Yogyakarta, 15 Oktober 2025 — Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-62 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (FKT UGM), Career Development Center (CDC) Forestry UGM menyelenggarakan kegiatan Business Matching bertajuk “Perdagangan Karbon Hutan: Sinergi Bisnis, Akademisi, dan Pemerintah untuk Aksi Iklim Indonesia.”
Kegiatan yang digelar di Fakultas Kehutanan UGM ini mempertemukan berbagai pihak dari pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat untuk membahas peluang kolaborasi serta pengembangan kebijakan menuju pengelolaan hutan berkelanjutan dan ekonomi hijau nasional. Lebih dari 220 peserta hadir secara luring maupun daring, menandai besarnya antusiasme terhadap penguatan peran sektor kehutanan dalam perdagangan karbon dan aksi iklim di Indonesia.

Acara dibuka oleh Hermudananto, Ketua Pelaksana Business Matching sekaligus Ketua CDC-Forestry UGM. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya memperkuat sinergi lintas sektor untuk mempercepat implementasi perdagangan karbon hutan di Indonesia. “Kegiatan ini menjadi ruang strategis bagi dunia akademik dan industri untuk menjajaki kerja sama konkret dalam mendukung ekonomi karbon nasional,” ujarnya.

Selanjutnya, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Ir. Sigit Sunarta, S.Hut., M.P., M.Sc., Ph.D., IPU, secara resmi membuka acara. Ia menegaskan bahwa perdagangan karbon hutan merupakan salah satu pilar penting dalam mitigasi perubahan iklim, sekaligus peluang bagi sektor kehutanan untuk berkontribusi lebih besar pada pembangunan ekonomi berkelanjutan Indonesia.

Sesi Talkshow menghadirkan pembicara lintas sektor yang mewakili pemerintah, dunia usaha, dan asosiasi kehutanan, antara lain:
- Laksmi Wijayanti, MCP., CGCAE., QIA., CEIO – Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari, Kementerian Kehutanan;
- Haryo Pambudi, S.Hut., M.Sc. – Koordinator Pokja Kerja Sama Domestik NEK, Kementerian Lingkungan Hidup;
- Lia Kartikasari, S.Hut., M.Eng., MMG. – Kepala Divisi Penyaluran Dana Program, Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH);
- Sugijanto Soewadi, IPU – Direktur PT Menggala Rambu Utama, Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI);
- Haryo Ajie Dewanto, S.Hut., M.S. – Direktur Pengembangan Teknis & Bisnis Dassa (PT Merdeka Sejahtera Persada).
Para pembicara menyoroti posisi strategis Indonesia sebagai penyedia kredit karbon global serta pentingnya menjaga kualitas dan akuntabilitas kredit karbon nasional. BPDLH juga memaparkan peran mereka dalam menyiapkan infrastruktur perdagangan karbon melalui proyek Partnership for Market Implementation (PMI) bersama Bank Dunia dan KLHK.

Diskusi menekankan perlunya harmonisasi antara sistem perdagangan karbon domestik dan global, penguatan tata kelola, serta pengembangan metodologi proyek karbon yang transparan dan berkeadilan. Fakultas Kehutanan UGM turut menyoroti potensi stok karbon nasional hingga 4 juta ton dan pentingnya membangun kapasitas sumber daya manusia serta transformasi pola pikir menuju model bisnis kehutanan berbasis karbon.
Sesi siang kegiatan dilanjutkan dengan Konsultasi Bisnis dan Riset, menghadirkan pelaku usaha dan akademisi, di antaranya:
- Handoko Limaho – CEO Hutan Kencana Group, Asosiasi Perdagangan Karbon Indonesia (IDCTA);
- Yudhita Widhiati – Direktur Administrasi PT Rimba Raya Conservation;
- Muhamad Syarip Lambaga – Deputy Director Green Economy, LVV PT Mutuagung Lestari Tbk.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Exhibition & Job Fair juga digelar dengan melibatkan mitra lembaga dan perusahaan seperti KAGAMA (Bidang Pengembangan Kompetensi), PT PCU Indonesia (Control Union), dan Forest Pro. Kegiatan ini membuka ruang interaksi dan jejaring antara mahasiswa, akademisi, dan dunia kerja, serta memperkenalkan peluang karier di sektor kehutanan berkelanjutan dan ekonomi karbon.

Acara ditutup dengan diskusi tentang pentingnya keterlibatan masyarakat lokal dalam proyek-proyek karbon. Peserta menegaskan bahwa pengembangan ekonomi karbon harus memastikan manfaat sosial dan lingkungan secara berimbang, termasuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan.
Melalui kegiatan ini, Fakultas Kehutanan UGM menegaskan komitmennya untuk menjadi jembatan antara dunia akademik, pemerintah, dan sektor bisnis dalam mendorong transformasi kehutanan menuju ekonomi hijau dan aksi iklim berkelanjutan di Indonesia.
Penulis: Hermudananto
