Lulus dengan prestasi gemilang adalah impian Dewi Sekar Rumpuko, mahasiswi Fakultas Kehutanan UGM Angkatan 2019 yang diwisuda hari ini Rabu, 21 Februari 2024di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada. Namun Dewi tidak dapat menghadiri wisuda dan hanya diwakili oleh kedua orang tuanya Bapak Djono dan Ibu Ngadinah karena Dewi telah berpulang sebelum yudisium yang menentukan kelulusannya. Sempat dirawat beberapa waktu pasca kecelakaan, Dewi berpulang meninggalkan semangat yang masih dirasakan oleh teman-teman dan para dosen. Semangat itulah yang membuat Dewi gigih menyelesaikan penelitiannya tentang bioacoustics Reptil di hutan gambut dan kerangas di Kalimantan Tengah.

Menurut Ibu Ngadinah Dewi adalah sosok yang penyayang serta gigih dalam belajar serta disiplin. Dewi selalu membuat jurnal kegiatan agar semuanya dapat berjalan dengan tepat waktu. Dewi merupakan kebanggaan keluarga, yang ingin membahagiakan dan mengangkat derajat kedua orang tuanya. 

Pembimbing Skripsinya, Dr. M. Ali Imron menyampaikan bahwa Dewi memiliki semangat dan kegigihan yang kuat dalam menyelesaikan studi. Dalam penelitian tersebut Dewi bekerja dengan peneliti dari USA. Selama penelitian di lapangan, Dewi mampu menjalani dengan baik meskipun kondisi yang sangat berat di lapangan bahkan dalam kondisi berpuasa. Hasil penelitian Dewi memiliki kontribusi penting bagi ekologi herpetofauna di kawasan hutan kerangas dan gambut di Kalimantan. Tapi takdir berkata lain sebelum yudisium, Dewi meninggalkan kita semua bersama cerita indahnya.  

Secara administrative, semua kewajiban Dewi telah terpenuhi sehingga rapat yudisium Fakultas Kehutanan UGM memutuskan Dewi Sekar Rumpoko dapat dinyatakan lulus dengan IPK 3.86 predikat cumlaude  

Selamat jalan, Dewi, semangatmu menginspirasi.

Link Dokumen Hibah dan Kerangka Acuan Kegiatan:
Download

Link Dokumen Hibah dan Kerangka Acuan Kegiatan:
Download

Link Dokumen Hibah dan KAK:
Download

Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Ir. Budiadi, S.Hut, M.Agr.Sc., IPU., dikukuhkan pada hari Selasa (20/2) di ruang Balai Senat UGM.. Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Silvikultur, Agroforestri, dan Ekologi Manusia: Menuju Kecukupan Luas Tutupan Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat” menyampaikan bahwa capaian tertinggi seorang peneliti atau akademisi adalah ketika gagasannya bisa mewarnai kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan umum, atau paling tidak menjadi bahan pertimbangan bernilai untuk pengambilan keputusan. Atas dasar ini, maka pidato ini disusun untuk dapat mengisi gap keilmuan, memberikan urun rembug dan meningkatkan pemahaman filosofis dan pengetahuan praktis bidang Silvikultur Agroforestri Tropika.

Prof. Budiadi memaparkan bahwa Aplikasi teknik silvikultur pada sistem agroforestri skala plot atau tegakan menjelaskan tentang pentingnya peran manusia dalam skala kecil. Agroforestri sangat erat kaitannya dengan ekologi manusia, karena manusia adalah sentral dari pengusahaan berbasis lahan. Jika pengelolaan tegakan pada silvikultur konvensional dianggap bertentangan dengan konsep biodiversitas, maka agroforestri dengan peran aktif manusia menjawab pentingnya pengelolaan diversitas pada skala plot.

Agroforestri, sebagai sebuah sistem penggunaan lahan dengan kombinasi sejumlah komponen diproyeksi menjadi jalan tengah. Bahkan, disebut-sebut sebagai sistem penggunaan lahan masa depan. Agrforestri diyakini mampu terlibat/berkontribusi dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) antara lain tanpa kemiskinan (1), tanpa kelaparan (2), penanganan perubahan iklim (13), dan ekosistem daratan (15).

