Salah satu organisasi mahasiswa di Fakultas Kehutanan KP3 Wetland yang dibina oleh salah satu dosen Fakultas Kehutanan UGM Bapak Ir. Muhammad Reza Pahlevi, S.Pd., M.Si. melaksanakan kegiatan penanaman mangrove yang berlokasi di Muara Sungai Progo, Pantai Trisik. Kegiatan ini biasanya rutin dilakukan setiap tahun sebagai salah satu agenda dari organisasi ini. Tujuan dilaksanakan kegiatan ini salah satunya adalah untuk mengembangkan minat mahasiswa untuk peduli terhadap lingkungan dan sebagai salah satu upaya untuk rehabilitasi mangrove yang rusak di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penanaman Mangrove dilakukan pada hari Kamis, 05 Desember 2024. Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB. Peserta yang datang sejumlah 37 orang yang berasal dari Fakultas Kehutanan dan Fakultas Pertanian dari Departemen Perikanan. Kegiatan penanaman dimulai pukul 09.45 WIB dengan sambutan dari Alfin Danang selaku ketua pelaksana dan Koordinator KP3 Wetland. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dan materi singkat dari Bapak Surono selaku narasumber dan aktivis pelestari lingkungan di Muara Sungai Progo.
Selanjutnya dilakukan kegiatan penanaman mangrove. Bibit mangrove yang disediakan berjumlah 250 bibit, yang terdiri dari jenis Rhizophora sp., Sonneratia caseolaris, dan Bruguiera sp. Penanaman mangrove berlokasi di Muara Sungai Progo, sehingga harus menyeberang menggunakan kapal. Penanaman mangrove dilakukan dengan menanam mangrove di sepanjang pinggiran muara sungai. Keadaan saat itu permukaan air sedang tinggi akibat air pasang sehingga pakaian peserta basah.
Penanaman mangrove didampingi oleh Bapak Surono dan Mas Duta. Penanaman diawali dengan menggali lubang menggunakan linggis karena permukaan tanah yang sulit digali hanya dengan tangan. Ketiga jenis mangrove ditanam secara berjajar dengan jarak 1 meter. Peserta sangat antusias untuk menanam mangrove. Kegiatan berikutnya yaitu pematerian dari Bapak Surono dan Mas Duta. Kegiatan ini berlokasi di Rumah Bapak Surono yang terletak di Desa Banaran. Pematerian dimulai pukul 11.20 WIB. Pematerian yang dilakukan menjelaskan mengenai pembibitan mangrove. Bapak Surono menjelaskan bahwa mangrove di sini agak sulit tumbuh karena arus pasang. Umumnya bibit yang ada di pembibitan di luar sulit tumbuh tapi di sini pembibitan mudah karena dilakukan dari buahnya langsung. Buah yang lebih baik dipakai untuk pembibitan adalah buah yang sudah busuk. Pembibitan juga lebih baik dilakukan di musim hujan karena menghindari jamur. Pada pukul 11.55 WIB, dilakukan sesi berikutnya yaitu sesi tanya jawab dan diakhiri pada pukul 12.18 WIB dan dilanjutkan dengan sesi dokumentasi, istirahat, sholat, dan makan. Tidak lupa pemberian kenang-kenangan dan penutup.
Penulis dan Dokumentasi: Reza Pahlevi