• UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Languages
Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Visi dan MIsi
    • Kelembagaan Fakultas
    • Sejarah dan Perkembangan
    • Staff Pendidik
  • Akademik
    • Sistem Pendidikan
    • Departemen
    • Sistem Kredit Semester
    • BUKU PANDUAN AKADEMIK
  • KEMAHASISWAAN
    • KEMAHASISWAAN
    • LEM
    • PPSMB Pelestari
  • Penelitian dan Publikasi
    • Berita Penelitian dan Publikasi
    • Penelitian
    • Publikasi
    • Kekayaan Intelektual
    • Jangka Benah
  • Pengabdian Masyarakat
    • Pengabdian Dosen
    • Kerja Sama
    • WANAGAMA
    • KHDTK NGANDONG-GETAS
  • Beranda
  • Pos oleh
Pos oleh :

forestry

Purna Tugas Guru Besar Ekonomi Sumber Daya Hutan

EventNewsRilis Tuesday, 25 January 2022

Dalam rangka purna tugas Prof. Dr. Ir. Wahyu Andayani, M.S Fakultas Kehutanan UGM menggelar acara bertajuk “Tribute to Prof. Dr. Ir. Wahyu Andayani, M.S (Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan UGM)” pada Selasa (25/01).

Acara yang diselenggarakan secara hybrid (daring dan luring) ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Wahyu Wardhana, S.Hut. dan juga Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Sigit Sunarta, S.Hut. MP.

Setelah read more

Talk Show “Politik Perdagangan Internasional: Pangan, Pasar dan Hutan?” Webinar #5 Dies Natalies Fakultas Kehutanan UGM

NewsRilis Friday, 9 October 2020

(8/10) Pusat Kajian Sejarah dan Kebijakan Kehutanan (Sebijak Institute) Fakultas Kehutanan UGM melaksanakan kegiatan Talkshow dalam rangkaian kegiatan Dies Natalies Fakultas Kehutanan UGM yang ke-57. Kegiatan talkshow ini dilaksanakan pada Hari Kamis, 8 Oktober 2020 dengan judul tema “Politik Perdagangan Internasional: Pangan, Pasar dan Hutan?”.

Kegiatan talkshow ini dibuka oleh sambutan dari Wakil Bidang Kerjasama dan Alumni Fakultas Kehutanan UGM, Dr. rer. Silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut., read more

Mosaik Lanskap Berkelanjutan: Jalan Rekonsiliasi untuk Menurunkan Laju Deforestasi, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Mempertahankan Pertumbuhan Ekonomi : Rangkaian Webinar seri ke 4 Dies Natalis ke-57 Fakultas Kehutanan UGM

NewsRilis Friday, 2 October 2020

Webinar seri ke-4 dalam rangka Dies Natalis ke-57 fakultas Kehutanan diselenggarakan pada (1/10) dengan topik bahasan “Mosaik Lanskap Berkelanjutan: Jalan Rekonsiliasi untuk Menurunkan laju Deforestasi, Meningkatkan Ketahanan pangan dan Mmepertahankan Pertumbuhan Ekonomi. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Fakultas Kehutanan dengan Tim Strategi Jangka Benah FKT UGM. Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 dibuka oleh Dekan Fakultas Kehutanan UGM (Dr. Budiadi, S.Hut., M.Agr.Sc.), kemudian dipandu oleh Dr. Ari Susanti, S.Hut., M.Sc. (Dosen Fakultas Kehutanan UGM) sebagai moderator. Acara yang berlangsung secara daring ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, diantaranya adalah Ir. KRT H. Darori Wonodipuro, MM. (Anggota Komizi IV DPR RI), Dr. Ir. Musdalifah Machmud, M.T. (Deputi II, Kemenko Perekonomian RI), dan Dr. Ir. RA. Belinda Arunarwati Margono, M.Sc (Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Ditjen PKTL, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan). Pembahas dalam webinar ini yaitu Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko (Kepala Pusdi Agroekologi dan Sumberdaya Lahan UGM, Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM), dan Riki Frindos, CESGA, CAIA (Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI).