Pengukuhan Prof. Budiadi diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan perhatian dan komitmen terhadap kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.

Abstract
Fibrovascular bundle (FVB) of Salacca sumatrana fronds is a natural fiber derived from palm plants. The fiber typically had long dimensions and the potential to be used as raw material for oriented boards. Therefore, this study aimed to evaluate the properties of oriented boards made from alkaline- modified FVB of Salacca sumatrana frond. FVB was modified with an alkali pre- treatment, comprising 1% NaOH, 1% NaOH + 0.2% Na2SO3, and 1% NaOH + 0.4% Na2SO3 to improve the dimensional stability. The sample was then manually formed into a three-layer oriented mat using a forming box, which was oriented at 3 different angles of 0°, 45°, and 90°. The results showed that the 1% NaOH + 0.2% Na2SO3 treatment gave the lowest thickness swelling and water absorption, as well as the highest modulus of rupture and elasticity values. Based on Fourier Transform Infrared (FTIR) analysis, there was a bond between FVB hydroxyl groups and the carboxyl groups in citric acid, showing an effective bonding mechanism. Furthermore, orientated boards with an orientation of 90° were the best among all chemically modified types. The results showed that the modified natural fiber of FVB formed a bond with citric acid, leading to excellent mechanical properties.

SDGs:
1. SDGs 3:Good Health and Well-being
2. SDGs 9:Industry, Innovation, and Infrastructure
3. SDGs 12:Responsible Consumption and Production
4. SDGs 15:Life on Land

Link Dokumen:
Download

Wonosobo, 15-17 Februari 2024** – Sebuah workshop penting berjudul “Penulisan Proposal dan Metodologi Penelitian Multidisiplin” sedang berlangsung di Wonosobo dari tanggal 15 hingga 17 Februari 2024. Acara ini bertujuan untuk memberikan dukungan penting kepada Dosen Fakultas Kehutanan. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan keterampilan literasi dasar di kalangan pendidik, yang sangat penting untuk mendorong pengembangan ekonomi dan memperkuat kemitraan masyarakat sipil.

Workshop ini dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan yang diperlukan untuk menulis proposal penelitian yang efektif. Dalam lingkungan akademis yang kompetitif saat ini, kemampuan untuk mengartikulasikan ide penelitian dengan jelas dan meyakinkan sangatlah penting. Dengan fokus pada penulisan proposal, workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil penelitian dari Fakultas Kehutanan, yang pada akhirnya berkontribusi pada kemajuan bidang tersebut.

Selain penulisan proposal, workshop ini juga akan membahas berbagai aspek metodologi penelitian multidisiplin. Pendekatan ini semakin penting dalam menangani isu-isu lingkungan yang kompleks yang memerlukan wawasan dari berbagai disiplin ilmu. Peserta akan belajar bagaimana mengintegrasikan berbagai metodologi untuk menciptakan kerangka penelitian yang komprehensif yang dapat menghasilkan solusi inovatif.

Acara ini diselenggarakan oleh kolaborasi universitas lokal dan organisasi masyarakat sipil, yang menyoroti pentingnya kemitraan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Dengan mengumpulkan akademisi dan organisasi komunitas, workshop ini mendorong lingkungan kolaboratif yang mendorong berbagi pengetahuan dan pengumpulan sumber daya.

Salah satu tujuan utama dari workshop ini adalah untuk meningkatkan keterampilan literasi dasar di kalangan dosen. Peningkatan literasi dalam metodologi penelitian dan penulisan proposal akan memberdayakan pendidik untuk terlibat lebih efektif dalam diskursus akademis dan berkontribusi pada pengembangan ekonomi komunitas mereka. Ini sejalan dengan SDGs, khususnya Tujuan 4, yang menekankan pendidikan berkualitas dan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua.

Peserta juga akan memiliki kesempatan untuk menjalin jaringan dengan rekan-rekan dan para ahli di bidangnya. Aspek jaringan ini sangat penting untuk membangun kemitraan masyarakat sipil yang dapat mengarah pada proyek penelitian dan inisiatif kolaboratif. Dengan bekerja sama, peserta dapat memanfaatkan keahlian kolektif mereka untuk mengatasi tantangan lingkungan yang mendesak di Wonosobo dan sekitarnya.

