• UGM
  • Academic Portal
  • IT Center
  • Library
  • Research
  • Webmail
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Visi dan MIsi
    • Kelembagaan Fakultas
    • Sejarah dan Perkembangan
    • Staff Pendidik
  • Akademik
    • Sistem Pendidikan
    • Departemen
    • Sistem Kredit Semester
    • BUKU PANDUAN AKADEMIK
  • KEMAHASISWAAN
    • KEMAHASISWAAN
    • LEM
    • PPSMB Pelestari
  • Penelitian dan Publikasi
    • Berita Penelitian dan Publikasi
    • Penelitian
    • Publikasi
    • Kekayaan Intelektual
    • Jangka Benah
  • Pengabdian Masyarakat
    • Pengabdian Dosen
    • Kerja Sama
    • WANAGAMA
    • KHDTK NGANDONG-GETAS
  • Beranda
  • hal. 19
Archive:

Tag: Bahasa Indonesia

Turbulensi Pembangunan Kehutanan Indonesia

NewsRilis Sabtu, 21 Oktober 2023

Turbulensi kehutanan telah berlangsung sejak tahun 2018, dengan adanya beberapa permasalahan kunci, seperti kebakaran hutan dan lahan serta asap lintas batas negara, deforestasi, konflik tenurial, illegal logging, lahan gambut, perizinan, kebijakan akses kelola hutan, masih belum finalnya mengatur dan mengelola persoalan Masyarakat Adat, serta ada persoalan dalam optimasi pemanfaatan hutan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Prof. Dr. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc dalam pidato Dies pada Rapat Senat Terbuka dalam rangka Peringatan Dies Natalis Natalis Ke-60 Fakultas Kehutanan UGM di Grha Sabha Pramana UGM.

Lebih lanjut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah melakukan berbagai pendekatan, melaksanakan intervensi melalui regulasi, pengendalian dan pengawasan, penegakan hukum, peningkatan kapasitas, hingga pengembangan sistem inventarisasi dan pemantauan. Berbagai pendekatan yang telah dikembangkan tersebut, diimplementasikan dengan berpedoman pada berbagai instrumen kebijakan, baik dalam bentuk instrumen regulasi pemerintah, maupun instrumen yang berlaku dalam skala global seperti Sustainable Development Goals (SDGs), UN-CBD, Convention on Biodiversity, Protokol Nagoya, Paris Agreement, dan lain-lain.

Sebelumnya, Prof. Dr. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc menyampaikan bahwa Undang Undang 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan yang telah diamendemen melalui UU No. 19 Tahun 2004, mengamanatkan bahwa penyelenggaraan kehutanan berasaskan manfaat dan lestari, kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan, dan keterpaduan. Lebih lanjut, disebutkan bahwa semua hutan di dalam wilayah Republik Indonesia termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Penguasaan hutan oleh negara ini kemudian memberi wewenang kepada Pemerintah untuk: (1) mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan; (2) menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan hutan atau kawasan hutan sebagai bukan kawasan hutan; dan (3) mengatur dan menetapkan hubungan-hubungan hukum antara orang dengan hutan serta mengatur perbuatan perbuatan hukum mengenai kehutanan.

Di depan para pejabat di lingkungan UGM, para Dekan Fakultas dan sekolah Vokasi, pejabat di lingkungan KLHK, mitra-mitra Fakultas Kehutanan, dosen dan tenaga kependidikan, purna tugas, mahasiswa, serta para alumni, Menteri Lingkungan hidup dan Kehutanan menyampaikan bahwa turbulensi-turbulensi yang terjadi sejak tahun 2018 sudah semakin kompleks, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bersama para pihak telah melakukan upaya terbaiknya akan tetapi sampai saat ini turbulensi-turbulensi masih ada dan akan terus bermunculan. Atas hal tersebut, Prof. Dr. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc berharap bahwa civitas akademika dan alumni Fakultas Kehutanan UGM akan terus bersama dapat mendukung pemerintah seperti spirit awalnya, menjaga Republik Indonesia tercinta. Sebegai penutup Menteri LHK menyampaikan beberapa pesan kunci  1) Mari kita bersama lakukan identifikasi untuk atasi turbulensi; 2) Mari kita perkuat paradigma pengelolaan hutan secara lestari; dan 3) Mari kita jaga dan wujudkan keseimbangan dan berkeadilan. Tantangan pengelolaan sumber daya hutan akan terus bertambah.

60 Tahun Kiprah Fakultas Kehutanan UGM dalam Menjaga Kelestarian Hutan dan Lingkungan Indonesia

NewsRilis Sabtu, 21 Oktober 2023

Jumat, 20 Oktober 2023, bertempat di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada, Fakultas Kehutanan UGM menyelenggarakan Rapat Senat Terbuka menandai Peringatan Dies Natalis Natalis Ke-60. Enam puluh tahun sudah perjalanan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada berkiprah di tanah air. Enam puluh tahun berkiprah menjaga kelestarian hutan dan lingkungan Indonesia. Sebuah perjalanan panjang menghasilkan ribuan lulusan terbaik dan menjadi rujukan sumber pengetahuan dalam pemecahan persoalan terkait kehutanan tropika.

