
Aceh, 14–22 Maret 2025 – Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan WWF-Indonesia (World Wide Fund for Nature) menggelar kegiatan kunjungan kerja dalam bentuk pemetaan komoditas di 12 desa yang tersebar di Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Aceh Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis komoditas pertanian dan kehutanan yang ditanam masyarakat serta mengevaluasi pola tanam dan potensi pengembangan agroforestri berbasis lokal.
Tim dari Fakultas Kehutanan UGM dipimpin oleh Dr. Ir. Hero Marhaento, S.Hut., M.Si., IPU, dan turut diikuti oleh pakar pemetaan dan agrikultur seperti Dr. Wahyu Wardhana, S.Hut., M.Sc, serta Dr. Eka Tarwaca Susila Putra, S.P., M.P.. Selain itu, terdapat tim enumerator yang terbagi dalam dua kelompok yang masing-masing terdiri dari empat anggota. Tim juga didukung oleh relawan TPFF (Tim Pengaman Flora dan Fauna) serta personil WWF lokal di Aceh.
Kegiatan dilakukan dengan metode pemetaan menggunakan drone serta wawancara langsung bersama masyarakat petani. Fokus utama adalah mengidentifikasi komoditas unggulan, di antaranya kopi dan kakao yang mendominasi, serta tanaman-tanaman lain seperti durian, pinang, jernang, kemiri, lada, dan langsat. Pola tanam yang diamati menunjukkan potensi besar pengembangan agroforestri, yakni sistem budidaya yang memadukan beberapa jenis tanaman pada waktu dan lahan yang sama — suatu praktik yang telah dikenal secara luas dalam dunia kehutanan berkelanjutan.
Meskipun kegiatan dilakukan di bulan Ramadhan, tim tetap menunjukkan semangat tinggi dalam menjalankan observasi lapangan. Keindahan alam Aceh yang masih asri serta sambutan hangat dari masyarakat setempat turut menjadi nilai tambah dalam pelaksanaan kegiatan ini. Lokasi seperti kawasan hutan tanaman aktif di ujung Aceh Tengah yang dialiri Sungai Peusangan menjadi highlight tersendiri karena menunjukkan potensi ekowisata sekaligus pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana oleh masyarakat sekitar.
Secara keseluruhan, kegiatan ini mencerminkan sinergi antara akademisi, LSM, dan masyarakat lokal dalam mendukung praktik kehutanan yang inklusif dan berkelanjutan. Hasil dari kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan untuk perencanaan pengelolaan komoditas kehutanan yang adaptif dan berbasis data lapangan nyata.
Penulis dan dokumentasi: Arsy Widowangi