Workshop ini akan menampilkan serangkaian sesi interaktif, termasuk latihan praktis, diskusi kelompok, dan presentasi dari para ahli. Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk mendorong partisipasi aktif dan memastikan bahwa peserta meninggalkan acara dengan keterampilan praktis yang dapat mereka terapkan dalam upaya penelitian mereka.

Umpan balik dari workshop sebelumnya menunjukkan bahwa peserta menganggap sesi-sesi ini sangat berharga untuk pengembangan profesional mereka. Banyak yang melaporkan peningkatan kepercayaan diri dalam kemampuan penelitian mereka dan pemahaman yang lebih besar tentang cara menavigasi kompleksitas penelitian multidisiplin.

Seiring berjalannya workshop, diharapkan bahwa pengetahuan yang diperoleh tidak hanya akan bermanfaat bagi peserta tetapi juga memiliki efek berantai pada siswa mereka dan komunitas yang lebih luas. Dengan meningkatkan kemampuan penelitian dosen, workshop ini berkontribusi pada peningkatan standar pendidikan secara keseluruhan di wilayah tersebut.

Sebagai kesimpulan, workshop “Penulisan Proposal dan Metodologi Penelitian Multidisiplin” di Wonosobo merupakan langkah signifikan menuju pencapaian SDGs. Dengan fokus pada keterampilan literasi dasar, pengembangan ekonomi, dan kemitraan masyarakat sipil, inisiatif ini bertujuan untuk memberdayakan pendidik dan mendorong budaya kolaborasi dan inovasi dalam penelitian.

Abstract
Abstract Hutan mangrove merupakan salah satu tipe ekosistem dengan karakteristik yang khas pada daerah tropis. Data dan informasi tentang vegetasi di lokasi ini sangat penting untuk diketahui sebagai dasar pengelolaan yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji komposisi jenis dan struktur hutan mangrove serta karakteristik habitat di Desa Mojo, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Permasalahan utama hutan mangrove yang ada di daerah Mojo Pemalang adalah rusaknya ekosistem mangrove dan kurangnya kepedulian masyarakat tentang konservasi kawasan mangrove. Pengambilan data dilakukan dengan pembuatan petak ukur bersarang (nested sampling). Analisis data yang digunakan dengan mencari nilai kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dominansi, dominansi relatif dan juga Indeks Nilai Penting (INP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 8 jenis mangrove yang ditemukan di 18 PU. Spesies terbanyak adalah Rhizophora mucronata. Kerapatan tertinggi ada pada Avicennia alba di tingkat pertumbuhan semai. Frekuensi tertinggi ada pada Avicennia alba di tingkat pertumbuhan pohon. Dominansi tertinggi ada pada Rhizophora mucronata di tingkat pertumbuhan pohon. Jenis yang memiliki nilai INP tertinggi adalah Rhizophora mucronata pada tingkat pertumbuhan pancang. Pada tingkat pertumbuhan semai INP tertinggi ada pada jenis Avicennia alba. Pada tingkat pertumbuhan pohon INP tertinggi ada pada jenis Rhizophora mucronata.

SDGs:
1. SDGs 11:Sustainable Cities and Communities
2. SDGs 13:Climate Action
3. SDGs 14:Life Below Water
4. SDGs 15:Life on Land

Link Dokumen:
Download

Link undangan dan susunan kegiatan:
Download

Abstract
The Mediterranean Sea is a region characterized by high seismic activity, with at least 200 tsunami events recorded from the fourth century to the present twenty-first century. Numerous studies have been conducted to understand past tsunami events, earthquake–tsunami generation, tsunami recurrence periods, tsunami vulnerability zones, and tsunami hazard mitigation strategies. Therefore, gaining insights into future trends and opportunities in Mediterranean Sea tsunami research is crucial for significantly contributing to all relevant aspects. This study aims to assess such trends and opportunities through a scientometric analysis of publications indexed by Web of Science from 2000 to 2023.

SDGs:
1. SDGs 4:Quality Education
2. SDGs 9:Industry, Innovation, and Infrastructure
3. SDGs 11:Sustainable Cities and Communities
4. SDGs 13:Climate Action

Link Dokumen:
Download