Sesi paparan pertama disampaikan oleh Ir. KRT Darori Wonodipuro tentang “Omnibus Law: mungkinkah menjadi jalan rekonsiliasi untuk menurunkan laju deforestasi, meningkatkan ketahanan pangan, dan mempertahankan pertumbuahan ekonomi?”. Dalam pemaparannya, Beliau menyampaikan bahwa penutupan kawasan hutan yang diatur dalam peraturan pemerintah harus dengan tegas untuk diterapkan baik di Indonesia, karena hal ini dilakukan untuk menghalau deforestasi berupa alih fungsi lahan. Selain itu, saat ini arah pengelolaan kawasan hutan yaitu pada ketahanan pangan yang dapat disuplai oleh sektor kehutanan melalu produksi hasil hutan non kayu. Lebih lanjut lagi beliau menyampaikan bahwa dalam penataan kawasan hutan terkait omnibus law, sanksi-sanksi administrative maupun pidana terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh perseorangan maupun korporasi diakomodasi pada undang-undang yang digodog oleh pemerintah.

Pemaparan kedua disampaikan oleh Dr. Ir. Musdalifah Machmud, M.T. (Deputi II bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Kemenko Perekonomian RI) tentang Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan Melepaskan Keterkaitan antara Pertumbuhan Ekonomi, Ketahanan pangan dengan Degradasi Lingkungan. Beliau menyampaikan bahwa pembangunan saat ini berdasarkan SDGs yang mencakup aspek sosial, ekonomi, dan juga lingkungan. Kebertimbangan antara seluruh aspek ini merupakan kondisi yang harus dicapai oleh Indonesia guna menggapai tujuan dari SDGs. Paparan beliau menekankan bahwa sektor pertanian dalam Pertumbuhan PDB Indonesia semakin bertumbuh dan menjadi sektor tumbuh yang tertinggi. Dukungan ini datang dari subektor pangan, perkebunan, hortikultura, dan jasa pertanian. Peluang Pertumbuhan Ekonomi Hijau Berdasarkan Sektor khussunya dari Sumberdaya Alam terbarukan termasuk Kehutanan mencapai 14%. Dalam paparan ini, dibahas tentang arah kebijakan pemerintah dalam hal ketahanan pangan dan ruang hutan yang terdiri dari moratorium lahan sawit, perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B), UU 41 tahun 1999 tentang kehutanan (*luas kawasan hutan minimum yang harus dipertahanakan Pemprov), serta replanting tanaman perkebunan+mix farming.

Pemaparan ketiga disampaikan oleh Dr. Ir. R.A. Belinda Arunarwati Margono, M.Sc (Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan, dan Tata Lingkungan, KLHK). Beliau menampilkan perubahan luas penutupan hutan selama 3 dekade khususnya tentang deforestasi, dan data kehutanan. Beliau menampilkan data kehutanan yang valid untuk digunakan dalam perencaanan kawasan sesuai dengan peruntukannya. Lebih lanjut, beliau menampilkan luas tutupan hutan di Indonesia tahun 2019 yang terdiri dari hutan dan non hutan, lebih spesifik lagi pada klasifikasi tutupan lahan sesuai standar nasional Indonesia. Beliau juga menyampaikan bahwa Instrumen ekonomi lingkungan hidup merupakan seperangkat kenbijakan ekonomi untuk mendorong pemerintah, pemerintah daerah atau setiap orang kea rah pelestarian fungsi lingkungan hidup (( UU32/2009 dan PP 46/2017). Pengelolaan hutan dilakukan secara baik namun tidak merusak kondisi lingkungan. Saat ini sektor kehutanan Indonesia pun telah berkomitmen untuk menurunkan Emisi gas Rumah Kaca (GRK) dengan target 29% unconditional, dan 41% conditional di tahun 2030. Disampaikan pula bahwa saat ini arah kebijakan yang harus dilakukan seharusnya berada apda tahap intensifikasi, tidak terus menerus ekstensifikasi.