Rapat Senat Terbuka dalam rangka Peringatan Dies Natalis Natalis Ke-60 dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof. Dr. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc yang sekaligus menyampaikan pidato Dies. Rapat Senat Terbuka ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., dan para pejabat di lingkungan UGM, para Dekan Fakultas dan sekolah Vokasi, pejabat di lingkungan kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan (KLHK), para mitra Fakultas Kehutanan, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, purna karya, mahasiswa Fakultas Kehutanan, serta para alumni dari berbagai institusi dan bidang pengabdian.

Ketua Senat Fakultas kehutanan UGM Prof. Dr. Ir. San Afri Awang, M.Sc. menyampaikan bahwa ada banyak catatan dari ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Fakultas Kehutanan dan kepada para alumninya, catatan itu tidak mudah, dan sangat berat. Oleh karena itu kami meminta kepada civitas Fakultas Kehutanan UGM dan para alumninya bersama para rimbawan Indonesia lainya kita bergandengan tangan untuk menyelesaikan apa yang menjadi tantangan “turbulensi, power dan politik” terkait dengan sumber daya alam hutan, ini menjadi PR bagi kami yang akan terus kami kembangkan. Beberapa himbauan dari bu Menteri akan kami tindak lanjuti, kita lebih dalami dan mencari akar masalah turbulensi dengan segala ancaman yang sangat serius kedepan tentu kita akan melipat gandakan upaya kita. Terima kasih atas dukungan bu Menteri kepada KHDTK Getas, Ngawi karena seluruh mahasiswa Kehutanan Indonesia antri untuk melaksanakan praktik di KHDTK Getas, ini sesuatu yang luar biasa bagi kami, dengan keterbatasan sarana prasarana yang ada, kami terus berusaha meningkatkan pelayanan. Bagian yang menarik dari Getas adalah terdapat 12 desa yang kita libatkan secara aktif melalui berbagai program salah satunya program Pak Dirjen yaitu perhutanan sosial.yang terus kita dorong di daerah tersebut.

PRESS RELEASE Rapat Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis Ke-60 Fakultas Kehutanan UGM

NewsRilisUncategorized Jumat, 20 Oktober 2023

Enam puluh tahun sudah perjalanan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada berkiprah di tanah air. Pada Dies Natalis Ke-60, Fakultas Kehutanan UGM mengusung tema “60 Tahun Kiprah Fakultas Kehutanan UGM dalam Menjaga Kelestarian Hutan dan Lingkungan Indonesia.”

Serangkaian kegiatan telah dilewati, mulai dari acara Kick-off Rangkaian Kegiatan Dies Natalis, serangkaian webinar, seminar dan simposium internasional, summer course, serangkaian kegiatan olahraga, seminar nasional Research Update. Puncak rangkaian kegiatan Dies Natalis adalah Rapat Senat Terbuka serta juga Malam Keakraban dan Reuni Alumni yang berlangsung pada tanggal 20 Oktober 2023.

Acara Rapat Senat Terbuka dalam rangka Peringatan Dies Natalis Natalis Ke-60 berlangsung di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada. Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Prof. Dr. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc yang sekaligus akan menyampaikan pidato Dies.

Rapat Senat Terbuka ini juga menghadirkan tamu-tamu, mulai dari pejabat-pejabat di lingkungan UGM, pejabat-pejabat di lingkungan KLHK, mitra-mitra Fakultas Kehutanan, dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Kehutanan, purna tugas, mahasiswa, dan alumni yang berasal dari berbagai institusi.

Dalam rangkaian kegiatan Rapat Senat Terbuka juga dilakukan penandatangan MoU dengan para mitra Fakultas Kehutanan UGM, yaitu Pertamina Foundation, PT. Adaro Mineral Indonesia Tbk., PT. Freeport Indonesia, dan PT. Astra Internasional Tbk. Kerjasama ini diharapkan dapat terjalin dengan baik dan mencapai tujuan dicita-citakan bersama.

Pada kesempatan ini, Dekan Fakultas Kehutanan akan menyampaikan Laporan Tahunan Fakultas Kehutanan. Pada pidatonya, Dekan menyampaikan bahwa tema “60 Tahun Kiprah FKT UGM dalam Menjaga Kelestarian Hutan dan Lingkungan Indonesia”. Tema yang dipilih dalam Dies ke-60 ini merefleksikan perjalanan sejarah Fakultas Kehutanan UGM yang didirikan pada tahun 1963 dalam mendukung pengelolaan hutan Indonesia yang lestari dan menjamin fungsi ekosistem serta jasa lingkungan hutan Indonesia untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

Dekan juga menyampaikan beberapa kontribusi pemikiran Rimbawan Bulaksumur diantaranya adalah (1) perhutanan sosial, (2) model restorasi dan rehabilitasi lahan kritis; (3) silvikultur intensif dan (4) penyelamatan konservasi keanekaragaman hayati, (5) hilirisasi produk-produk kehutanan. Hal ini menunjukkan bahwa Fakultas Kehutanan dan juga alumni turut andil dalam  peningkatan kualitas hutan dan kehutanan untuk masa depan.

