ACEH BARAT DAYA (21/10/2025) – Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Tim Ekspedisi Patriot 2025 berperan aktif dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Evaluasi Kawasan Transmigrasi dan Pengembangan Komoditas Unggulan di Kabupaten Aceh Barat Daya” yang dilaksanakan di Aula Dikila, Kantor Bappeda Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Ekspedisi Patriot UGM, sebuah program kolaboratif antara Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia dan sejumlah perguruan tinggi, termasuk UGM, yang bertujuan mendukung percepatan pembangunan wilayah berbasis data ilmiah, potensi lokal, dan prinsip keberlanjutan.
FGD ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Asisten II Setdakab Abdya Rahwadi, Kepala Bappeda, Kepala DPMPTSP Nakertrans, instansi vertikal, tokoh masyarakat, serta kelompok tani dari Kecamatan Kuala Batee dan Babahrot. Hadir pula sebagai pembahas Prof. Dr. Ashabul Anhar, M.Sc. dari Universitas Syiah Kuala dan Ariswandi, S.E., Kasi Transmigrasi DPMPTSP Abdya. Sementara itu, para pemateri dari Fakultas Kehutanan UGM meliputi Fiqri Ardiansyah, S.Hut., M.Sc., Dr. Ir. Rhomi Ardiansyah, S.Hut., M.Sc., dan kegiatan ini dimoderatori oleh Dr. Hermudananto, S.Hut., M.Sc.
Ketua Tim Ekspedisi Output 1, Muhammad Chrisna Satriagasa, Ph.D., menyampaikan bahwa keterlibatan Fakultas Kehutanan UGM dalam kegiatan ini merupakan wujud nyata peran akademisi dalam mendukung kebijakan pembangunan berbasis bukti ilmiah (evidence-based policy). “Kegiatan ini menjadi wadah bagi kolaborasi antara akademisi, pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mengidentifikasi potensi serta tantangan pengelolaan kawasan transmigrasi. Pendekatan penta helix yang diterapkan di sini sejalan dengan semangat UGM untuk mengedepankan ilmu pengetahuan yang aplikatif dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya.

Melalui pendekatan ilmiah dan partisipatif, tim dari Fakultas Kehutanan UGM menggali informasi mengenai kondisi sosial-ekonomi, ketersediaan sumber daya alam, serta potensi pengembangan komoditas unggulan daerah seperti padi, jagung, pala, dan sektor perikanan. Data dan masukan dari kegiatan ini akan menjadi dasar dalam penyusunan roadmap pengembangan ekonomi lokal dan revitalisasi kawasan transmigrasi Kabupaten Abdya.
Asisten II Setdakab Abdya, Rahwadi, menyambut baik kehadiran tim akademik UGM dan menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memperkuat pengelolaan kawasan transmigrasi. “Kami mengapresiasi kehadiran Tim Ekspedisi Patriot UGM yang membawa pendekatan berbasis sains dan partisipasi masyarakat. Pendekatan ini sangat dibutuhkan untuk memastikan kawasan transmigrasi tidak hanya hidup, tetapi juga produktif dan berkelanjutan,” tuturnya.

Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi Fakultas Kehutanan UGM untuk memperkuat peran akademisi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam konteks pengelolaan sumber daya alam, agroforestri, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan masyarakat diharapkan mampu melahirkan inovasi kebijakan dan strategi pembangunan yang lebih inklusif dan berorientasi pada keberlanjutan lingkungan. Dengan semangat Science for Society, Fakultas Kehutanan UGM terus berkomitmen untuk menghadirkan riset dan aksi nyata yang mendukung implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Tim Ekspedisi Patriot Fakultas Kehutanan UGM Lokus KT Babahrot, Aceh Barat Daya
Penulis: Satriagasa