Materi webinar dapat diunduh di tautan berikut: https://drive.google.com/drive/folders/1CloOYDvNcYiH71iDNSnrdR1A_gb65V-d?usp=sharing

Strategi Rehabilitasi untuk Peningkatan Produktivitas Lahan dan Ketahanan Pangan Nasional: Webinar #3 Dies Natalies Fakultas Kehutanan UGM

NewsRilis Thursday, 24 September 2020

Edisi ke-3 webinar dalam rangka Dies Natalies Fakultas Kehutanan yang ke-57 membahas topik yang berjudul,” Strategi Rehabilitasi untuk Peningkatan Produktivitas Lahan dan Ketahanan Pangan Nasional”. Kegiatan yang diprakarsai Pusat Kajian Silvikultur Intensif Fakultas Kehutanan UGM ini diadakan pada hari Kamis, 24 September 2020. Kegiatan webinar ketiga ini dibuka oleh sambutan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Budiadi yang kemudian dipandu oleh fasilitator, Dr. Ir. TA Adriyanti (dosen Fakultas Kehutanan UGM).

Paparan materi pertama disampaikan oleh Ir. Hudoyo, MM yang menyampaikan mengenai Strategi Rehabilitasi Lahan dan Ketahanan Pangan Nasional. Beliau menyampaikan bahwa tupoksi utama dari Dirjen PDASHL salah satunya adalah merehabilitasi lahan dan hutan kritis di Indonesia sebelum mampu berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Untuk melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan telah diterbitkan berbagai strategi seperti regulasi yang mendukung mitigasi degradasi lahan, peningkatan kesadaran dan Pendidikan, peningkatan iptek serta pengembangan kapasitas pembangunan. Lebih spesifik lagi beliau menyampaikan bahwa Rehabilitas Hutan dan Lahan saat ini juga harus menjangkau Kawasan padat penduduk agar benar-benar mampu menjadi penobang ketahanan pangan di masyarakat.

Pemaparan kedua disampaikan oleh Prof. Dr. Suryo Hardiwinoto dari Fakultas Kehutanan UGM yang menyampaikan mengenai Implementasi Silvikultur Intensif untuk Meningkatkan Produktivitas Hutan dan Ketahanan Pangan. Beliau menyampaikan kembali mengenai pentingnya mengembalikan produktivitas hutan di lahan terdegradasi di Indonesia yang tercatat di tahun 2018 sebesar 14 Juta Hektar. Rehabilitasi hutan dan lahan dapat dilaksanakan dengan mengimplementasikan silvikultur intensif untuk mengembalikan produktivitas lahan agar pada akhirnya dapat mendukung ketahanan pangan. Praktek baik yang mengimplementasikan silvikultur intensif dan intensifikasi tanaman pangan dilakukan melalui program IFFS (Integrated Forest Farming System).

Pemaparan terakhir disampaikan oleh Dr. Jangkung Handoyo Mulyo dari Fakultas Pertanian UGM dengan topik Strategi Penguatan Ketahanan dan Kemandirian Pangan Masyarakat Desa Hutan. Beliau menekankan bagaimana ketahanan pangan nasional merupakan tantangan yang besar bagi Indonesia. Beberapa tantangan tersebut adalah dari aspek kurangnya sumber daya manusia yang ada di sektor pertanian, kebutuhan pangan perkapita Indonesia yang sangat besar hingga ketergantungan impor yang tinggi (10-15%). Dari beragam tantangan tersebut, kontribusi sektor kehutanan dipandang sangat dibutuhkan dan perlu dibarengi strategi yang tepat. Agroforestry adalah salah satu strategi yang sering digunakan untuk membangun hutan melalui kegiatan pertanian. Skema dari pemerintah melalui perhutanan sosial salah satunya seperti hutan desa memungkinkan pemanfaatan hasil hutan non-kayu yaitu tanaman pangan dapat ditujukan untuk mendukung kontribusi hutan untuk ketahanan pangan masyarakat. Beliau menekankan untuk mendukung ketahanan pangan di sektor kehutanan diperlukan sinergi antar sektor termasuk dengan pertanian agar dapat berhasil.