Dekan juga menginformasikan mengenai program studi di Fakultas Kehutanan. Saat ini program studi di Fakultas Kehutanan terbagi dua, yaitu jalur akademik yang mencakup tiga prodi: a) Program Sarjana Kehutanan, b) Program Magister Ilmu Kehutanan dan c) Program Doktor Ilmu Kehutanan. Semua program studi jalur akademik telah terakreditasi unggul oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dan dua prodi telah memiliki akreditasi internasional oleh ASIIN yang merupakan lembaga akreditasi berskala internasional. Jumlah mahasiswa aktif seluruhnya pada tahun ajaran baru 2022/2023 tercatat sebanyak 1561 dengan proporsi mahasiswa sarjana 84%, magister ilmu kehutanan 7,0%, profesi insinyur kehutanan 4,8%, dan doktor ilmu kehutanan 4,2%.              

Jalur profesi baru didirikan pada tahun 2021, yaitu Profesi Insinyur Kehutanan dan telah terakreditasi Baik oleh BAN PT. Program Rekoginisi Pembelajaran Lampau (RPL) saat ini dilakukan oleh program studi Profesi Insinyur Kehutanan untuk melahirkan lulusan bergelar Insinyur Kehutanan dan ditujukan untuk menilai pengalaman peserta dalam praktik keinsinyuran kehutanan. Dari tahun 2022 – 2023 Prodi Profesi Insinyur Kehutanan UGM telah diikuti oleh 241 peserta dalam 4 angkatan.

Dalam pidatonya, Dekan juga menyampaikan, pada tahun 2023 ini, untuk pertama kalinya di Indonesia, UGM memberikan penghargaan Doktor Kehormatan dalam bidang Kehutanan kepada Ir. Wahjudi Wardojo, M.Sc. Penghargaan ini diberikan atas jasa dan karyanya yang luar biasa dan keluasan cakrawalanya dalam aspek aksiologi ilmu kehutanan khususnya konservasi sumber daya hutan sehingga menjadi bagian dalam penyelamatan keanekaragaman hayati di tingkat global dan nasional.

Perjalanan 60 tahun Fakultas Kehutanan UGM telah menghasilkan produk-produk unggulan untuk mendukung program-program pemerintah terkait pengelolaan hutan lestari dan adaptasi perubahan iklim. Salah satu hasil kolaborasi dengan mitra adalah material tanaman unggul diantaranya adalah jati unggul, meranti dan pinus bocor getah, yang selanjutnya dipakai sebagai sumber daya genetik untuk menghasilkan tanaman yang lebih produktif. Material genetik unggul tersebut merupakan salah satu bahan dasar untuk pengembangan Integrated Forestry and Farming System (IFFS) untuk mencapai ketahanan pangan masyarakat sekitar hutan dan kelestarian lingkungan secara lanskap.

Sebagai penutup, Dekan juga menuturkan bahwa tahun 2023 merupakan momen penting bagi Fakultas Kehutanan UGM untuk terus meningkatkan kontribusinya dalam ketercapaian pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan juga berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat. Berkenaan dengan hal tersebut, maka kontribusi dan kolaborasi aktif sivitas akademik dan alumni Fakultas Kehutanan UGM dalam berbagai bidang kehutanan sangat diperlukan untuk mencapai kelestarian hutan dan kejayaan kehutanan Indonesia di masa mendatang.

Seminar Nasional Research Update dalam rangka Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM ke-60 “Pengelolaan Hutan untuk Kelestarian Hutan”

NewsRilis Kamis, 19 Oktober 2023

Yogyakarta 19 Oktober 2023, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Seminar Nasional Research Update (SNRU) sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-60 Fakultas Kehutanan UGM. SNRU diselenggarakan di Auditorium Fakultas Kehutanan UGM dengan jumlah peserta luring sebanyak 150 orang dan peserta daring sekitar 324 orang. Sesi seminar nasional merupakan sesi pertama dan akan dilanjutkan research update pada sesi kedua.

Acara seminar nasional diselenggarakan secara bauran (blended) dengan menghadirkan sejumlah narasumber yakni  Prof. Dr. Ir. Tibertius Agus Prayitno, M.For (Guru Besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan UGM), Dr. Muhammad Zainal Arifin, S.Hut., M.Si. (Direktur Konservasi Tanah dan Air, Ditjen PDASRH-KLHK), dan Endung Trihartaka (Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perhutani).

Pada pembukaan seminar, Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Ir. Sigit Sunarta, Ph.D. IPU. menuturkan bahwa latar belakang dari pemilihan tema kegiatan ini karen kehutanan memiliki peran yang sangat penting, tetapi saat ini sedang tidak baik-baik saja karena ada permasalahan yang terjadi seperti deforestasi dan permasalahan lainnya. Seminar ini menjadi kesempatan untuk mendiskusikan berbagai solusi dan upaya kolaborasi untuk meningkatkan keberlanjutan pengelolaan hutan, dengan mengundang panelis yang berkompeten di bidangnya. Selain itu, seminar ini menjadi sesuatu yang penting diabdikan untuk kepentingan hutan dan kehutanan Indonesia.

