Salah satu Dosen dari Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Dwi Laraswati, telah berhasil memperoleh dukungan penuh dari International Union of Forest Research Organizations (IUFRO) untuk menghadiri dua acara utama di Swedia pada Juni 2024.
Dr. Dwi Laraswati mengikuti kegiatan Pre-Training Congress Workshop (PCTW) IUFRO 2024 yang diselenggarakan di Swedish University of Agricultural Sciences, Uppsala, Swedia, pada tanggal 19 hingga 22 Juni 2024. Acara ini menawarkan pelatihan dan workshop dengan tema “Science-Society Interactions: Making Science Work for Policy and Practice”, yang bertujuan untuk menghubungkan ilmu pengetahuan dengan masyarakat dan para pemangku kepentingan agar dapat memberikan dampak yang diinginkan. PCTW melibatkan sejumlah kegiatan, termasuk pengenalan tujuan, struktur, dan harapan acara, presentasi dari peneliti terkait, diskusi kelompok dengan studi kasus, sesi cafe knowledge, dan sesi penutup.
Selanjutnya, Dr. Laraswati juga berkesempatan untuk mempresentasikan dua penelitian dalam IUFRO World Congress di Stockholmsmässan, Stockholm, Swedia, yang berlangsung dari tanggal 23 hingga 29 Juni 2024. Presentasi pertamanya berjudul “A monitoring framework for planned (legal) and unplanned (illegal) deforestation to support climate change mitigation strategies in Indonesia”, yang mengembangkan kerangka pemantauan untuk deforestasi terencana dan tidak terencana di Indonesia. Kerangka ini didasarkan pada regulasi hutan dan lahan yang berlaku di Indonesia, termasuk implikasinya setelah Undang-undang Cipta Kerja diberlakukan, serta merujuk pada dokumen FOLU Net Sink 2030 untuk mendukung program operasionalisasi.
Dalam presentasi kedua, Dr. Laraswati membahas konsep Representation-Influence Framework (RIF) yang dikembangkan bersama dengan kolaborator dari berbagai institusi seperti Chair of Forest and Nature Conservation Policy, Goettingen University, Jerman, dan Forest and Society Research Groups, Universitas Hasanuddin, Indonesia. RIF menjadi kerangka analisis baru untuk mengukur peran organisasi non-pemerintah dalam proses kebijakan kehutanan dan lingkungan di Indonesia, dengan mempertimbangkan representasi kepentingan dan pengaruh mereka terhadap keputusan kebijakan pemerintah.
Partisipasi Dr. Dwi Laraswati dalam kongres ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam penanganan perubahan iklim (SDG 13) dan memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan global (SDG 17).
Foto: Dwi Laraswati
Editor: Humas FKT