Link materi webinar ketiga ini dapat diunduh melalui:
https://drive.google.com/drive/folders/1Sw37A0VykevKWLeMOv9RbeXXiq6SHPw2?usp=sharing

Kontribusi Perhutanan Sosial untuk Kedaulatan Pangan Indonesia: Webinar #2 Dies Natalies Fakultas Kehutanan UGM

NewsRilis Thursday, 17 September 2020

(17/9) Pusat Kajian Hutan Rakyat Fakultas Kehutanan UGM melaksanakan kegiatan Webinar dalam rangkaian kegiatan Dies Natalies Fakultas Kehutanan UGM yang ke-57. Kegiatan webinar yang kedua ini dilaksanakan di Hari Kamis, 17 September 2020 dengan judul tema Kontribusi Perhutanan Sosial untuk Kedaulatan Pangan Indonesia.

Kegiatan dibuka oleh sambutan Dr. Muhammad Ali Imron (Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian dan Kerjasama Fakultas Kehutanan UGM) yang menyampaikan bahwa perhutanan sosial sebagai salah satu mekanisme dalam mendukung kedaulatan pangan nasional.Kemudian acara inti dilanjutkan oleh paparan narasumber yang dipandu oleh fasilitator Dr. Wahyu Wardhana yang saat ini menjabat sebagai Ketua Pusat Kajian Hutan Rakyat (PKHR) yang baru.

Paparan pertama disampaikan oleh Prof. Dr. San Afri Awang (Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM) yang juga merupakan penasihat senior di Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Beliau menyampaikan mengenai kebijakan perhutanan sosial untuk mendukung ketahanan pangan. Dari skema PS dan TORA berpotensi menyumbang lahan seluas 2.7 juta Hektar dengan jumlah produksi hingga 11 ton. Untuk realisasi hal tersebut namun perlu memenuhi beberapa faktor pemungkin. Faktor pemungkin tersebut antara lain kepastian hukum perijinan PS kepada petani hutan; fasilitasi tata kelola sosial, produksi, kelembagaan, pemodalan dan pemasaran yang pasti; Harga padi yang menguntungkan petani; kecukupan air untuk tanaman pertanian; serta kebijakan pemerintah yang secara khusus yang memperbolehkan penanaman tanaman pangan dengan jangka waktu serta kerjasama antar institusi.

Selanjutnya paparan disampaikan oleh Dr. Sanudin, S,Hut. M.Sc (Peneliti Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Agroforestry Ciamis) yang menyampaikan bagaimana potensi perhutanan sosial dalam mendukung ketahanan pangan melalui agroforestry. Lebih lanjut Dr. Sanudin menyampaikan berbagai inovasi melalui intervensi ilmiah terhadap sistem/ praktek agroforestry yang sudah ada dapat dilakukan untuk memperoleh keuntungan lebih besar. Contohnya adalah dengan agrisilvikultur yang memadukan pohon MPTS (multi purpose tree species) dan tanaman bawah yang berhasil dikembangkan di Nusa Tenggara.


Acara webinar kemudian dilanjutkan oleh Siti Fikriyah Khuriyati, S.H., M.Si (Ketua Umum Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial indonesia). Beliau menyampaikan bagaimana perhutanan sosial sebagai upaya kompromi dalam menyelesaikan konflik lahan yang ada dengan masyarakat sekitar hutan. GEMA PS telah berhasil memfasilitasi masyarakat mendapatkan kepastian hukum melalui advokasi dan pemberdayaan organisasi, individu dan pengetahuan.

Paparan terakhir kemudian disampaikan oleh Sasmita Nugroho, SE (Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Wilayah dan Sektor Ditjen PKTL KLHK) mengenai daya dukung ketersediaan air nasional untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Daya dukung air sangat penting untuk mengetahui potensi produksi pangan nasional.

Materi webinar #2 oleh PKHR ini dapat diunduh di: https://drive.google.com/drive/folders/1_QwI7QrHWNG8fNTY0MOvHC1N6EZJGNVf

Transformasi Pengelolaan Hutan untuk mendukung Ketahanan Pangan Nasional: Webinar #1 Dies Natalies ke-57 Fakultas Kehutanan UGM

NewsRilis Thursday, 10 September 2020

Fakultas Kehutanan UGM membuka rangkaian kegiatan Dies Natalies ke-57 dengan sesi webinar dengan topik, “Ketahanan Pangan dan Hutan: “Transformasi Pengelolaan Hutan Menjelang Indonesia Maju di 2045”. Acara webinar ini diselenggarakan pada hari Kamis, 10 September 2020 melalui platform Zoom dan dengan jumlah pendaftar lebih dari 300 orang.