Acara ini dipandu oleh Ir. Vendy Eko Prasetyo, S.Hut., M.Sc., Ph.D., IPM. (Dosen Fakultas Kehutanan UGM) sebagai moderator. Beliau menyampaikan terdapat tiga kegiatan/inovasi fakultas kehutanan dan alumni yang telah menjadi kebijakan dalam pemerintah, yaitu mengenai Silvikultur Intensif, Perhutanan Sosial, dan Strategi Jangka Benah. Moderator menjelaskan ada berbagai macam tantangan dari bidang kehutanan yang lebih kompleks mengenai sosial ekonomi, lingkungan, ekologi, perdagangan karbon, dan sebagainya. Untuk itu, dihadirkan tiga narasumber yang sangat berkompeten untuk memaparkan dan mendiskusikan tantangan-tantangan tersebut.

Narasumber pertama, yaitu Prof. Dr. Ir. Tibertius Agus Prayitno, M.For (Guru Besar Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan UGM) menyampaikan bagaimana hutan di satu pihak di luar pengolahannya terdapat pengaturan tersendiri dimana semua tujuan memelihara hutan pasti ada. Dalam kehutanan terdapat klasifikasi pengelolaan hutan, contohnya perhutanan sosial, sehingga dari pihak kehutanan sendiri mencoba membangun teknologi untuk menggabungkan hasil hutan berupa kayu dan hasil hutan yang sebenarnya “hasil agroforestry/pertanian”. Ada beberapa parameter dalam rangka pengelolaan hutan sehingga volume hutan atau kualitas hutan tidak berkurang. Quality standard perlu diperkuat, harapannya 60% dari hutan itu berisi pohon dan dapat dilakukan pengelolaan yang maksimal. Pengembangan produk pengolahan hasil hutan dengan zero waste karena hampir seluruh hasil hutan dimanfaatkan, menganggabungkan bahan-bahan kayu dengan  yang lain agar berguna, dan produk yang dihasilkan diharapkan akan lama penggunaannya. Ini berarti bahwa servis parameter berfungsi dengan baik.

Berikut adalah Materi Seminar Nasional Research Update Fakultas Kehutanan Tahun 2023

Bapak_ZainalA_seminar_Dies60FKTUGM

 

Bapak_TA Prayitno_seminar_Dies60FKTUGM

 

Bapak_Endung Trihartaka_seminar_Dies60FKTUGM

 

Buku Program Seminar Nasional Research Update #7 Tahun 2023

Madu, Kopi, dan Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat Lereng Merapi

NewsRilis Kamis, 12 Oktober 2023

Yogyakarta – 4 September 2023

Tiga dosen Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhammad Navis Rofii (Fakultas Kehutanan), Najmu Tsaqib Akhda (Fakultas Pertanian), dan Satyaguna Rakhmatulloh, M.Sc. (Fakultas Peternakan) berhasil mendapatkan Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia tahun anggaran 2023.

Disinergikan dengan dua skema hibah pemberdayaan lain dari Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM (Teknologi Tepat Guna dan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan), program tersebut menyasar pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lereng gunung Merapi, tepatnya di Dusun Kaliurang Timur, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Program berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Lereng Merapi melalui Pengembangan Agroforestri Berbasis Produk Non Kayu” ini memanfaatkan kopi, madu, dan lokasi wisata ‘Tankaman’ sebagai faktor pengungkit utama hadirnya tambahan kesejahteraan yang berkelanjutan. Lokasi wisata ‘Tankaman’ merupakan hasil inisiasi dari kelompok pemuda untuk memanfaatkan tebing yang menjadi gardu pandang alami ke arah puncak gunung Merapi. ‘Tankaman’, akronim dari ‘wetan pemakaman’ atau ‘sebelah timurnya pemakaman’, hari ini dikunjungi ribuan wisatawan setiap bulannya.

Gambar 1. Penyerahan kotak lebah tahap pertama kepada Kelompok Tani Hutan Sedyo Makmur

Sementara komoditas kopi juga menjadi faktor pengungkit karena keberadaannya yang melimpah di sekitar ‘Tankaman’. Memori masa kecil tentang bagaimana cara merawat tanaman kopi masih terngiang di benak para anggota Kelompok Tani Hutan Sedyo Makmur dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Program ini akan menguatkan kembali memori tersebut dan menambahkan berbagai praktik baik lainnya terkait kopi, sehingga, sebagai bagian dari kawasan wisata ‘Tankaman’, kopi akan menjadi cerita tentang konservasi dan manfaat berantai yang dapat berjalan beriringan tanpa saling meniadakan. Lebih dari itu, sebagai kompensasi dari masa tunggu hingga tanaman kopi mencapai produktivitas terbaiknya, dihadirkanlah madu klanceng yang menghasilkan berbagai produk bernilai tinggi setiap tiga bulan.

