Ngawi, 24 Januari 2025 – Tim Peneliti dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan tim peneliti dari Jepang dalam sebuah penelitian terkait emisi gas rumah kaca di Hutan Jati Perum Perhutani Ngawi, Jawa Timur. Studi ini bertujuan untuk mengukur kadar karbon dioksida (CO₂) dan metana (CH₄) serta kondisi tanah guna memahami kontribusi hutan jati terhadap emisi gas rumah kaca.
Dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Budiadi, S.Hut., M.Agr.Sc., IPU., penelitian yang berlangsung pada 20–24 Januari 2025 ini melibatkan sembilan peneliti dan asisten yang melakukan serangkaian pengukuran menggunakan alat Gas Analyzer.
Metode dan Fokus Penelitian
Tim melakukan pengukuran pada berbagai plot, yaitu:
- Tegakan jati klonal dan seedling dengan umur yang sama sebagai main plot.
- Tegakan jati dengan umur berbeda serta tanah terbuka sebagai plot pembanding untuk melihat perbedaan emisi gas rumah kaca.
Pengukuran dilakukan pada tiga periode waktu dalam sehari:
- Pagi (07.00–09.00 WIB)
- Siang (11.00–13.00 WIB)
- Sore (15.00–17.00 WIB)
Selain mengukur emisi karbon, penelitian ini juga mencatat suhu dan kelembaban tanah guna memahami faktor lingkungan yang mempengaruhi pelepasan gas rumah kaca. Pengamatan dilakukan secara berkala dengan interval 3–4 bulan untuk mendapatkan data yang lebih akurat.
Dampak dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki signifikansi dalam upaya mitigasi perubahan iklim, khususnya dalam memahami peran hutan jati dalam siklus karbon. Dengan informasi yang diperoleh, diharapkan dapat dirancang strategi pengelolaan hutan yang lebih berkelanjutan serta mampu meminimalkan emisi gas rumah kaca.
Studi ini juga menjadi bagian dari kolaborasi riset jangka panjang antara Fakultas Kehutanan UGM dan tim peneliti Jepang, yang terus berupaya mengembangkan pemahaman ilmiah dalam bidang kehutanan dan lingkungan hidup.
Melalui penelitian ini, UGM dan mitra internasionalnya berkontribusi dalam penyediaan data ilmiah yang mendukung pengelolaan hutan berbasis mitigasi perubahan iklim. Hasil dari studi ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi rekomendasi kebijakan dan praktik kehutanan yang lebih ramah lingkungan.
Penulis: Eliya Wihardini
Dokumentasi: Tim Pelaksana