Acara webinar dibuka dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Kehutanan UGM yang memaparkan pentingnya dan bagaimana potensi kehutanan dalam ikut mendukung ketahanan pangan nasional. Acara inti webinar dilanjutkan dengan paparan dari para narasumber yang ahli di bidangnya dan difasilitatori oleh Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko (Guru Besar Konservasi Sumber Daya Hutan Fakultas Kehutanan UGM).

Narasumber pertama adalah Prof. Dr. Ir. Sigit Hardwinarto (Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan) dengan paparan yang berjudul, “Kebijakan strategis, pembelajaran, dan kedudukan pengembangan pangan dalam grand design pembangunan kehutanan dalam mendukung visi Indonesia 2045”. Beliau menyampaikan bagaimana kebijakan yang sedang dilaksanakan dalam mengalokasikan Kawasan hutan dalam mensinergikan antara pentingnya ekologis hutan serta kepetingan sosial serta ekonomi nasional.

Narasumber kedua adalah Dr. Ir. Agung Hendriadi, M. Eng. (Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian) dengan paparannya yang berjudul,” Konsepsi, Status dan Arah Kebijakan Mengenai Ketahanan, Kemandirian, Kedaulatan dan Keanekaan Pangan dalam kerangka visi Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Dunia di 2045”. Disampaikan bahwa Indonesia saat ini menargetkan peningkatan ketahanan pangan dan menurunkan kerentanan pangan oleh karena itu sinergi dengan sektor kehutanan sebagai kontributor sumber daya lahan sangat dibutuhkan. Kawasan perhutanan sosial memiliki potensi untuk dapat mendukung ketahanan pangan nasional. Masa pandemi COVID ini juga menjadi tantangan ketahanan pangan nasional. Pemerintah kemudian merumuskan berbagai program untuk peningkatan ketersediaan pangan di era normal baru seperti peningkatan kapasitas produksi, diversifikasi pangan lokal, penguatan cadangan dan sistem logistic pangan serta pengembangan pertanian modern.

Narasumber selanjutnya adalah Prof. Dr. Ir. Mohammad Na’iem, M.Agr.Sc. (Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM) yang memberikan presentasi berjudul,” Praktik baik integrasi budidaya tanaman pangan dan pengelolaan hutan serta rekomendasi arah pengelolaan hutan untuk menjawab tantangan target pembangunan 2045”. Beliau menyampaikan pendekatan yang telah berhasil dilaksanakan di lapangan dalam mensinergikan antara tanaman hutan dengan pangan seperti IFFS (Integrated Forest Farming System). Lebih lanjut lagi beliau menekankan bahwa produktivitas hutan menjadi kunci terwujudnya kelestarian hutan serta sekaligus keamanan dan kedaulatan pangan nasional.

Narasumber terakhir adalah Dr. Jamhari, SP, M (Dekan Fakultas Pertanian UGM) yang membawakan paparan dengan topik, “Perspektif Pertanian terhadap kehutanan dalam kerangka visi Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Dunia di 2045”. Beliau menyampaikan bahwa Indonesia memerlukan perubahan yang luar biasa dari kondisi ketahanan pangan saat ini menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Kebijakan dari sisi demand dan supply juga diperlukan perubahan luar biasa termasuk perubahan persepsi mengenai pentingnya pangan lokal dalam pemenuhan demand yang akan berimbas ke sisi supply. Sektor kehutanan merupakan sektor penting dalam menyangga kebutuhan ekologis dalam menjamin sisi supply.

Sesi paparan presentasi narasumber kemudian ditutup oleh bahasan dari Dr.Ir. Agus Setyarso yang memberikan gambaran secara makro dan global mengenai kondisi dunia saat ini dan yang akan datang. Indonesia pada dasarnya sangat menjanjikan untuk dapat menjadi lumbung pangan dunia dengan berbagai hal yang perlu dilakukan. Indonesia juga perlu menyikapi tantangan yang akan timbul seperti tantangan sumberdaya dan teknologi.