Gambar 2. Kegiatan pemantauan dan evaluasi dari Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM

Sebagai sebuah ikhtiar pemberdayaan, program ini berorientasi pada kemandirian masyarakat Dusun Kaliurang Timur, sehingga akan menjadikan masyarakat sebagai subjek utama pendampingan. Pendampingan dilakukan secara intensif dengan melibatkan dosen ahli madu Fakultas Kehutanan yaitu Dr. Rini Pujiarti, perangkat padukuhan Kaliurang Timur, praktisi komoditas kopi dari INSTIPER yaitu Dr. Andreas Wahyu, organisasi masyarakat sipil ISEF (Institute for Sustainable Energy and Food Studies) yang dipimpin Ahmad Wardhana, entitas bisnis Hayate Farm Jogja, serta enam mahasiswa S1 Kehutanan UGM.

Sedangkan untuk memastikan keberlanjutan program yang berakhir di November 2023 dan melibatkan lebih banyak unsur masyarakat, berbagai langkah lanjutan akan dilakukan, seperti misalnya: pengajuan skema hibah pemberdayaan yang serupa untuk tahun kedua dan ketiga; penulisan publikasi ilmiah; pencetakan modul pendampingan; dan pengunggahan video dokumentasi.

 

Informasi lebih lanjut tentang program ini dapat menghubungi:

Muhammad Navis Rofii, S.Hut., M.Sc., Ph.D.          : 08122768622

Ahmad R. Wardhana, S.T., M.Sc.                               : 082223339095

Report of 3rd International Symposium of Long-term Forest Monitoring Research in Asia: “A research hub of long-term forest monitoring field centers on environmental changes and ecosystem responses: Collaborating for data, knowledge and young researchers”

NewsRilis Selasa, 10 Oktober 2023

March 6 – 10, 2023

Organized by Faculty of Forestry, Universitas Gadjah Mada

&

The University of Tokyo Forests, Graduate School of Agricultural and Life Sciences, The University of Tokyo

Submitted by Prof. Dr. Sri Rahayu, Local Coordinator Indonesia for JSPS C2C Programme

Report of 3rd International Symposium JSPS

PRESS RELEASE International Seminar “Improving the Clonal Teak Plantation for Sustainable Management of Monsoon Forest”

NewsRilis Kamis, 5 Oktober 2023

Hutan merupakan aset alam yang sangat berharga bagi keberlanjutan ekosistem global. Di tengah meningkatnya tekanan terhadap hutan dan keanekaragaman hayati, peran penting hutan dalam menjaga keseimbangan ekologi dan menyediakan berbagai jasa ekologi tidak bisa dilebih-lebihkan. Di antara beragam jenis hutan, hutan monsun memainkan peran penting dalam mendukung keanekaragaman hayati, mengatur iklim, dan menyediakan penghidupan bagi masyarakat lokal. Jati (Tectona grandis) merupakan salah satu spesies pohon yang paling banyak dicari karena kualitas dan pemanfaatan kayunya yang luar biasa. Perbanyakan jati secara klonal menawarkan banyak keuntungan, seperti memastikan keseragaman genetik, percepatan pertumbuhan, dan kualitas kayu yang lebih baik, sehingga berkontribusi terhadap pengelolaan hutan berkelanjutan dan upaya konservasi.

Seiring dengan hal tersebut, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Perum Perhutani dan Japan International Research Center for Agricultural Sciences (JIRCAS) mengadakan seminar international yang bertujuan untuk mengatasi tantangan terkait hutan tanaman jati klonal dan pengelolaan hutan lestari di kawasan hutan monsun yang diketuai oleh Dr. Sapto Indrioko. Seminar international dengan tema “Improving the Clonal Teak Plantation for Sustainable Management of Monsoon Forest” telah diselenggarakan pada tanggal 2 sampai 4 Oktober 2023 yang bertempat di Eastparc Hotel, Yogyakarta, Indonesia. Seminar ini dihadiri oleh para ahli, peneliti, mahasiswa, ilmuwan muda dan pemangku kebijakan dari ASEAN dan negara-negara terkait. Seminar ini menjadi wadah yang luar biasa bagi para ahli, peneliti, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan untuk bertukar pengetahuan, berbagi praktik, dan mengeksplorasi solusi inovatif untuk meningkatkan konservasi dan pengelolaan hutan tanaman jati klonal. Konferensi ini berupaya untuk memupuk kolaborasi dan kemitraan antar individu dan organisasi, yang mengarah pada penerapan strategi efektif untuk pembangunan berkelanjutan hutan monsun.

Total sebanyak 80 peserta hadir secara luring dan mengikuti eangkaian seminar intenasional ini terdiri dari sesi pemaparan oleh pembicara kunci, pemaparan materi oleh pembicara dengan tema sistem perhutanan klon jati dan pemilihan pohon plus, materi reproduksi jati untuk skala pertanaman, kemudian dilanjutkan dengan presentasi hasil penelitian dari abstrak peserta terpilih. Seminar ini menghadirkan Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko (Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diwakilkan oleh Ratih Listyo Rini, S.Hut, M.E.C, M.E Kasubdit Pemanfaatan Spesies dan Genetik Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Sumber Daya Genetik, KLHK, Indonesia dan  Dr. Ir. Bambang Supriyanto, M.Sc. (Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan) sebagai pembicara kunci. Seminar ini juga menghadirkan pembicara yaitu Dr. Sapto Indrioko (Fakultas Kehutanan, UGM, Indonesia), Dr. Yoshihiko Tsumura (University of Tsukuba, Japan), Prof. Dr. Naoki Tani (Japan International Research Center for Agricultural Sciences, Japan), Prof. Dr. Kobsak Wanthongchai (Kasetsat University, Thailand), Ir. Natalas Anis Harjanto, M.Sc. (Direktur Operasional Perhutani, Indonesia), Dr. Vongvilay Vongkhamsao (Forest Science Research Center, Lao PDR), Prof. Dr. Budiadi (Fakultas Kehutanan, UGM, Indonesia), Simone Vongkhamho, Ph.D. (Forest Economics and Technology Research, Lao PDR), Prof. Dr. Sri Rahayu (Fakultas Kehutanan, UGM, Indonesia), Dwiko Permadi, Ph.D. (Fakultas Kehutanan, UGM, Indonesia), Prof. Widiyatno, Ph.D. (Fakultas Kehutanan, UGM, Indonesia), Dr. Somporn Khumchompoo (Royal Forest Department, Thailand), Dr. Benjarat Prompen (Royal Forest Department,Thailand) dan Dr. Laksamee Sutthiwilairatana (Royal Forest Department, Thailand). Rangkaian seminar international ditutup dengan kegiatan lapangan yang mengunjungi petak-petak penelitian dan persemaian milik Perum Perhutani yang berada di KPH Ngawi.

Ditutup oleh Dr. Sigit Sunarta sebagai dekan Fakultas Kehutanan UGM, seminar ini telah menjadi wadah diskusi yang komprehensif terkait perhutanan klonal jati dan perannya dalam melestarikan hutan monsun baik di Indonesia maupun di negara ASEAN lainnya. Sehingga perkembangan pengetahuan dan praktik pengelolaan tanaman jati klonal untuk pengelolaan hutan lestari di hutan musim, keberlanjutan hutan tanaman produksi dan jasa ekosistem di hutan musim dan industri hutan lestari dapat terwujud.

60 Tangki Air Bersih sebagai tanda kasih Angkatan 1996

NewsRilis Kamis, 28 September 2023

Dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di daerah Gunungkidul dan Dies Natalis ke 60 Fakultas Kehutanan, Alumni angkatan 1996 Fakultas Kehutanan yang dikoordinir oleh Sumardamto Purnomo dan M. Navis Rofii melaksanakan bakti sosial penyaluran air bersih pada Sabtu, 23 September 2023 di Sureng 1, Sureng 2, Kalurahan Purwodadi, Kepanewon Tepus dan Kapanewon Ponjong dan Gedangsari. Angka 60 dipilih sesuai dengan Dies Natalis Fakultas Kehutanan yang tahun ini merayakan dies natalisnya ke 60 tahun.

Agar pendistribusiannya merata maka alumni angkatan 1996 bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Kidul menyalurkan 60 tangki air bersih tersebut kepada pengurus desa untuk selanjutnya disalurkan kepada para warga. Pengurus desa akan menyalurkan air bersih tersebut secara bertahap karena keterbatasan armada. Setiap hari hanya 5 sampai dengan 6 tangki air bersih yang dapat disalurkan kepada warga masyarakat yang membutuhkan. Diperkirakan seluruhnya dapat tersalurkan sampai dengan 10 hari kedepan. Menurut Sumardamto Purnomo penyaluran air bersih tersebut ditujukan bagi warga masyarakat yang masih mengandalkan penampungan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari mereka dan semoga bantuan tersebut dapat memberikan manfaat kepada seluruh warga masyarakat Kapanewon Tepus, Ponjong dan Gedangsari.

WEBINAR SERIES #2 DIES NATALIS KE-60: MEMBINCANG DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG KEHUTANAN UNTUK MENDUKUNG KELESTARIAN HUTAN DAN PENCAPAIAN SDGs DARI BERAGAM SUDUT PANDANG

NewsRilis Selasa, 26 September 2023

Yogyakarta, 26 September 2023. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar webinar series dalam rangkaian Dies Natalis ke-60. Rangkaian kegiatan Webinar dies natalis ke-60 diawali dengan seminar series #1 dengan topik “Peran Kehutanan Sosial untuk Kelestarian Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat: Pembelajaran Dari Tingkat Tapak”. Rangkaian webinar dalam rangka Dies Natalis ke-60 Fakultas Kehutanan UGM dilanjutkan dengan webinar series #2 dengan topik bahasan “Daya Dukung & Daya Tampung Kehutanan untuk Mendukung Kelestarian Hutan & Pencapaian SDGs”.

Webinar series #2 kali ini bertempat di Multimedia Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Para peserta webinar hadir secara daring dengan jumlah peserta mencapai 136 peserta dari platform Zoom Meeting dan 40 peserta dari Live YouTube. Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB dan ditutup pada 12.00 WIB.

Kegiatan webinar series diawali pembukaan oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama Fakultas Kehutanan UGM, Prof. Ir. Widiyatno, S.Hut., M.Sc., Ph.D. Pada sesi pembukaan, Prof. Widiyatno menyampaikan bahwa tema ini dipilih karena seiring dengan pembangunan yang meningkat, sektor kehutanan perlu dijaga dan dilestarikan karena berdampak pada daya dukung dan daya tampung, sehingga berpengaruh pada keberlangsungan hidup manusia di masa yang akan datang.

Acara dilanjutkan dengan sesi inti yang dipandu oleh Dr.rer.nat. Sena Adi Subrata, S.Hut., M.Sc. dari Fakultas Kehutanan UGM. Narasumber pada webinar series #2 ini terdiri dari 1 narasumber dari sektor pemerintahan yaitu Ir. R.A. Belinda Arunarwati Margono, M.Sc., Ph.D. (KLHK) serta 3 narasumber dari sektor industri yaitu Iwan Setiawan, S.Hut., M.Si. (Sinarmas Forestry); Ir. Purwadi Soeprihanto, S.Hut., M.E. (Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia); dan Boorliant Satryana, S.Hut., M.Si. (PT. Maruwai Coal).

Sejalan dengan apa yang telah disampaikan di awal oleh Wakil Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Ir. R.A. Belinda Arunarwati Margono, M.Sc., Ph.D. memaparkan bahwa terdapat keterkaitan kuat antara air-energi-pangan dengan hutan. Terdapat 17 tujuan SDGs secara global serta bagaimana tata kelolanya untuk membangun hutan. Berbicara soal hutan, kita juga bicara mengenai daya dukung dan daya tampung lingkungan. Pemahaman Keberadaan hutan dalam suatu kesatuan bentang alam dan sifat keruangan ekosistem hutan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Terdapat misi yang dikembangkan KLHK untuk menyeimbangkan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan yaitu dengan menerapkan “Prinsip 5P” Planet, People, Prosperity, Peace, dan Partnership. Adapun pilar dan tujuan SDGs yang berkaitan dengan urusan LHK meliputi Pembangunan Ekonomi, Pembangunan Sosial, Pembangunan Hukum dan Tata Kelola, serta Pembangunan Lingkungan untuk menunjang Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ada. Apabila dilihat dari perspektif lanskap, dalam penyusunan perencanaan spasial kehutanan diperlukan adanya kolaborasi dengan sektor lain untuk mencapai SDGs.

Pada sesi paparan dari Ir. Purwadi Soeprihanto, S.Hut., M.E. disampaikan bahwa kegiatan pengelolaan ekosistem lanskap daratan akan berdampak pada SDGs lainnya. Indonesia

memiliki komitmen untuk menurunkan kadar emisi Gas Rumah Kaca pada tahun 2030 yaitu 29% (tanpa syarat) dan 41% (bersyarat). Perlu ada strategi untuk mensinergikan multi usaha kehutanan dengan target FOLU NET SINK 2030. Restorasi menjadi bagian penting untuk mencapai SDGs yang ada. Terdapat berbagai macam tantangan dalam mencapai FOLU NET SINK tersebut, karena pendekatan restorasi tidak bisa dilakukan dalam skala unit manajemen. Dalam hal ini, manajemen lanskap menjadi esensial karena pengelolaan dilakukan agar dapat menjamin intervensi aktivitas di dalam hutan, supaya tidak mengancam kelestarian. Selain itu, dijelaskan terkait 7 prinsip Forest Landscape Restoration (FLR) yang dapat mengantisipasi berbagai permasalahan ecosystem services. FLR ini memiliki konsep multi-benefit, sehingga harapannya manfaat yang diperoleh bisa beragam seperti pengembangan ekowisata & jasa lingkungan, meningkatkan adaptasi masyarakat dengan pengembangan pertanian terpadu sekitar hutan, kerjasama riset dan konservasi.

Lebih lanjut, Iwan Setiawan, S.Hut., M.Si. menyampaikan terkait bagaimana Asia Pulp and Paper (APP) Sinarmas mendukung daya dukung dan daya tampung untuk mencapai SDGs. APP menggunakan konsep Integrated Sustainable Forest Management Plan (ISFMP) sejak tahun 2013 untuk mengubah tata ruang HTI, salah satunya dengan memberikan kebijakan konservasi hutan. Ada 5 skema ISFMP yaitu High Conservation Value (HCV) Study dengan anggapan semua habitat alami memiliki nilai konservasi; High Carbon Stock (HCS) Study yang dirancang sebagai alat praktis dalam perencanaan lahan – bukan sebagai alat penilaian karbon yang kemudian menghasilkan rekomendasi mana areal yang potensial untuk dikonservasi dan areal yang akan di-release; Kajian Konflik Lahan dengan adanya pemetaan data di lapangan untuk pengembangan tipologi, strategi, serta memberikan rekomendasi untuk pengembangan dokumen ISFMP; Studi Pertumbuhan dan Hasil yang dapat menentukan sebuah areal apakah bisa digunakan untuk tata ruang tertentu atau tidak; serta Peatland Management digunakan untuk pengelolaan lahan gambut dengan memetakan areal bergambut dan melakukan zonasi ulang. Sustainability Roadmap Vision ISFMP 2030 dirancang untuk mengurangi jejak karbon 30%, melindungi 0,5 juta hektar hutan alam, dan meningkatkan kehidupan jutaan orang. Sehingga, apabila dilihat lagi Roadmap tersebut sejalan dengan SDGs yang ada.

Dari sektor pertambangan, Boorliant Satryana, S.Hut., M.Si. bercerita tentang dunia tambang yang bersinergi dengan tiga SDGs (nomor 15, 7, dan 13). Adaro Minerals Indonesia bergerak di bidang batubara, menghasilkan batubara yang bisa dimekarkan atau mengalami pemuaian berupa green-coal dan met-coal. Perizinan yang dilakukan oleh pihak Adaro untuk membuka pertambangan cukup panjang dan rumit. Adaro Minerals membuat roadmap dalam rangka mencapai net zero 2030. Ada beberapa hal yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut yaitu dengan menjaga ekosistem darat dengan cara reklamasi tambang dan pemantauan kualitas air menggunakan sparing; improvement biodiversity baseline study dengan melihat keanekaragaman jenis pohon, indeks keanekaragaman flora, keanekaragaman jenis burung (avifauna), amphibi, reptil (herpetofauna), dan lain-lain; improvement energi bersih dengan teknologi pompa hidram tanpa listrik; domestik waste management dengan memanfaatkan eco-enzyme, cangkang telur, dan pupuk kompos dari masyarakat; trees rescue; pengelolaan air asam tambang; monitoring lingkungan; pengelolaan limbah B3, dan rehabilitasi DAS.

Setelah paparan, dilakukan sesi tanya jawab antara audiens dengan narasumber, Dr.rer.nat. Sena Adi Subrata, S.Hut., M.Sc. selaku moderator menutup acara Webinar Series #2.

Webinar series #2 ini bukan merupakan akhir, masih terdapat rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan pada Hari Kamis, 19 Oktober 2023 yaitu Seminar Nasional Research Update dengan mengusung tema “Pengelolaan Hutan untuk Kelestarian Hutan”. Dalam rangka memperluas dampak dan manfaat, tautan pendaftaran Seminar Nasional Research Update dan paparan masing-masing pembicara dilampirkan melalui rilis ini.

Salam lestari!

—

Tautan pendaftaran Seminar Nasional Research Update (SNRU): http://ugm.id/snru2023 Tautan materi paparan seminar series #2: http://ugm.id/materiwebinardies2

DOKUMENTASI KEGIATAN

 

Berbagi kebahagiaan di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werda

NewsRilis Senin, 18 September 2023

Bakti sosial merupakan salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis ke 60 Fakultas Kehutanan UGM yang telah dilaksanakan pada Sabtu, 16 September 2023 di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha yang berlokasi di Jl. Kaliurang, Km. 17, 5, Pakem, Yogyakarta, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Rombongan dari Fakultas Kehutanan diterima oleh Kepala Balai yang diwakili oleh Ibu Rhina Sulistyowati, S.E.,M.B.A., selaku Kepala seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial beserta jajarannya.

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan donatur dan Angkatan 1997, perwakilan anggota Dharma Wanita Persatuan Fakultas Kehutanan serta beberapa mahasiswa. Sumbangan dari para donatur diwujudkan dalam bentuk 165 paket yang berisi mie, susu, sabun cuci/detergen, pewangi pakaian, dan sabun cuci piring. Selain itu juga disumbangkan 20 paket untuk para lansia yang sudah bedrest berupa popok sekali pakai dan bubur instant. Kegiatan kunjungan diawali dengan senam lansia bersama dilanjutkan dengan ramah tamah dan dendang ria.

Dalam sambutannya, Ketua Dharma Wanita Fakultas Kehutanan Ibu Utari Widoretno Sigit Sunarta mengucapkan terima kasih kepada para pengurus balai atas kesempatan yang diberikan, sehingga Fakultas Kehutanan dapat berbagi kebahagiaan dengan memberikan tanda kasih yang diharapkan dapat bermanfaat bagi semua penghuni Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha.

1…1718192021…38
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS KEHUTANAN
Universitas Gadjah Mada
Jl. Agro No. 1 Bulaksumur Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 512102, 6491420 Fax. (0274) 550541
Email: fkt@ugm.ac.id

Informasi Publik

  • Permohonan Informasi Publik
  • Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

© FKT - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju