Palangkaraya, Kalimantan Tengah – Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) memainkan peran strategis dalam studi kolaboratif Kalimantan Lestari (KALI) Project, sebuah penelitian yang berfokus pada dampak kekeringan dan kebakaran gambut di Kalimantan Tengah, Indonesia. Dalam rangka memaparkan hasil penelitian ini kepada pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan, Workshop Sosialisasi Hasil Penelitian KALI Project diselenggarakan oleh Borneo Nature Foundation (BNF) pada 8 Januari 2025 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Workshop ini dihadiri oleh 100 peserta, termasuk akademisi, pembuat kebijakan, dan perwakilan lembaga terkait. Tim peneliti dari Fakultas Kehutanan UGM menjadi bagian utama dalam kajian ini, dengan perwakilan dari universitas lain seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Palangka Raya (UPR), dan University of Exeter. Adapun peneliti dari Fakultas Kehutanan UGM yang turut berkontribusi dalam penelitian ini adalah Dr. rer. Silv. Ir. Muhammad Ali Imron, S.Hut., M.Sc., Fiqri Ardiansyah, S.Hut., M.Sc., dan beberapa asisten peneliti.
Salah satu agenda utama workshop ini adalah mempresentasikan hasil penelitian tim KALI Project kepada pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan lokal serta regional. Fakultas Kehutanan UGM, bersama dengan tim peneliti lainnya, berperan dalam menganalisis bagaimana kebijakan yang tepat dapat diambil untuk mengurangi risiko kebakaran gambut serta memastikan keberlanjutan ekosistem di Kalimantan. Penyampaian materi yang sebagian besar disampaikan dalam bahasa Inggris dilakukan dengan bantuan penerjemah. Hal ini menjadi perhatian khusus, mengingat penelitian ini ditargetkan untuk dapat memberikan kontribusi pada kebijakan lingkungan nasional dan internasional.
Dalam sesi konferensi pers, tim peneliti menegaskan bahwa selama beberapa tahun terakhir, Kalimantan Tengah telah menjadi salah satu episentrum utama kebakaran lahan gambut di Indonesia. Mereka menyampaikan bahwa fenomena ini tidak hanya berdampak pada wilayah setempat tetapi juga membawa konsekuensi global.
Workshop ini dirancang untuk menjawab tiga pertanyaan utama:
- Apa dampak kekeringan gambut?
- Bagaimana dampak kebakaran gambut di Kalimantan Tengah?
- Siapa saja kelompok masyarakat yang paling terdampak oleh kekeringan dan kebakaran gambut?
Prof. Frank van Veen (Professor of Ecology and Conservation, University of Exeter) selaku Project Leader juga menekankan bahwa hasil penelitian ini harus menjadi dasar dalam menyusun kebijakan strategis untuk menghentikan deforestasi sebelum tahun 2030. Deforestasi yang tidak terkendali telah menjadi salah satu faktor utama peningkatan kekeringan ekstrem, yang memperbesar risiko kebakaran gambut di Indonesia.
Melalui partisipasi aktif Fakultas Kehutanan UGM dan berbagai perguruan tinggi lainnya dalam proyek kolaboratif ini, diharapkan ada peningkatan kesadaran dan langkah konkret dari berbagai pihak dalam menangani krisis ekologi ini. Dengan kolaborasi lintas institusi, penelitian KaLi menjadi tonggak penting dalam membangun ketahanan lingkungan dan kebijakan berbasis sains untuk mengatasi kebakaran gambut di Indonesia.
Penulis: Eliya Wihardini