Materi Narasumber Webinar #1 ini dapat diunduh di:
https://drive.google.com/drive/folders/1tony8j1zNOPXQEpdjdTUr7EqAHrUbemp?usp=sharing

Dosen Fakultas Kehutanan UGM mengikuti Workshop Ekosistem Pembelajaran Inovatif

NewsRilis Thursday, 3 October 2019

Pada tanggal 1-3 Oktober 2019 yang lalu Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) UGM mengadakan workshop Ekosistem Pembelajaran Inovatif di Kantor Pusat UGM. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai dosen dari berbagai fakultas di lingkungan UGM, termasuk beberapa perwakilan dosen dari Fakultas Kehutanan UGM. Kegiatan ini dibuka oleh kepala PIKA UGM, Dr. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., yang juga merupakan dosen dari Fakultas Kehutanan UGM. Beliau menyampaikan bahwa saat ini dunia pendidikan yang beresonansi dengan revolusi industri telah memasuki zaman 4.0 dengan karakteristik yang unik. Dosen sebagai salah satu pilar utama pendidikan harus adaptif akan kemajuan zaman ini dan mampu berinovasi agar dapat menyediakan ekosistem pembelajaran yang inovatif untuk dapat menghasilkan generasi penerus yang baik.

Acara kemudian dilanjutkan oleh I Made Andi Arsana, Ph.D, yang menyampaikan contoh-contoh inovasi dengan penggunaan media sosial untuk dapat menyelaraskan dengan gaya generasi post-millenial saat ini. Penggunaan media sosial seperti youtube dan instagram rupanya sangat populer di kalangan mahasiswa. Dosen pengajar diharapkan melek akan kemajuan teknologi tersebut agar dapat menjembatani dan memfasilitasi sistem pengajaran yang tepat terhadap generasi saat ini. PIKA UGM juga mensimulasikan penggunaan e-lok (sarana e-learning UGM) dan webex untuk proses belajar mengajar secara modern.

Improving Indexed International Publication and Achieving Patent/Intellectual Property Rights

News Thursday, 19 September 2019

Recently, the Faculty of Forestry Universitas Gadjah Mada (UGM) held a research workshop with “International Publication and Patent Writing” as its theme. It was held at Grand Artos Hotel, Magelang-Central Java on September 13-15, 2019. This workshop aims to improve the productivity and quality of the indexed international publication by the lecturers within Forestry Faculty UGM.

The speaker for the Big Data Management and Analysis material was delivered by Dr. Deendarlianto, S.T., M.Eng. (Engineering Faculty UGM) whereas the “Systematic Review and Meta-Analysis” material was presented by dr. Jarit At Thobari, DPharm, Ph.D. (Medical, Public Health, and Nursing Faculty UGM). As an additional material about patent rights, Prof. Dr.rer.nat. Karna Wijaya, M.Eng. (Mathematics and Science Faculty UGM) held a sharing session of patent/intellectual property rights writing. There was also an assistance of technical publication writing by Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, S.Si, M.T., M.Sc. (Geography Faculty of UGM), Dr.biol.hom. Nastiti Wijayanti, S.Si., M.Si (Biology Faculty of UGM), and Dr. Hero Marhaento, S.Hut., M.Si. (Forestry Faculty of UGM).

Dr. Muhammad Ali Imron, S.Hut., M.Sc. as the Vice Dean of Research, Community Service, and Cooperation of Forestry Faculty UGM gave the opening speech about how helpful this workshop for the lecturers is. They can get used to write an international publication manuscript by the help of outside reviewer to experience different styles of articles writing.

The total of 22 participants, consisted of lecturers and graduate students of the Forestry Science Studies Program, took part in the entire session of the workshop including the writing assistance by the reviewer. The Faculty Research Committee which consisted of D.Agr.Sc. Ragil Widyorini, S.T., M.T. (Forest Product Technology Departement), Dr. Ir. Sri Rahayu, M.P. (Silviculture Departement), Dr. Dwiko Budi Permadi, S.Hut., M.Sc. (Forest Management Department) and Dr. Widyanto Dwi Nugroho, S.Hut., M.Agr.Sc. (Forest Product Technology Department) held a session about capacity building for publications.

