Konservasi Sumberdaya Alam masih dimaknai sebagai larangan dalam arti pembatasan pemanfaatan sumberdaya alam terutama oleh masyarakat. Upaya konservasi sumberdaya alam yang dilakukan selama ini telah menimbulkan persepsi di masyarakat bahwa peraturan perundangan konservasi yang berlaku saat ini belum mampu mendorong terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Konservasi masih dipandang sebagai pelarangan dan pembatasan hak masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Novianto Bambang Wawandono
Rilis
James C. Bethune dan Tomas D. Reyes Jr., dosen The Bohol Island State University), Filipina, baru-baru ini mengunjungi Hutan Pendidikan Wanagama UGM, 28/10. James benar-benar tidak menyangka bila Wanagama berasal dari lahan kritis. Kesan mendalam keduanya telihat pada saat mencermati foto-foto lama Wanagama di ruang cendana dan museum kayu Wanagama. Turut mendampingi James dan Tomas adalah Yusuf Fajar Pratama dan Atus Syahbudin (Sekretaris Hutan Pendidikan Wanagama).
Kehutanan UGM, 30 Mei 2016 – Dalam rangka memperkaya khasanah pengetahuan, memperluas informasi, dan pemahaman bagi para dosen dan mahasiswa mengenai pengelolaan lahan gambut, pada hari Jum’at/27 Mei 2016 di Fakultas Kehutanan UGM diadakan Studium General Kehutanan dan Lingkungan dengan topik “Pengelolaan Lahan Gambut: Permasalahan, Tantangan, dan Harapan” dengan menghadirkan Ir. Nazir Foead, M.Sc. (Kepala Badan Restorasi Gambut) dan Ir. Purwadi Soeprihanto,
Kondisi sektor kehutanan dan lingkungan hidup saat ini sedang menjadi sorotan karena masih tingginya degradasi dan kerusakan sumberdaya hutan (613,5 ribu ha pada tahun 2013), sumbangan terhadap domestic bruto yang rendah dan terjadinya berbagai bencana alam yang sebagian besar penyebabnya ditudingkan ke sektor kehutanan. Sektor kehutanan bukan lagi menjadi sektor unggulan dalam pembangunan Indonesia. Luas kawasan hutan dan perairan yang mencapai kurang lebih
Jakarta;— Tanpa menunggu waktu lama, hanya berselang beberapa hari sejak kunjungan lapangan Presiden Joko Widodo ke lokasi IntegratedFarming System di KPH Randublatung pada hari Sabtu, (7/3/2015); pada hari Rabu, (11/03/2015) Presiden langsung memimpin Rapat Terbatas Kabinet dengan agenda tunggal tentang Optimalisasi Lahan di Perhutani. Rapat Terbatas tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden, jajaran kabinet (Menko Perekonomian, Menteri Dalam Negeri, Menteri Agraria,
Banyumas dan Blora,- Tiada kata yang pantas terucap dari Tim IFS Kluster Agro UGM, selain ungkapan Syukur Alhamdulillah. Dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, hanya berselang 2 hari, lokasi IntegratedFarming System (IFS) dikunjungi oleh dua orang Pejabat Teras Negeri ini.
Sebelumnya pada hari Kamis, 5 Maret 2015 di Petak 64 BKPH Jatilawang KPH Banyumas Timur telah dilaksanakan panen raya komoditi padi oleh Gubernur Ganjar Pranowo, dan pada hari Sabtu, 7 Maret 2015 gantian Presiden
(Bulaksumur, 16 Januari 2015): bertempat di Ruang Multimedia Gedung Pusat UGM, pada hari Jumat, 16 Januari 2015 telah diselenggarakan Workshop Rencana Aksi Pelaksanaan IntegratedFarming System (IFS) di Kawasan Hutan. Kegiatan workshop yang diinisiasi oleh Fakultas-fakultas di Kluster Agro UGM ini bertujuan untuk menjaring masukan dan saran dari para pihak tentang aksi nyata ke depan dalam implementasi program IntegratedFarming System di Kawasan Hutan. Kegiatan ini selain
(Yogyakarta: 6 Januari 2015); “Peraturan Pemerintah Nomor 72/1010 tentang Perum Perhutani harus segera direvisi, karena isi PP tersebut sangat dominannya peran Perum Perhutani, dan kurangnya kewenangan pada Pemerintah Daerah, Desa, serta akses masyarakat untuk berperak aktif dalam pengelolaan dan pemanfaatan kawasan hutan dan hasil hutan di Jawa”, itu adalah salah satu klausul kesimpulan yang mengemuka dalam “Semiloka Pembaharuan Tata Kelola Ekosistem Hutan Jawa yang
Wanagama dan Ngawi (19 Des 2014); Menindaklanjuti rencana Presiden Jokowi yang akan mengunjungi lokasi program “Hutan untuk Pangan” (Forest for Wood, Food, Meat, Herbs) kerja sama Universitas GadjahMada, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Perum Perhutani pada bulan Maret mendatang, pada hari Jum’at, 19 Desember 2014 bertepatan dengan DiesNatalis UGM ke-65, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan rombongan, UPT-UPTKementerian Kehutanan, dan Perum Perhutani