Pada Kongres Dunia International Union of Forest Research Organizations (IUFRO) 2024 ke-26 di Stockholm, Hermudananto “Hermu” memperoleh kesempatan untuk memaparkan dua penelitian dalam bidang kehutanan. Pada sesi poster, Hermu mempresentasikan hasil penelitiannya berjudul “Potential reductions in carbon emissions from Indonesian forest concessions through use of reduced-impact logging practices“. Penelitian ini membahas potensi pengurangan emisi karbon dalam pengelolaan hutan melalui penerapan praktik pemanenan hutan yang lebih ramah lingkungan atau RIL-C.
Tak hanya itu, Hermu juga mempresentasikan penelitian lainnya secara oral dengan judul “Theory-of-change development for chainsaw operators’ safety improvement from natural forests in Indonesia“. Penelitian ini berfokus pada pengembangan teori perubahan untuk meningkatkan keselamatan operator tebang dari hutan alam di Indonesia melalui adopsi penggunaan alat pelindung diri yang sesuai dan nyaman digunakan saat bekerja.
Keikutsertaan Hermu dalam kongres ini sepenuhnya didukung oleh IUFRO. Hal ini membuka peluang baginya untuk berkolaborasi dan berjejaring dengan peneliti, akademisi, serta institusi kehutanan dari berbagai negara. Kongres ini dihadiri oleh sekitar 4.300 peserta dan menampilkan presentasi ilmiah dari berbagai bidang kehutanan. Selain itu, kongres ini juga memberinya wawasan yang mendalam mengenai perkembangan terbaru dalam riset kehutanan global, khususnya dalam bidang teknik kehutanan dan operasi hutan. Sebagai contoh penerapan kecerdasan buatan atau teknologi tinggi banyak ditampilkan dalam inovasi alat pemanenan hasil hutan dan pengelolaan hutan dalam kunjungan ke lapangan Hermu pada hari ke-3 kongres di Hugelsta Skyttecentrum Eskilstuna yaitu sebuah hutan di sebelah barat kota Stockholm.
Hermu juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti workshop training selama satu minggu di Uppsala, Swedia, sebelum kongres. Workshop ini bertema “Research Methods” dan diajar oleh Prof. John A. Kershaw dari University of New Brunswick-Canada. Hermu mengikuti workshop ini bersama 50 delegasi terpilih lainnya dari seluruh dunia dengan topik yang berbeda.
Selain mengikuti sesi-sesi ilmiah yang bermanfaat, Hermu juga menikmati keindahan Stockholm di mana pada bulan Juni ini hanya terdapat tiga jam waktu malam dengan langit yang berwarna gelap mulai dari pukul 23.00 hingga 02.00. Ia berkesempatan untuk melihat langsung Raja Swedia, Carl XVI Gustaf, dalam acara pembukaan kongres. Ia juga tidak lupa untuk mencicipi “Swedish candy” yang menjadi oleh-oleh khas dari negara ini.
“Diharapkan partisipasi dalam kegiatan IUFRO ini, saya dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu kehutanan global, memperluas jaringan profesional dalam kemitraan untuk mencapai tujuan (SDG 17), serta memperkaya pengalaman pribadi beserta institusi UGM dalam lingkungan internasional yang dinamis dan menginspirasi,” ujar Hermu.
Foto: Hermudananto
Editor: Humas FKT