At the end of the workshop, Dr. Muhammad Ali Imron, S.Hut., M.Sc. informed the scheme of publication assistance in 2019 that is offered by the Forestry Faculty UGM. For example, in submitting the manuscript for the results of an indexed international journal, publishing a Scopus indexed international journal/ISI Thompson, Accredited National and Community Service Journal, national seminar participation, printing a scientific book, the registration of patent rights/copyright, and a productive journal writer award.

 

 

 

 

Research Update: National Seminar ” Penguatan Industri Material Kehutanan Masa Depan “

Event Wednesday, 18 September 2019

Click here for more information Link Leaflet Seminar Update 2019

Discussion on Forest Industry Governance in Indonesia

News Saturday, 31 August 2019

Thursday (22/08) in the event of discussion with the Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), Dean of Faculty of Forestry, Dr. Budiadi conveys that Both Natural Forest and Forest plantation business currently facing difficulties to return to the glory state of Indonesia Forest Business like in the past. However, the academics are still quite optimistic to be able to return to that former glory. He then extends his remarks by appreciate APHI initiative to share their current updates on forest enterprises at the UGM campus, saying that this will be beneficial to strenghten the relation and share meaningful information between academia and professionals.

9 APHI representatives and 17 faculty of forestry lecturers has assembled to discuss on the way forward of forest enterprises in Indonesia. The 9 APHI representatives includes Tjipta Purwita (Organization and Finance Department), David (Natural Forest Product Department), Soewarso (Forest Plantation Product Chief Department), and Endro Siswoko (Business Development Department) as well as the vice chief of APHI, Rahardjo Benyamin. From the Faculty of Forestry some representatives join the discussion includingDr. Budiadi, S.Hut., M.Agr.Sc., Dr. Muhammad Ali Imron, S.Hut., M.Sc., Dr. Rohman, S.Hut., M.P., Dr. Ir. Sofyan P. Warsito, M.S., Prof. Dr. Ir. Mohammad Na’iem, M.Agr.Sc., Prof. Dr. Ir. Wahyu Andayani, M.S., Dr. Ir. Lies Rahayu Wijayanti Faida, M.P., Tomy Listyanto, S.Hut., M.Env.Sc., Ph.D., and others.

The Vice Chairman of APHI said that currently forest business in Indonesia is lagged behind Vietnam who has higher price of forest product. APHI intend to build cooperation with Faculty of Forestry UGM to build better industry of forestry in Indonesia. It is necessary to manage forestr Industry in Indonesia to cover the deficit of state financial and eventually to return to the glory days of forest industry, Rahardjo concluded.

Multi business shall be executed in forest industry which involved multiple business diversity implementation in forest plantation business unit to optimize the forest productivity through timber and nontimber product, and ecosystem service utilization. The strategy also should considert the potential of millenials since they have creativity and innovation, Siswoko said.

Prof. Dr. Ir. Wahyu Andayani, M.S., replies that APHI should also consider the social aspect besides economy aspect to ensure the business runs well. “APHI should be able to develop creative strategy to survive and thrift in forest industry in Indonesia through efficiency, innovation and competitiveness, Wahyu said.

The closing remarks were delivered by Vice Dean, Dr. Muhammad Ali Imron. The innovation in forestry sector will be challenged by complex polices, therefore faculty of forestry will facilitate to balance between innovation and the policy. Faculty of Forestry currently has established many study center i.e. SILIN study center, Forest Industry study center, Sebijak Institute, dan Natural Fiber Study Center. It will be possible to trigger product innovation through appropriate research and suitable schemes, Imron concludes.

Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS KEHUTANAN
Universitas Gadjah Mada
Jl. Agro No. 1 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 512102, 6491420 Fax. (0274) 550541
Email: fkt@ugm.ac.id

UNIVERSITY ADMISSION

  • SNMPTN
  • SBMPTN
  • PBUTM
  • UTUL

DEPARTMENT

  • Forest Management
  • Forest Product Technology
  • Silviculture
  • Forest Resource Conservation

Informasi Publik

  • Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

© FKT - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY