urbanization of their villages, leading to improvements in livelihoods.

SDGs:
1. SDGs 8: Decent Work and Economic Growth
2. SDGs 12:Responsible Consumption and Production
3. SDGs 13:Climate Action
4. SDGs 15:Life on Land
5. SDGs 17:Partnerships for the Goals

Link Dokumen:
Download

1…7891011…38
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS KEHUTANAN
Universitas Gadjah Mada
Jl. Agro No. 1 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 512102, 6491420 Fax. (0274) 550541
Email: fkt@ugm.ac.id

Informasi Publik

  • Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

© FKT - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju