Mengawali tahun 2019, Fakultas Kehutanan UGM berkomitmen untuk mendorong penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang lebih kompetitif ditingkat nasional dan internasional. Untuk itu pada hari Selasa tanggal 12 Februari 2019 pukul 13.00 WIB, Fakultas Kehutanan UGM menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai pada tahun anggaran 2019 baik di tingkat universitas maupun tingkat fakultas. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan mengundang pihak
Rilis
Pada hari Senin tanggal 11 Februari 2019 Fakultas Kehutanan UGM menerima Siswa-Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan Negeri Pekanbaru sebanyak + 155 orang untuk melaksanakan Praktek Industri dan atau Praktek Lapangan selama + 60 hari di Hutan Pendidikan Wanagama I di Gunungkidul dan Kampus Lapangan di Getas, Jawa Timur. Upacara pembukaan praktek industri telah dilaksanakan di Ruang Auditorium Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada tepat pada pukul 13.30 WIB.
Kegiatan Praktek
Sebanyak 9 orang delegasi yang terdiri mahasiswa, staf, dan dosen akan berangkat mengikuti Sakura Exchange Program in Science ke Nagoya University, Jepang pada tanggal 28 Januari – 2 Februari 2019.
Sakura Exchange Program in Science merupakan program yang difasilitasi oleh JST (Japan Science and Technology Agency) untuk meningkatkan pertukaran pemuda antara Asia dan Jepang yang diharapkan akan memainkan peran penting dalam bidang sains dan teknologi di masa depan melalui kerjasama antara
Menuju Indonesia emas 2045, hutan alam Indonesia diperkirakan semakin berkurang kontribusinya bagi pembangunan nasional, jika tidak ada perubahan teknologi dalam permudaan hutan untuk meningkatkan produktifitasnya. Demikian kurang lebih pesan yang disampaikan oleh para pakar Silvikultur Intensif, antara lain Prof. Dr. Mochammad Naiem, Dr. Agus Setyarso dan Prof. Dr. Elias pada pertemuan Pencanangan Silvikultur Intensif 2019 di Gedung Auditorium Soedjarwo pada tanggal 22 Januari 2019. Acara
Situs Liyangan di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah ini menjadi bukti majunya peradaban nusantara.
Situs ini terkubur erupsi Gunung Sindoro pada abad kesebelas, tanpa temuan fosil manusia maupun ternak, begitu juga dengan barang berharga lainnya, padahal situs ini mempunyai bagian yang jelas dan lengkap layaknya desa modern saat ini, semua ini membuktikan ketangguhan leluhur kita dalam menghadapi ancaman gunung berapi.
Pertemuan di Gedung Bupati Kabupaten Ngawi tanggal 27 Desember 2018, diikuti oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni : Dr. Paripurna , Dekan Fakultas Kehutanan UGM : Dr Budiadi dengan Bupati Ngawi Ir. H. Budi Sulistyono.
Pertemuan dalam rangka untuk menjalin dukungan dari PEMDA Kabupaten Ngawi untuk pengembangan KHDTK Getas yang berada di wilayah kabupaten Ngawi seluas kurang lebih 2300 Ha.
Tim Ahli Fakultas Kehutanan UGM sejak akhir abad 20 yang dipimpin oleh Prof. Mohammad Na’iem mencermati perkembangan kuliner Yogyakarta berupa Gudeg yang mengalami ancaman ketersediaan bahan baku utamanya berupa gori atau nangka muda. Perkembangan wisata di propinsi DIY dan khususnya wisata kuliner yang membutuhkan gudeg yang semakin bertambah, menyebabkan krisis bahan baku semakin terasa dan kebutuhan tersebut harus dipenuhi dari propinsi-propinsi di luar DIY.
Pohon Nangka sebenarnya
Non-native fast-growing forest tree species plantations have expanded rapidly in the South East Asia (SEA). Longer rotations have been accompanied by the emergence of new pests, diseases and new host-pest combinations that has never been seen before. New pest and disease problems have also emerged in areas that were previously free from such pests and diseases. Since the pest and diseases in planted forest of SEA countries are increasing both in number and severity, cooperation and collaboration
Visitasi Akreditasi Internasional ASIIN Program Magister Ilmu Kehutanan Fakultas Kehutanan UGM 17-19 Desember 2018.
Mulai akhir pekan kedua bulan Desember 2018 (14/12/18), Fakultas Kehutanan UGM punya gawe, mulai membongkar Gedung E (Silvikultur) yang telah berdiri gagah sejak tahun 1975. Rencananya, UGM akan membangunkan gedung yang lebih megah berlantai 6 untuk menggantikanya. Bersamaan dengan 10 Fakultas lainnya, Fakultas Kehutanan UGM mendapatkan hibah gedung, lengkap dengan peralatan laboratoriumnya termasuk auditorium yang berkapasitas 200 orang dan sebagai pusat pembelajaran hutan terpadu (integrated